Rapat kerja di DPR, Kapolri usul pelaksanaan Pilkada Serentak dievaluasi
Merdeka.com - Kapolri Jendral Tito Karnavian menyarankan adanya evaluasi pelaksanaan Pilkada Serentak 2018. Hal itu ia katakan dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/3).
"Untuk itu sambil kami menyarankan untuk dilakukan evaluasi tentang sistem Pilkada langsung ini kalau memang baik dilanjutkan, kalau lebih banyak mudaratnya dicarikan solusi yang lain," kata Tito, Rabu,(14/3).
Menurutnya modal untuk maju dalam pilkada sangatlah tinggi untuk ditanggung oleh Kepala Daerah yang ingin maju kembali di Pilkada serentak 2018. Akhirnya, kata Tito, banyak Kepala Daerah terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
-
Bagaimana Kapolda Metro Jaya merombak jajaran? Perombakan ini tertuang dalam surat telegram bernomor Nomor ST/475/XII/KEP./2023, tanggal 4 Desember 2023.
-
Apa saja yang dirombak Kapolda Metro Jaya? Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto merombak jajarannya dengan memutasi sejumlah pejabat kepala satuan (Kasat) tingkat Polres hingga Kapolsek.
-
Kenapa Kapolda Metro Jaya merombak jajaran? 'Benar, mutasi merupakan hal biasa dalam rangka penyegaran personel, tour of area,' kata Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Rabu (6/12).
-
Dimana mutasi Kapolda Metro Jaya dilakukan? Berikut 34 daftar mutasi mulai dari tingkat pejabat Polres sampai Kapolsek di wilayah hukum Polda Metro Jaya yang dirotasi:
-
Bagaimana KPK dan Polri akan berkolaborasi? Kunjungan tersebut dalam rangka menandatangani kerja sama antara Polri dengan KPK terkait pemberantasan korupsi.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
"Sehingga akhirnya kita melihat banyak sekali kepala daerah yang terkena OTT diduga terkena tindak pidana korupsi," ungkapnya.
Kendati demikian, Mantan Kapolda Metro Jaya jaya ini menegaskan akan tetap menindaklanjuti para kepala daerah yang terlibat kasus korupsi dengan berkoordinasi dengan KPK dan Kejaksaan. Kerjasama itu juga bertujuan untuk mengurangi politik uang.
"Yang sudah kita lakukan, proses udah jalan maka, Polri bersepakat dengan Kejaksaan dengan Kaptira untuk mengawasi politik uang terutama dengan metode OTT. Saya kira dari KPK sudah melakukan OTT dari Polri juga satu kali melaksanakan OTT kepada Panwaslu dan KPU yang diduga menerima suap dari paslon tertentu," ujarnya.
"Sekali lagi ini tujuannya hanya untuk mereduce dan match tanpa bermaksud berpihak pada partai manapun juga," ucapnya.
Selain itu, Polri juga mengedepankan pencegahan tindak pidana korupsi. Sebab saat ini metode yang digunakan adalah tangkap dan langsung di proses hukum.
"Kita menginginkan adanya fit and fix. Jadi kalau sudah ditangkap di proses cari akar masalahnya apa perbaiki supaya tidak terulang. Di samping lebih mengedepankan langkah-langkah pencegahan di samping selain pemberantasan yang selama ini mungkin cukup intens," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi II DPR RI mulai memanggil penjabat (Pj) gubernur, bupati, dan wali kota seluruh daerah dalam rangka meningkatkan kesiapan pelaksanaan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaHadi mengatakan, pemerintah pusat telah memberikan dana kepada pemerintah daerah agar digunakan kepentingan pilkada.
Baca SelengkapnyaKPK berbeda sikap dengan Kejaksaan Agung (Kejagung) berkaitan dengan penanganan kasus korupsi di masa Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaHal ini sebagai upaya untuk memastikan Pilkada serentak berlangsung aman.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi akan mengevaluasi Pj kepala daerah setiap hari dan akan mengganti yang bertindak menyimpang.
Baca SelengkapnyaTiga orang Pimpinan KPK bertukar pikiran dengan Menko Kumham Imipas Yusril Ihza Mahendra di kantor Menko di kawasan Kuningan, Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi menghargai langkah cepat DPR yang membatalkan untuk merevisi undang-undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaJokowi tak ragu mengganti kepala daerah jika berkinerja buruk atau melenceng dari arahan pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, pemerintah menilai beberapa daftar inventarisasi masalah (DIM) yang disampaikan saat itu sudah tidak relevan.
Baca SelengkapnyaDivpropam Polri sangatlah dibutuhkan dalam upaya penegakan hukum, termasuk sebagai pengawas dan pengawal kasus secara objektif.
Baca SelengkapnyaSaat ini, KPU tinggal meunggu hasil dari rencana revisi Undang-Undang politik melalui Omnibus Law.
Baca SelengkapnyaKapolres Rohil juga mengimbau agar para personel menjaga netralitas dan senantiasa bekerja optimal dalam Pilkada.
Baca Selengkapnya