Ramai-Ramai Minta Jokowi Tunjuk Jaksa Agung Non Politisi
Merdeka.com - Di periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), posisi Jaksa Agung ditempati oleh Muhammad Prasetyo. Muhammad Prasetyo merupakan politisi yang berasal dari Partai Nasdem. Hingga saat ini posisi itu awet diduduki anak buah Surya Paloh tersebut.
Oleh karena itu pada periode kedua Jokowi ini, beberapa politisi mendesak agar jabatan Jaksa Agung tak diisi oleh politisi. Ada banyak alasan dilontarkan terkait posisi Jaksa Agung tak berasal dari parpol. Berikut politisi yang desak Jokowi soal posisi Jaksa Agung tak ditempati politisi:
Politisi PDIP Usul dari Internal Kejaksaan
-
Kenapa DPR apresiasi Jaksa Agung? Komisi III mengapresiasi sikap tegas Jaksa Agung dalam menghadapi oknum Kajari yang ditangkap oleh KPK. Semuanya berlangsung cepat, transparan, tidak gaduh, dan tidak ada upaya beking-membeking sama sekali, luar biasa. Memang harus seperti ini untuk jaga marwah institusi dan kepercayaan masyarakat. Kejagung harus selalu zero tolerance terhadap oknum!
-
Kenapa Kejaksaan Agung diajak kerja sama? “IDSurvey berperan penting dalam memastikan mutu dan kuantitas barang dan jasa dalam perekonomian nasional sehingga berperan sebagai benteng ekonomi nasional. Kami turut berterima kasih atas kesediaan JAMDATUN untuk melakukan kerjasama dengan kami dalam melakukan pendampingan-pendampingan yang diperlukan,“
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung berperan dalam kerja sama ini? “Dalam usaha untuk membesarkan perusahaan dan berperan membangun perekonomian Indonesia perlu adanya bimbingan agar IDSurvey dapat melakukan aktivitas perusahaan sesuai dengan koridor-koridor regulasi yang berlaku. Tentunya IDSurvey berharap agar semua yang dikerjakan tidak menyimpang dari peraturan-peraturan yang berlaku sehingga aktivitas bisnis dapat berjalan lancar,“
-
Siapa yang diusulkan ke PDI Perjuangan untuk calon gubernur di Jakarta? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.Ia pun tak memungkiri Ahok dan Anies adalah tokoh yang diusulkan kepada PDI Perjuangan untuk diusung sebagai kepala daerah di Jakarta.
-
Siapa yang diperiksa di Kejagung? Gimmick Sandra Dewi Saat Diperiksa Kasus Korupsi Suami di Kejagung Tidak banyak ucapan yang dilontarkan Sandra sebelum menjalani pemeriksaan. Sejumlah gimmick banyak terjadi selama pemeriksaan Aktris Sandra Dewi sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah 2015-2022 yang menyeret suaminya, Harvey Moeis, Kamis (4/4).
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendesak Presiden Jokowi agar tidak menunjuk Jaksa Agung dari kalangan partai politik. PDIP mengusulkan Jaksa Agung dipilih dari internal kejaksaan. Sebab, Jaksa Agung harus memahami internal Kejaksaan.
"Sesuai pengalaman saya selama 15 tahun bermitra dengan Jaksa Agung, pertama saya usulkan ambil calon Jaksa Agung harus dari internal kejaksaan, jaksa karir," kata politisi PDIP Herman Hery di Jakarta, Rabu (31/7).
Sejalan dengan Herman, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto juga mendorong sosok internal kejaksaan yang menempati posisi sebagai Jaksa Agung.
"Kalau kita mendorong stabilitas sebuah sistem, dengan memberikan ruang bagi kader-kader dari internal lembaga kementerian negara tersebut untuk mendapatkan ruang jabatan yang tertinggi," ujar Hasto di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (1/8).
