Rano Karno populer, tapi dinilai miskin prestasi
Merdeka.com - Penetapan dan penahanan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah memasuki babak baru tahun politik di Banten. Kekuatan dan cengkeraman dinasti Atut di Banten satu per satu mulai dipreteli.
Meski demikian, belum sepenuhnya kekuatan politik dinasti Atut di Banten tersentuh. Hal itu dikatakan Direktur Direktur Lembaga Kajian dan Survei Nusantara (LAKSNU), Gugus Joko Waskito.
Menurut dia, Rano Karno sebagai Wagub Banten kini mulai jadi pembicaraan. Sosok pemeran utama film Si Doel itu bakal naik menggantikan posisi Atut sebagai Gubernur Banten sesuai aturan perundangan.
-
Apa yang ingin dilakukan Rano sebelum Pilkada? Secara terbuka Rano mengaku awalnya ingin fokus sebagai anggota Dewan.
-
Mengapa Ganjar Pranowo mengatakan pemimpin bukan malaikat? Selain itu, mantan Gubernur Jawa Tengah itu menegaskan bahwa pemimpin bukan malaikat.
-
Kenapa Ririn merasa cemas? Ia juga mengungkapkan betapa seorang ibu selalu merasa cemas terhadap kesejahteraan anak-anaknya.
-
Siapa yang bisa menjadi pemimpin? Pemimpin adalah individu yang memiliki otoritas formal atau informal untuk memimpin dan mengarahkan orang lain dalam mencapai tujuan tertentu.
Gugus mempertanyakan kemampuan Rano. "Mampukah Rano Karno menjadi pemimpin di Banten dan menghadapi kekuatan-kekuatan dinasti yang masih bercokol di Banten?"
Waktu itu, kata dia, Rano masih menjadi Wakil Bupati Tangerang. Karena menghadapi 'ancaman' kekuatan kompetitor Cagub Banten Wahidin Halim, Atut lalu menggaet Rano Karno sebagai pilihan utama untuk berpasangan dengannya.
"Selama jadi Wakil Bupati Tangerang, Rano Karno terhitung tidak punya cukup prestasi. Tidak ada kiprah ataupun gebrakan signifikan," kata Gugus.
Pun begitu juga ketika menjadi Wagub Banten terpilih, Rano juga tidak berkutik. "Kepopulerannya ternyata tidak bisa dijadikan modal positif oleh Rano untuk membuat gebrakan di Banten," ujarnya.
Ada tanda tanya besar, apakah Rano tidak punya kemampuan sebagai leader atau dia memang tidak diberi ruang. Beberapa kalangan termasuk Ribka Tjiptaning sesama Kader PDIP pernah menghujani Rano dengan kriti tajam soal ketidakberpihakan Rano terhadap 'wong cilik'.
Rano memang beruntung. Gugus melanjutkan, kedekatan Rano dengan Bu Mega dimanfaatkan dengan piawai. Tapi pilihan Bu Mega kepada Rano tidak secerdas pilihan Bu Mega ketika memilih Jokowi, Risma dan Ganjar Pranowo.
"Saya termasuk bagian yang pesimistis terhadap kemampuan Rano. Pendapat saya tersebut menyangkut mental dan karakter yang bersangkutan. Rano bukan leader," katanya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rano dinilai bisa dipasangkan dengan Anies, karena Anies membutuhkan sosok yang bisa mewakili semua kelompok.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan tersebut Bang Doel mengaku dukungan FORKABI menjadi vitamin.
Baca SelengkapnyaSementara itu, Guntur meminta Rano optimis menang dan menguatkan basis massa atau akar rumput.
Baca SelengkapnyaGuntur pun berpesan kepada Doel untuk selalu optimis dalam memenangkan Pilkada
Baca SelengkapnyaDemikian hasil Lembaga Survei Indonesia (LSI) Jakarta yang digelar 10-17 Oktober 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaRano Karno harap Anies bisa bergabung ke timses Pramono-Rano karena ide cemerlangnya.
Baca SelengkapnyaBakal calon wakil gubernur Jakarta Rano Karno, mengaku awalnya akan menolak tawaran maju di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaRano pun menggandeng tangan putra pertama Presiden Soekarno saat masuk ke dalam rumah
Baca SelengkapnyaRano Karno mengunjungi Guntur Soekarnoputra, putra Presiden Pertama Soekarno di Jalan Kemang Timur VI No.1, Kamis (12/9).
Baca SelengkapnyaRano menceritakan kisah semasa kecilnya saat tinggal di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaSosok tersebut menginginkan maju di Pilgub Jawa Barat, namun diminta untuk berkontestasi di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaCawagub DKI Jakarta, Rano Karno juga menjamin jika Pramono Anung bukanlah cagub titipan dari istana.
Baca Selengkapnya