Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Reaksi empat Cagub Jabar dengar rentetan teror bom di Surabaya

Reaksi empat Cagub Jabar dengar rentetan teror bom di Surabaya pengundian nomor urut pilgub Jabar 2018. ©2018 Merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Rentetan peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya, Minggu (13/5) dan Senin (14/5) mendapat respon dari empat calon Gubernur Jawa Barat. Mereka mengutuk aksi yang menewaskan 34 orang, termasuk pelaku bom bunuh diri.

Kandidat Gubernur Jabar nomor urut 1, Ridwan Kamil mengucapkan belasungkawa kepada para korban bom bunuh diri. Dari peristiwa itu, semua pihak harus meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi terorisme.

"Kita juga harus mendukung kepolisian untuk siap siaga menjaga keamanan dan kondusifitas wilayah," katanya melalui rilis yang diterima.

Menurut dia, untuk mencegah tindakan dan aksi terorisme maka harus dilakukan preventif dan memperbanyak forum- forum dialog karena perbedaaan yang bermuara pada kebencian ini harus kita kikis.

"Cara mengikisnya adalah para pemimpin harus banyak turun, berdialog sehingga jika ada perbedaan dan kebencian bisa kita padamkan dengan forum2 diskusi yang proaktif," ucapnya.

Di tempat terpisah, Cagub Jabar nomor urut 2 TB Hasanuddin menyatakan, aksi teror tersebut sebagai perbuatan terkutuk dan harus ditindak tegas, sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.

"Saya kira, itu (Bom Surabaya) perbuatan terkutuk, dan kita sepakat seluruh rakyat Indonesia berdiri mengecam teroris yang tidak sesuai dengan aturan undang-undang yang ada," ujarnya di Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Kota Bandung, Minggu (13/5).

Dia menghimbau, agar seluruh aparat keamanan, baik Polri maupun TNI, tidak gentar terhadap ancaman teroris yang meresahkan masyarakat.

"Kami rakyat Indonesia, berada berdiri di belakang saudara (aparat) karena ini menyangkut hancurnya peradaban, harus kita lawan," imbaunya.

Ia juga mengajak kepada seluruh pemimpin dan tokoh masyarakat di daerah hingga ke tingkat Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) perlu meningkatkan pengawasan terhadap warganya, termasuk mengidentifikasi setiap tamu atau masyarakat baru yang belum dikenal.

"Hal itu sebagai antisipasi terjadinya aksi terorisme di daerah, dengan arahan dan bimbingan dari aparat," pungkasnya.

Cagub nomor urut tiga Sudrajat menilai, perbuatan teroris telah mengingkari ajaran agama apapun. Ada sesuatu yang harus diluruskan dalam kehidupan rakyat berbangsa termasuk pemimpin yang lebih serius dan fokus dalam menangani ancaman seperti ini.

"Semoga aparat keamanan kita bisa lebih profesional. Jangan dibiarkan bangsa ini terpecah apalagi dipecah karena persoalan menang kalah dalam pemilihan," terangnya.

Terakhir, Cagub Jawa Barat nomor urut 4 Deddy Mizwar mengatakan, munculnya teroris karena adanya paham-paham radikal yang masuk ke dalam lingkungan masyarakat.

"Teroris muncul Karana ada paham radikal," ucapnya.

Karena itu, masyarakat diminta untuk terus meningkatkan pendidikan keagamaan, supaya terhindar dari masuknya paham-paham radikal tersebut.

"Perluasan adanya penguatan pendidikan agama Islam harus kuat, jangan sampai orang yang pemahaman Islamnya kurang terkena paham-paham radikal," ucapnya

Lembaga pendidikan agama, terutama agama Islam memiliki masjid yang fungsinya sangat strategis sebagai wadah untuk menutut ilmu dan perkuatan karakter bagi anak kecil.

Hal itu, lanjut Demiz, karena saat ini pembelajaran tentang keagamaan di sekolah sedikit, berbeda dengan pendidikan di madrasah atau masjid yang banyak mengajarakan tentang keagamaan.

"Orang tua harus mengajak anak kecilnya mainlah ke masjid mengikuti kegiatan di dalamnya sambil memperkenalkan agama yang baik, Sehingga dalam jangka panjang tidak terpengaruh dengan paham-paham seperti itu," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, bom meledak di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Minggu (13/5) pukul 06.30 WIB. Tak lama bom kembali meledak di Gereja kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro pukul 07.15 WIB dan di Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno pada pukul 07.53 WIB.

14 Orang tewas dan 40 lainnya luka dalam insiden ini. Pelaku satu keluarga, terdiri dari suami, istri dan empat orang anaknya.

Malam harinya, terjadi ledakan di salah satu ruangan di Rumah Susun Wonocolo Blok B lantai 5. Rusun itu berdekatan dengan perbatasan Kota Surabaya, yaitu sekitar 9-10 kilometer arah barat lokasi ledakan di tiga lokasi gereja di Surabaya pada Minggu (13/5) pagi. Di lokasi ini, tiga orang tewas dan tiga lainnya luka.

