'Rano, rakyat Banten 12 juta, bukan 5 orang keluarga Si Doel'
Merdeka.com - PDI Perjuangan (PDIP) berharap agar Wakil Gubernur Banten Rano Karno semakin dekat dengan partai. Tujuannya untuk memperkuat kepemimpinannya saat menggantikan Ratu Atut Chosiyah yang kini sedang ditahan KPK sebagai tersangka dugaan suap Pilkada Lebak di MK dan korupsi Alkes di Tangerang dan Banten.
Ketua Komisi IX DPR RI Ribka Tjiptaning menegaskan, menjalani roda pemerintahan di Provinsi Banten memang sulit. Oleh sebab itu, Rano Karno, artis yang pernah membintangi film 'Si Doel Anak Sekolahan', itu perlu dibantu oleh kader partai untuk menghadapinya.
"Rano harus tetap mendekat kepada fraksi dan struktur supaya dia di-backup, sehingga jadi kuat mengantisipasi persoalan di Banten. Karena tidak mudah memang, di Banten itu sangat pelik," kata Ribka sebelum acara 'Peringatan Hari Ibu' di GOR Otista, Jakarta Timur, Minggu (22/12).
-
Siapa yang memimpin perlawanan di Banten? Perang Banten pada 1628-1629, yang dipimpin oleh Sultan Hasanudin yang ketika itu menjadi pemimpin kerajaan.
-
Kenapa Banten kekeringan? Masuknya musim kemarau ditambah dengan adanya fenomena El Nino membuat sejumlah daerah di Provinsi Banten mengalami kekeringan.
-
Siapa pendiri Kerajaan Banten? Walau sebagai peletak pondasi berdirinya Kerajaan Banten, namun Sunan Gunung Jati diketahui tak pernah menjadi raja di sana hingga wafatnya.
-
Siapa yang memimpin Karesidenan Banten pertama? Setelah Banten memulai dengan sistem pemerintahan baru, Gubernur Jenderal Hindia Belanda langsung menetapkan pemimpin karesidenan yang pertama di Banten yakni Jacobus de Bruin.
-
Kapan Pilgub Banten? Terkait persiapan pemilihan gubernur pada pilkada serentak 27 November 2024 mendatang, Airin mengaku yakin untuk maju menjadi orang nomor satu di daerah berjuluk provinsi para jawara itu.
-
Kenapa Banten Girang diduga sebagai ibu kota? Dilansir dari Indonesia.go.id, dari temuan sumber-sumber Portugis, Banten Girang sebenarnya merupakan ibu kota kerajaan tua.
Ribka mengungkapkan, dirinya memang pernah mencabut dukungan kepada Rano Karno. Sebab, pemeran utama Si Doel itu dinilainya tidak pro terhadap rakyat dan partai.
Menurut dia, hal itu dapat dilihat dari beberapa kota di Banten. "Gak usah jauh-jauh, di Kota Serang sendiri kemiskinan makin naik, rumah sakit masih menolak pasien, sekolah-sekolah roboh. Di Lebak masih banyak yang pakai jerami atapnya, kayak di Papua. Padahal gak jauh dari ibu kota," cetusnya.
Namun, kritikan pedas Ribka bukan tanpa alasan. Ia mengaku hal itu sebagai ungkapan rasa sayangnya kepada Rano. "Saya itu sayang sama Rano. Daripada Rano nanti dikritisi orang lain mending saya kakak perjuangannya," kata mantan ketua DPD Tangerang tersebut.
Selain itu, Ribka juga berpesan kepada Rano agar tetap konsisten memimpin. Sebab, yang dihadapinya itu belasan juta orang. "Rano yang kamu hadapi itu 12 juta rakyat loh. Bukan keluarga Si Doel yang cuma lima orang," tegasnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah anggota keluarga mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah ikut berkompetisi di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMasa depan Banten ke depan sangat ditentukan oleh pilihan masyarakat yang memiliki sikap kritis atas realitas masa lalu dan saat ini.
Baca SelengkapnyaMengenai wacana mengubah sistem pilkada menjadi tidak langsung atau calon dipilih DPRD, politikus PDIP ini menyerahkan kepada partai politik
Baca SelengkapnyaKini, keluarga Ratut Atut berguguran dalam kontestasi Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut mantan Wali Kota Surabaya ini, memimpin suatu daerah memiliki tanggung jawab yang besar
Baca SelengkapnyaDia mengkritisi isi pidato Jokowi perihal situasi Indonesia yang akan menghadapi banyak tantangan yang harus diselesaikan.
Baca SelengkapnyaMajunya kader Golkar ini melalui partai lain juga dalam hal ini PKB diungkapkannya akan bisa tercukupi.
Baca SelengkapnyaRK-Suswono tidak mencoblos di Jakarta karena masih ber-KTP Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaMenurut RK, statusnya sebagai pemilih Jawa Barat tak melanggar aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya