Rapat Paripurna, DPR Desak Vaksin Nusantara Ditindaklanjuti
Merdeka.com - Sejumlah anggota DPR melancarkan interupsi mengenai Vaksin Nusantara pada rapat paripurna DPR siang tadi. interupsi pertama dilayangkan anggota Komisi IX DPR Fraksi PKS, Ansory Siregar. Dia mendesak pemerintah mewujudkan Vaksin Nusantara.
"Segera wujudkan vaksin nusantara hindari senosentris. Senosentirs itu apa namanya membanggakan produk bangsa lain daripada produk bangsa sendiri bahkan ada yang bilang membenci produk sendiri dan membanggakan produk lain, jadi hindari," kata Ansory di ruang rapat paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Rabu (23/3).
"Mengingat yang pertama, Presiden RI Bapak Jokowi sudah pernah memanggil Kemenkeu, untuk membantu mewujudkan Vaksin Nusantara, atau vaksin produk anak bangsa," tambah dia.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Kenapa vaksin Mpox diizinkan di Indonesia? Penggunaan vaksin Mpox di Indonesia kini telah mendapat persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, yang menunjukkan bahwa vaksin ini aman dan dapat digunakan dalam kondisi darurat kesehatan.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
Ansory mendesak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan perizinan uji klinis tahap II. Dirinya juga meminta pimpinan DPR menyurati pihak terkait demi kelanjutan vaksin Nusantara.
"Mendesak BPOM RI untuk segera mengeluarkan PPUK tahap II bagi kandidat vaksin Nusantara agar penelitian dapat dituntaskan. Untuk itu, saya mohon pimpinan DPR RI mengirim surat kepada pemerintah agar vaksin Nusantara ini segera terwujud. Kita usahakan, kita hindari jangan sampai ada tangan-tangan terwujudnya vaksin Nusantara atau vaksin produk bangsa kita sendiri," tuturnya.
Sementara, Anggota Komisi IX DPR Fraksi PKB, Nihayatul Wafiroh turut mendukung adanya Vaksin Nusantara. Menurutnya, Indonesia belum punya kedaulatan penuh mengenai masalah kesehatan.
"Adanya Covid-19 ini ujian bagi kita semua bagaimana kita belum punya kedaulatan yang Penuh pada persoalan kesehatan. bagaimana kita selama ini tidak memiliki kemandirian obat seluruh obat yang kita miliki masih bergantung pada luar negeri," ujarnya.
Dia prihatin jika Vaksin Nusantara lajunya terhambat pada uji klinis II. Maka dari itu, dia mendesak pimpinan DPR menindaklanjuti Vaksin Nusantara gagasan eks Menkes Terawan tersebut.
"Oleh sebab itu kita saya pribadi mendukung pimpinan untuk segera mengambil sikap DPR RI agar Vaksin Nusantara ini segera di tindak lanjuti karena ini satu-satunya yang akan menjadi vaksin yang dimiliki anak bangsa dan menjadikan kita bangga akan Indonesia memiliki kedaulatan kesehatan," jelasnya.
Merespons itu, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad juga menyayangkan BPOM yang tidak mengeluarkan kelanjutan uji klinis. Padahal, menurutnya, hasil raker antara BPOM dan Komisi IX mengikat.
"Baik terima kasih. Seperti kita tahu kemarin sudah ada raker antara Komisi IX, Kemenkes, BPOM, dan Kemenristek, dan kita pikir hasil raker itu bersifat mengikat seharusnya, dan kita sayangkan bahwa BPOM buat statement atau surat yang menafikan hasil raker tersebut," kata Dasco saat memimpin rapur.
Politikus Partai Gerindra ini meminta Komisi IX berkonsultasi dengan pimpinan DPR untuk membahas lebih lanjut terkait Vaksin Nusantara ini. Sehingga, akan segera mengambil sikap terkait Vaksin Nusantara.
"Kami akan minta Komisi IX untuk berkonsultasi dengan pimpinan DPR untuk kita segera ambil langkah yang dianggap perlu supaya vaksin Nusantara bisa kita dorong untuk kemajuan bangsa dan negara RI," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Agenda Paripurna RUU Kesehatan akan diwarnai aksi unjuk rasa tenaga kesehatan dari lima organisasi profesi.
Baca SelengkapnyaPengesahan RUU Kesehatan ini disetujui enam fraksi. Sementara, Fraksi PKS dan Fraksi Demokreat menolak. Berikut foto-fotonya:
Baca SelengkapnyaPuan mengatakan keputusan rapat konsultasi antara pimpinan DPR dan fraksi memutuskan Otorita IKN menjadi mitra kerja Komisi II DPR.
Baca SelengkapnyaMenkumham Yasonna Laoly menyebut, pembahasan RUU Perampasan Aset masih menjadi prioritas pemerintah.
Baca SelengkapnyaPuan menyebut, untuk membahas undang-undang harus terlebih dahulu memenuhi persyaratan.
Baca SelengkapnyaKomisi X DPR menggelar rapat kerja dengan Mendikbud Nadiem Makarim pada Rabu (6/5)
Baca SelengkapnyaKendati demikian, pemerintah menilai beberapa daftar inventarisasi masalah (DIM) yang disampaikan saat itu sudah tidak relevan.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua DPR Sufmi Dasco menyebut, pengesahan RUU bisa digelar di masa sidang ini.
Baca SelengkapnyaKata Dasco saat ini hanya menunggu waktu lantaran sudah selesai di pengambilan keputusan tingkat I.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mengetuk palu pengesahan RUU Kesehatan setelah mendengarkan pendapat dua fraksi yang menolak yaitu Demokrat dan PKS.
Baca SelengkapnyaMenteri Hukum dan HAM Supratman Andi Agtas mengatakan pihaknya akan berkomunikasi dengan DPR.
Baca SelengkapnyaRapat Paripurna DPR menyepakati RUU Dewan Pertimbangan Presiden menjadi RUU Inisiatif DPR.
Baca Selengkapnya