Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rawan gratifikasi, kerja Teman Ahok di mal-mal diminta diaudit

Rawan gratifikasi, kerja Teman Ahok di mal-mal diminta diaudit Aksi Teman Ahok. ©2015 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berniat maju kembali dalam Pilgub DKI 2017 mendatang. Melalui relawan Teman Ahok, dia berjibaku mengumpulkan KTP agar bisa maju melalui jalur independen.

Bahkan, Teman Ahok juga membuka stan-stan di beberapa mal ibu kota sebagai posko pengumpulan KTP dukungan untuk mantan Wagub DKI itu.

Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik mengatakan, semua bakal calon yang diusung partai politik dan jalur independen harus melalui proses verifikasi. Dia minta bakal calon gubernur betul-betul diawasi atau bila perlu dilakukan audit.

"Yang paling menarik proses koalisi partai harus diawasi, kepentingannya apa. Kemudian verifikasi KTP calon perseorangan juga harus diawasi," kata Taufik dalam sebuah diskusi di Menteng, Jakarta, Rabu (16/3).

Politisi Gerindra ini mempertanyakan sistem pengumpulan KTP yang dilakukan Teman Ahok. Baik itu pengumpulan KTP yang dilakukan di mal-mal ataupun melalui kepala desa.

Taufik mengatakan, perlu ada audit pengumpulan KTP yang dilakukan di mal-mal. "Syarat memperoleh itu harus benar, ada enggak media yang menyoroti. Buka stan di mal bayar enggak, mal itu ngasih ke siapa. Audit dong, pasti karena Ahok, kalau itu kita compare terus bisa gratifikasi. Ayo dong disoroti," jelasnya.

Tak hanya itu, lanjut Taufik, rencana atau pembuatan rekening untuk Ahok maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2017 nanti juga sarat gratifikasi. Sebab, Ahok saat ini masih menjabat sebagai gubernur dan pejabat negara.

"Apalagi dia mau buka rekening, saya sebagai kawan saya ingatkan nanti gratifikasi karena pejabat negara. Ahok hadapi saja Sumber Waras," tandasnya.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Andhi Pramono Pakai Rekening Cleaning Service untuk Terima Gratifikasi
Andhi Pramono Pakai Rekening Cleaning Service untuk Terima Gratifikasi

JPU KPK mendakwa Andhi Pramono menerima gratifikasi senilai total Rp58,9 miliar dari sejumlah pihak terkait pengurusan kepabeanan impor.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ahok Lawan Orang yang Menugasi Jadi Komut Pertamina: Dia Juga Jadikan Saya Narapidana
VIDEO: Ahok Lawan Orang yang Menugasi Jadi Komut Pertamina: Dia Juga Jadikan Saya Narapidana

Di hadapan para pendukung Ganjar-Mahfud di Eropa, Ahok justru menegaskan melawan balik

Baca Selengkapnya
KPK Ingatkan Pejabat Negara Tak Terima Gratifikasi Jelang Lebaran Idulfitri 2024
KPK Ingatkan Pejabat Negara Tak Terima Gratifikasi Jelang Lebaran Idulfitri 2024

Gratifikasi merupakan pemberian hadiah yang berkaitan dengan jabatan.

Baca Selengkapnya
Akui Masih Ada Anak Buah Bagi-Bagi Proyek, Jaksa Agung: Kita Mohon Maklum
Akui Masih Ada Anak Buah Bagi-Bagi Proyek, Jaksa Agung: Kita Mohon Maklum

Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengakui masih ada anggotanya yang menyalahgunakan jabatan, khususnya bagi-bagi proyek yang dilakukan oknum jaksa.

Baca Selengkapnya
Istri Rafael Alun Bungkam Ditanya Soal Namanya Muncul Dalam Gratifikasi dan TPPU
Istri Rafael Alun Bungkam Ditanya Soal Namanya Muncul Dalam Gratifikasi dan TPPU

Ketelibatan Ernie Meike dibeberkan dengan jelas dalam dakwaan jaksa KPK.

Baca Selengkapnya
Jaksa KPK Ungkap Aliran Uang Rp6 Miliar dari Anak Usaha Wilmar Group ke Rafael Alun
Jaksa KPK Ungkap Aliran Uang Rp6 Miliar dari Anak Usaha Wilmar Group ke Rafael Alun

Jaksa mengungkap penerimaan gratifikasi itu terjadi pada Juli 2010.

Baca Selengkapnya