Politisi PKS
Politisi PKS Nasir Djamil menilai kursi Jaksa Agung sebaiknya diserahkan kepada figur nonpartai politik. Hal itu lantaran masalah hukum sangat sensitif karena menyangkut dengan keadilan dan kepastian.
Menurutnya, jika posisi Jaksa Agung diisi politisi bakal ada politik balas budi kepada partai yang menempatkannya.
"Apalagi kalau dia seorang politisi atau dia pernah sebagai anggota parpol dan tentu dia merasa berjasa dengan ketua umumnya karena ketumnya lah yang memfasilitasi dan menempatkan dia di situ," ujarnya.
Tanggapan Surya Paloh
Beberapa pihak mendesak Presiden Jokowi supaya tak menunjuk Jaksa Agung berasal dari partai politik di periode kedua. Karena pada periode pertama kursi Jaksa Agung diduduki Muhammad Prasetyo, politisi Partai Nasdem.
Mengenai hal itu, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menganggap selama politisi itu keluar dari partai politik, tidak ada masalah jika diangkat menjadi Jaksa Agung. Apalagi orang itu dinilai mampu mengemban tugas sebagai Jaksa Agung.
Paloh menjelaskan, sejak ditunjuk menjadi Jaksa Agung Prasetyo sudah berhenti menjadi kader Nasdem. Sehingga sejak saat itu kinerja Prasetyo dinilai oleh Presiden Jokowi.
"Dia Jaksa Agung yang independen, duduk, tunduk sebagai pembantu Presiden," kata Paloh dalam tayangan CNNIndonesia TV, di Jakarta, Selasa (29/7).
Pihak Kejaksaan Setuju Jaksa Agung dari Internal
Jaksa Agung, Muhammad Prasetyo, menyetujui usulan posisi Jaksa Agung di periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi diisi oleh internal kejaksaan. Menurut dia, Jaksa Agung dari kalangan internal lebih paham tentang situasi, kondisi, tugas dan kewenangan serta tanggung jawab yang mesti diembannya.
"Ya memang, sebaiknya jaksa agung itu adalah dari internal Kejaksaan. Kalau ditangani dari kejaksaan sendiri, kita sendiri sudah tahu dia merangkak dari bawah, sejak mereka sekolah di sini, kemudian mutasi dan promosi ke mana-mana ya dengan segala suka dukanya menjadi tugas kewajiban tanggung jawab. Jadi tidak ujug-ujug. Karena ini masalah kejaksaan masalah-masalah yang tentunya tugas yang sangat sangat teknis," katanya di Lapangan Upacara Badan Diklat Kejaksaan RI Jalan Harsono RM. Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (22/7). (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejagung menyambut baik putusan Mahkamah Konstitusi bahwa Jaksa Agung tak boleh pengurus partai politik.
Baca SelengkapnyaFraksi parpol disilakan untuk mengusulkan nama pejabat eselon 1 yang dianggap mumpuni memimpin Jakarta sebagai Pj Gubernur.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan dirinya ingin gubernur serta wakil gubernur Jakarta ditentukan melalui mekanisme pemilihan langsung.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai seharus gubernur dan wakil gubernur Jakarta dipilih oleh rakyat, usai tak menjadi ibu kota
Baca SelengkapnyaSelain Pilgub Jakarta, Kaesang juga santer maju di Pilgub Jateng.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai, pernyataan Jokowi jelas urusan pemilu merupakan kewenangan ketua umum.
Baca SelengkapnyaKunto menerangkan, dengan menunjuk relawannya, Jokowi juga tidak harus konsultasi dengan pimpinan parpol jika ingin mengambil kebijakan di Kominfo.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikannya dalam rapat membahas RUU DKJ bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaAmar putusan MK yakni yang diangkat menjadi jaksa agung bukan merupakan pengurus parpol kecuali telah berhenti sekurang-kurangnya lima tahun.
Baca SelengkapnyaPSI menilai Jakarta membutuhkan sosok calon gubernur dapat menciptakan harapan dan dekat dengan masyarakat seperti Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya