Rawan gratifikasi, kerja Teman Ahok di mal-mal diminta diaudit
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berniat maju kembali dalam Pilgub DKI 2017 mendatang. Melalui relawan Teman Ahok, dia berjibaku mengumpulkan KTP agar bisa maju melalui jalur independen.
Bahkan, Teman Ahok juga membuka stan-stan di beberapa mal ibu kota sebagai posko pengumpulan KTP dukungan untuk mantan Wagub DKI itu.
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik mengatakan, semua bakal calon yang diusung partai politik dan jalur independen harus melalui proses verifikasi. Dia minta bakal calon gubernur betul-betul diawasi atau bila perlu dilakukan audit.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa yang diingatkan Jokowi soal pengelolaan anggaran? Jokowi mengingatkan Pemda agar program-program harus berorientasi kepada hasil, sehingga ada return ekonomi.
"Yang paling menarik proses koalisi partai harus diawasi, kepentingannya apa. Kemudian verifikasi KTP calon perseorangan juga harus diawasi," kata Taufik dalam sebuah diskusi di Menteng, Jakarta, Rabu (16/3).
Politisi Gerindra ini mempertanyakan sistem pengumpulan KTP yang dilakukan Teman Ahok. Baik itu pengumpulan KTP yang dilakukan di mal-mal ataupun melalui kepala desa.
Taufik mengatakan, perlu ada audit pengumpulan KTP yang dilakukan di mal-mal. "Syarat memperoleh itu harus benar, ada enggak media yang menyoroti. Buka stan di mal bayar enggak, mal itu ngasih ke siapa. Audit dong, pasti karena Ahok, kalau itu kita compare terus bisa gratifikasi. Ayo dong disoroti," jelasnya.
Tak hanya itu, lanjut Taufik, rencana atau pembuatan rekening untuk Ahok maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2017 nanti juga sarat gratifikasi. Sebab, Ahok saat ini masih menjabat sebagai gubernur dan pejabat negara.
"Apalagi dia mau buka rekening, saya sebagai kawan saya ingatkan nanti gratifikasi karena pejabat negara. Ahok hadapi saja Sumber Waras," tandasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JPU KPK mendakwa Andhi Pramono menerima gratifikasi senilai total Rp58,9 miliar dari sejumlah pihak terkait pengurusan kepabeanan impor.
Baca SelengkapnyaDi hadapan para pendukung Ganjar-Mahfud di Eropa, Ahok justru menegaskan melawan balik
Baca SelengkapnyaGratifikasi merupakan pemberian hadiah yang berkaitan dengan jabatan.
Baca SelengkapnyaJaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengakui masih ada anggotanya yang menyalahgunakan jabatan, khususnya bagi-bagi proyek yang dilakukan oknum jaksa.
Baca SelengkapnyaKetelibatan Ernie Meike dibeberkan dengan jelas dalam dakwaan jaksa KPK.
Baca SelengkapnyaJaksa mengungkap penerimaan gratifikasi itu terjadi pada Juli 2010.
Baca Selengkapnya