Pagi ini, Pukul 08.50 WIB kembali terjadi ledakan di depan Polrestabes Surabaya. Empat orang tewas dalam aksi ini. Mereka adalah pelaku bom bunuh diri yang menggunakan dua motor. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dua Terduga Teroris Perakit Bom di Polsek Astana Anyar Ditangkap!
Dua Terduga Teroris Perakit Bom di Polsek Astana Anyar Ditangkap!

Dua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo-Gibran Minta Pendukung Tak Terprovokasi Usai Penembak Relawan Prabowo-Gibran di Sampang Ditangkap
TKN Prabowo-Gibran Minta Pendukung Tak Terprovokasi Usai Penembak Relawan Prabowo-Gibran di Sampang Ditangkap

Imbauan itu disampaikan TKN Prabowo-Gibran karena mulai beredar motif tersangka menembak Muarah karena perbedaan afiliasi politik.

Baca Selengkapnya
Terungkap, 'Otak' dan Motif di Balik Tiga Kasus Pembunuhan Bikin Geger di Bovel Digoel
Terungkap, 'Otak' dan Motif di Balik Tiga Kasus Pembunuhan Bikin Geger di Bovel Digoel

Mencegah kejahatan serupa terulang, polisi menggencarkan patroli.

Baca Selengkapnya
Profil Irjen Imam Sugianto, Mantan Ajudan SBY yang Kini Usut Peristiwa Ledakan di Markas Polisi
Profil Irjen Imam Sugianto, Mantan Ajudan SBY yang Kini Usut Peristiwa Ledakan di Markas Polisi

Usut punya usut, titik ledakan berada di gudang penyimpanan barang bukti Gegana Polda Jatim

Baca Selengkapnya
Penjahat ini Ngaku Nyesal Membunuh, Jenderal Bintang 2 'Ngegas': Kapok Opo?
Penjahat ini Ngaku Nyesal Membunuh, Jenderal Bintang 2 'Ngegas': Kapok Opo?

Seorang penjahat kasus pembunuhan di Jawa Tengah mengaku menyesal telah melakukan pembunuhan, namun ia terpaksa karena keadaan.

Baca Selengkapnya
Pembacokan Saksi Pilkada di Sampang, Tiga Orang Ditetapkan Tersangka dan Ditahan
Pembacokan Saksi Pilkada di Sampang, Tiga Orang Ditetapkan Tersangka dan Ditahan

Ketiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka itu antara lain berinisial FS, AR, dan MS.

Baca Selengkapnya
Belasan Orang Teridentifikasi Sebagai Pelaku Perusakan Kantor Gubernur Jambi
Belasan Orang Teridentifikasi Sebagai Pelaku Perusakan Kantor Gubernur Jambi

Demo sopir truk di Jambi berujung pada perusakan kantor gubernur

Baca Selengkapnya
5 Fakta Penangkapan Terduga Teroris di Kota Batu, Ternyata Simpatisan Kelompok yang Berafiliasi dengan ISIS
5 Fakta Penangkapan Terduga Teroris di Kota Batu, Ternyata Simpatisan Kelompok yang Berafiliasi dengan ISIS

Terduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.

Baca Selengkapnya
Ganjar Ungkap Kondisi Relawan Korban Penganiayaan Anggota TNI, Ada yang Patah Gigi
Ganjar Ungkap Kondisi Relawan Korban Penganiayaan Anggota TNI, Ada yang Patah Gigi

Ganjar Ungkap Kondisi Relawan Korban Penganiayaan Anggota TNI, Ada yang Patah Gigi

Baca Selengkapnya
Terungkap Peran Lima Pelaku Begal Casis Bintara Polri
Terungkap Peran Lima Pelaku Begal Casis Bintara Polri

Terungkap Peran Lima Pelaku Begal Casis Bintara Polri

Baca Selengkapnya
Kondisi Terkini Puncak Jaya Papua Tengah Usai Kerusuhan Berujung Pembakaran Mobil TNI-Polisi
Kondisi Terkini Puncak Jaya Papua Tengah Usai Kerusuhan Berujung Pembakaran Mobil TNI-Polisi

Kerusuhan itu terjadi akibat provokasi yang dilakukan sejumlah pihak saat mediasi berlangsung.

Baca Selengkapnya
4 Pembakar Ruko dan Faskes Korem Jayapura saat Iringan Jenazah Lukas Enembe Ditangkap
4 Pembakar Ruko dan Faskes Korem Jayapura saat Iringan Jenazah Lukas Enembe Ditangkap

Ia mengatakan para pelaku berinisial HH (23), EW (18), GD (20), dan CW (43) ditangkap di sejumlah lokasi.

Baca Selengkapnya