Reaksi empat Cagub Jabar dengar rentetan teror bom di Surabaya
Merdeka.com - Rentetan peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya, Minggu (13/5) dan Senin (14/5) mendapat respon dari empat calon Gubernur Jawa Barat. Mereka mengutuk aksi yang menewaskan 34 orang, termasuk pelaku bom bunuh diri.
Kandidat Gubernur Jabar nomor urut 1, Ridwan Kamil mengucapkan belasungkawa kepada para korban bom bunuh diri. Dari peristiwa itu, semua pihak harus meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi terorisme.
"Kita juga harus mendukung kepolisian untuk siap siaga menjaga keamanan dan kondusifitas wilayah," katanya melalui rilis yang diterima.
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang terbunuh dalam Pertempuran Surabaya? Kematian Jendral Mallaby membuat pasukan Inggris geram dan berakibat pada keputusan pengganti Mallaby yaitu Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945.
-
Siapa saja yang tewas dalam serangan gerilyawan Indonesia? Letnan Satu Will Schumler dan Wilhelm Jens tewas saat diserang gerilyawan Indonesia di Bogor.
-
Siapa putri korban bom Surabaya yang jadi Bintara Polisi? Aqiella Nadya berhasil meneruskan karier ayahnya sebagai anggota polisi usai lolos pada seleksi Bintara Polda Jawa Timur.
-
Kapan tepatnya peristiwa di Surabaya? 10 November tahun 1945 silam, sebuah peristiwa penting terjadi di tanah Surabaya.
Menurut dia, untuk mencegah tindakan dan aksi terorisme maka harus dilakukan preventif dan memperbanyak forum- forum dialog karena perbedaaan yang bermuara pada kebencian ini harus kita kikis.
"Cara mengikisnya adalah para pemimpin harus banyak turun, berdialog sehingga jika ada perbedaan dan kebencian bisa kita padamkan dengan forum2 diskusi yang proaktif," ucapnya.
Di tempat terpisah, Cagub Jabar nomor urut 2 TB Hasanuddin menyatakan, aksi teror tersebut sebagai perbuatan terkutuk dan harus ditindak tegas, sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.
"Saya kira, itu (Bom Surabaya) perbuatan terkutuk, dan kita sepakat seluruh rakyat Indonesia berdiri mengecam teroris yang tidak sesuai dengan aturan undang-undang yang ada," ujarnya di Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Kota Bandung, Minggu (13/5).
Dia menghimbau, agar seluruh aparat keamanan, baik Polri maupun TNI, tidak gentar terhadap ancaman teroris yang meresahkan masyarakat.
"Kami rakyat Indonesia, berada berdiri di belakang saudara (aparat) karena ini menyangkut hancurnya peradaban, harus kita lawan," imbaunya.
Ia juga mengajak kepada seluruh pemimpin dan tokoh masyarakat di daerah hingga ke tingkat Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) perlu meningkatkan pengawasan terhadap warganya, termasuk mengidentifikasi setiap tamu atau masyarakat baru yang belum dikenal.
"Hal itu sebagai antisipasi terjadinya aksi terorisme di daerah, dengan arahan dan bimbingan dari aparat," pungkasnya.
Cagub nomor urut tiga Sudrajat menilai, perbuatan teroris telah mengingkari ajaran agama apapun. Ada sesuatu yang harus diluruskan dalam kehidupan rakyat berbangsa termasuk pemimpin yang lebih serius dan fokus dalam menangani ancaman seperti ini.
"Semoga aparat keamanan kita bisa lebih profesional. Jangan dibiarkan bangsa ini terpecah apalagi dipecah karena persoalan menang kalah dalam pemilihan," terangnya.
Terakhir, Cagub Jawa Barat nomor urut 4 Deddy Mizwar mengatakan, munculnya teroris karena adanya paham-paham radikal yang masuk ke dalam lingkungan masyarakat.
"Teroris muncul Karana ada paham radikal," ucapnya.
Karena itu, masyarakat diminta untuk terus meningkatkan pendidikan keagamaan, supaya terhindar dari masuknya paham-paham radikal tersebut.
"Perluasan adanya penguatan pendidikan agama Islam harus kuat, jangan sampai orang yang pemahaman Islamnya kurang terkena paham-paham radikal," ucapnya
Lembaga pendidikan agama, terutama agama Islam memiliki masjid yang fungsinya sangat strategis sebagai wadah untuk menutut ilmu dan perkuatan karakter bagi anak kecil.
Hal itu, lanjut Demiz, karena saat ini pembelajaran tentang keagamaan di sekolah sedikit, berbeda dengan pendidikan di madrasah atau masjid yang banyak mengajarakan tentang keagamaan.
"Orang tua harus mengajak anak kecilnya mainlah ke masjid mengikuti kegiatan di dalamnya sambil memperkenalkan agama yang baik, Sehingga dalam jangka panjang tidak terpengaruh dengan paham-paham seperti itu," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, bom meledak di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Minggu (13/5) pukul 06.30 WIB. Tak lama bom kembali meledak di Gereja kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro pukul 07.15 WIB dan di Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno pada pukul 07.53 WIB.
14 Orang tewas dan 40 lainnya luka dalam insiden ini. Pelaku satu keluarga, terdiri dari suami, istri dan empat orang anaknya.
Malam harinya, terjadi ledakan di salah satu ruangan di Rumah Susun Wonocolo Blok B lantai 5. Rusun itu berdekatan dengan perbatasan Kota Surabaya, yaitu sekitar 9-10 kilometer arah barat lokasi ledakan di tiga lokasi gereja di Surabaya pada Minggu (13/5) pagi. Di lokasi ini, tiga orang tewas dan tiga lainnya luka.
Pagi ini, Pukul 08.50 WIB kembali terjadi ledakan di depan Polrestabes Surabaya. Empat orang tewas dalam aksi ini. Mereka adalah pelaku bom bunuh diri yang menggunakan dua motor. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaImbauan itu disampaikan TKN Prabowo-Gibran karena mulai beredar motif tersangka menembak Muarah karena perbedaan afiliasi politik.
Baca SelengkapnyaMencegah kejahatan serupa terulang, polisi menggencarkan patroli.
Baca SelengkapnyaUsut punya usut, titik ledakan berada di gudang penyimpanan barang bukti Gegana Polda Jatim
Baca SelengkapnyaSeorang penjahat kasus pembunuhan di Jawa Tengah mengaku menyesal telah melakukan pembunuhan, namun ia terpaksa karena keadaan.
Baca SelengkapnyaKetiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka itu antara lain berinisial FS, AR, dan MS.
Baca SelengkapnyaDemo sopir truk di Jambi berujung pada perusakan kantor gubernur
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaGanjar Ungkap Kondisi Relawan Korban Penganiayaan Anggota TNI, Ada yang Patah Gigi
Baca SelengkapnyaTerungkap Peran Lima Pelaku Begal Casis Bintara Polri
Baca SelengkapnyaKerusuhan itu terjadi akibat provokasi yang dilakukan sejumlah pihak saat mediasi berlangsung.
Baca SelengkapnyaIa mengatakan para pelaku berinisial HH (23), EW (18), GD (20), dan CW (43) ditangkap di sejumlah lokasi.
Baca Selengkapnya