Rayuan manis Djan Faridz buat Lulung agar kembali ke PPP
Merdeka.com - Abraham Lunggana alias Haji Lulung tengah berseteru dengan Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz. Lulung ogah bergabung. Lantaran Djan memilih dukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilgub DKI Jakarta.
Dukungan ini sontak membuat Lulung kaget dan tak mau ikut mendukung. Dia dianggap tidak ikut peraturan partai. Maklum saja, bagi Lulung dukung Ahok sama saja tidak konsisten. Sebab, selama menjabat Wakil Ketua DPRD DKI, perseteruan Lulung dan Ahok kerap terjadi.
Sikap tidak tunduk, membuat Lulung dipecat sebagai kader PPP. Dia lebih memilih pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam Pilgub DKI. Pilihan ini tentu memperberat dirinya untuk tetap bergabung dengan PPP. Padahal Lulung dikenal termasuk kader paling loyal.
-
Siapa yang menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Mengapa BCL tidak mau ikut campur? 'Sebenarnya Mbak Bunga nggak mau cawe-cawe ya, ini kan persoalan urusan sebelum. Iya urusan masa lalu,' ujarnya.
-
Kenapa Golkar Sulut menolak Munaslub? Pemilu serentak 2024 tinggal menghitung bulan saja. Intinya kami menolak munaslub. Sekali lagi kami di Sulut sangat solid dan mendukung Pak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar,“
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Kenapa Suroso menolak tawaran jadi Caleg? Yang nawarin saya itu banyak. Pokoknya tinggal jawab saja mau, segala persyaratan pendaftaran mereka yang ngurus. Tapi saya belum mau,' ujar Suroso.
-
Siapa yang larang Jokowi ikut kampanye? Tidak ada penyebutan presiden dan wakil presiden atau menteri di dalamnya.
Meski memecat, Djan tetap merayu Lulung tetap kembali ke PPP. Dia berjanji bakal memaafkan semua kader bersalah. Bahka pihaknya berharap Ketua Umum PPP hasil Muktamar Pondok Gede Rommahurmuziy (Romi), juga kembali.
"Haji Lulung kalau sekarang dia balik badan, gua ampunin, gua maafin. Nih kita partai Islam, Kita partai Islam tidak ada istilah dendam. Kita memaafkan siapapun yang kembali ke jalan besar ke jalan yang benar, kembali ke rumah besar umat Islam yang lambangnya Islam partaiku, Kabah kiblatku. Jadi kalau dia balik, ya Allah gua maafin dia mau apa juga gua teken," tega Djan, Minggu lalu.
Djan melanjutkan, pihaknya membuka diri jika kubu Romi ingin kembali bergabung sekaligus bersama-sama mendukung pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta Ahok- Djarot. Sebagai partai Islam, Djan menyebut PPP wajib memaafkan kader yang membuat kesalahan.
Apalagi sikap DPW PPP DKI Jakarta hasil muktamar Pondok Gede disebut-sebut juga mendukung pasangan Ahok-Djarot. Dukungan DPW PPP kubu Romi ke Ahok-Djarot, kata Djan, bisa menjadi peluang kedua kubu untuk 'rujuk'. Djan bersedia mencabut SK pemecatan Romi dan Lulung jika keduanya meminta maaf.
"Kalau kubu Romi mungkin gara-gara dipecat dia sadar kalau dipecat abis dia. Mendingan dia gabung. Tapi kalau hari ini dia balik, saya maafkan saya cabut surat pemecatannya. Gampang. Urusannya gampang kita umat Islam itu pemaaf pemaaf tidak pernah pendendam. Kalau orang dateng cium tangan, selesai," terangnya.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Zulhas menyatakan bahwa PAN siap mendukung Ahmad Luthfi untuk maju menjadi calon Gubernur Jateng.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Penyebab PSI Berpaling dari Ganjar ke Prabowo
Baca SelengkapnyaArsul Sani PPP: Teman-Teman Dengar Kemungkinan Sandiaga Tak Pilih jadi Cawapres Ganjar
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku, selalu menghormati seluruh keputusan masing-masing partai politik.
Baca SelengkapnyaPPP menutup rapat-rapat peluang untuk membentuk poros alternatif.
Baca SelengkapnyaWalaupun Sandiaga tidak jadi Cawapres, PPP akan tetap mendukung Ganjar.
Baca SelengkapnyaMardiono mengibaratkan hal itu sebagai seorang yang mencuri sendal saat salat Jumat.
Baca SelengkapnyaRapimnas PPP telah mengamanatkan untuk berkoalisi dengan PDIP mengusung Ganjar.
Baca SelengkapnyaPSI akhirnya membatalkan dukungan terhadap Ganjar.
Baca SelengkapnyaPlt. Ketua Idy Muzayyad PPP Bali menilai, pemecatan tersebut dilakukan secara sewenang-wenang.
Baca SelengkapnyaPlt Ketum PPP Redam Isu Sandiaga Gagal jadi Cawapres Ganjar: Tak Ada Pikiran Keluar Koalisi
Baca SelengkapnyaMeski tidak cocok dengan PDIP, masyarakat tetap bisa memilih Ganjar-Mahfud.
Baca Selengkapnya