Ramai-ramai tantang Jokowi buka aktor politik demo Ahok
Merdeka.com - Demonstrasi damai ribuan orang dari berbagai ormas menuntut penuntasan kasus penistaan agama yang diduga dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Jumat (4/11) lalu, berakhir bentrok dengan polisi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menyayangkan hal itu.
Presiden Jokowi menyatakan ada dalang di balik bentrokan yang terjadi di depan Istana Merdeka itu.
"Dan ini kita lihat ditunggangi aktor politik yang manfaatkan situasi," tegas Jokowi dalam jumpa persnya di Istana Merdeka, Sabtu (5/11) dini hari lalu.
-
Siapa yang terlibat saat sapi Jokowi mengamuk? Melihat peristiwa itu, sontak warga berlarian. Sementara petugas panitia beramai-ramai berusaha mengamankan sapi tersebut. Akhirnya sapi berhasil disembelih. Namun perlu waktu hampir setengah jam serta tenaga gabungan berjumlah 20 orang untuk menjatuhkan sapi tersebut.
-
Apa yang dilakukan warga saat Jokowi berkunjung? Padahal korban tersebut hanya membentangkan spanduk berisikan 'Selamat Datang Pak Jokowi, Kami Sudah Pindah, Kami Pilih Ganjar' pada saat Jokowi berada di pasar Agrosari, Wonosari.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Jokowi hadir di acara? Acara serah terima dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang nobar bareng Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi), nonton bareng (nobar) bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) di hotel tempatnya bermalam di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
Namun, Jokowi tak menyebut siapa aktor politik yang ditudingnya menunggangi demo tersebut. Hal ini langsung menuai reaksi dari sejumlah pihak.
Salah satunya adalah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon. Fadli yang ikut serta dalam demo 4 November lalu ini menantang Jokowi menyebut siapa orang yang dimaksud.
"Sebut saja siapa aktornya, supaya tidak ada yang berspekulasi," kata Fadli dalam diskusi Radio Sindo Trijaya bertajuk 'Politik dan Kebangsaan Kini' di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu lalu.
Fadli menyebut, apabila memang benar ada dalang yang menyalahi aturan dari aksi demo ini pemerintah harus menangkapnya.
"Ini era demokrasi. Apa yang kita lakukan sudah dijamin Undang Undang Dasar 1945," imbuh Fadli.
Senada dengan Fadli, Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mendesak Presiden Jokowi mengungkap aktor politik yang dimaksud. Hinca menantang pemerintah untuk mengusut tuntas aktor politik tersebut jika benar ada.
"Adalah fakta bahwa ada banyak sekali pengunjuk rasa yang turun menyampaikan aspirasinya yang sangat terang dan jelas. Pernyataan Presiden Jokowi yang menyatakan bahwa ada aktor politik di balik demo 4 November sebaiknya mendorong pemerintah untuk mengusutnya dengan baik," kata Hinca saat dihubungi merdeka.com, Minggu (6/11).
Pengusutan dinilai penting, agar hal itu tidak menimbulkan polemik baru. Apalagi baru-baru ini, Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa tersudutkan dengan tudingan orang yang menggerakkan demo Ahok 4 November kemarin.
"Supaya tidak ada yang mengambang tetapi menjadi terang dan jelas," jelas Hinca.
Hal yang sama juga diungkapkan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Dia mengatakan pernyataan Presiden Jokowi tentang aktor politik yang menunggangi aksi damai 4 November harus diklarifikasi. Sebab, lembaga kepresidenan harus hati-hati membuat pernyataan yang bisa memicu politik nasional yang semakin tidak kondusif.
"Siapa yang sebetulnya menunggangi siapa? Tuduhan presiden ini bisa berbalik jika tidak punya bukti bahwa sebetulnya presiden yang ditunggangi. Presiden diduga ditunggangi oleh mereka yang sejak awal punya masalah hukum sehingga ini menjadi penyebab sandera kepada aparat penegak hukum di sekitar presiden berlindung para terduga melakukan pidana dan korupsi," kata Fahri Hamzah, Minggu (6/11).
Menurut dia, tuduhan presiden kepada aktor politik menunggangi jutaan massa rakyat adalah tidak berdasar. Sebab, adalah jauh lebih mudah menunggangi seorang presiden daripada sejuta massa aksi.
"Sekarang, Presiden hanya perlu melakukan klarifikasi. Jika tidak, maka sama saja presiden hanya menabur angin. Siapa yang menabur angin pasti akan menuai badai," tegas dia.
Pengamat Politik dari LIPI Siti Zuhro mengatakan, Jokowi wajib menjelaskan maksud ucapan aktor politik yang menunggangi demo tersebut. Jika tak diungkap, kata dia, hal ini akan menimbulkan rasa saling curiga di antara politisi dan pemerintah.
"Pernyataan tentang adanya aktor politik yang menunggangi perlu dijelaskan agar tidak menimbulkan saling curiga atau sikap sakwasangka yang berujung pada rasa saling curiga atau saling menuduh. Iklim politik yang panas harus dibuat cooling down, bukannya malah makin memanaskan," kata Siti dalam pesan singkat, Minggu.
Siti secara pribadi tak yakin massa yang jumlahnya sampai ratusan ribu orang tersebut ditunggangi oleh kepentingan politik. Menurut dia, demo yang dilakukan lebih didorong oleh tekad umat Islam agar penista agama diproses secara hukum. Ummat Islam hanya ingin ada penegakan hukum dan keadilan.
"Kalau pun ungkapan Jokowi benar tentang adanya aktor politik yang menunggangi, pertanyaannya seberapa signifikan itu mengotori jihad umat Islam. Hal ini yang perlu dikemukakan secara gamblang dan menunjuk fakta emipiris agar tak menimbulkan rumor politik atau fitnah baru dalam kehidupan kenegaraan saat ini," kata Siti.
Menurut dia, jika Jokowi tak bisa mengungkap dan membuktikan memang ada aktor politik di balik aksi 4 November, maka akan merugikan umat Islam dan politisi. Karena sejak awal kecurigaan terhadap kekuatan politik dan atau politisasi demo umat sudah ditampakkan.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa mendorong hak angket DPR terkait hasil sementara penghitungan suara Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, demonstran menggantung boneka yang mengenakan topeng mirip Jokowi.
Baca SelengkapnyaAliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaMereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca SelengkapnyaMereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.
Baca SelengkapnyaMomen Jokowi diduga mengacungkan dua jari dari mobil kepresidenan terjadi saat kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Baca SelengkapnyaTerlihat Jokowi mengenakan kemeja berwarna biru langit khas Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaMereka melakukan long march sejak dari Taman Parkir ABA Yogyakarta hingga Kawasan Titik Nol Kilometer.
Baca SelengkapnyaSituasi makin panas karena pendemo merangsek maju berhadapan dengan polisi.
Baca SelengkapnyaAnies mendapat desakan tajam dari salah seorang mahasiswa hingga disebut banyak janji.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian membakar spanduk besar bergambar Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, Kaesang Pangarep dan menantu Bobby Nasution
Baca Selengkapnya