Reaksi keras Gerindra, Golkar dukung Jokowi di Pilpres 2019
Merdeka.com - Partai Golkar di bawah pimpinan Setya Novanto langsung tancap gas melakukan manuvernya. Belum juga memasuki tahun politik 2019, partai berlambang beringin itu langsung mendeklarasikan dukungannya kepada Jokowi untuk maju kembali di Pilpres 2019.
Berbagai reaksi pun muncul dari parpol lain. Salah satunya dari Partai Gerindra. Elite partai besutan Prabowo Subianto itu mengkritik keras langkah politik Golkar tersebut.
Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa yakin deklarasi itu hanya omong kosong belaka dan akan berubah jelang Pilpres nanti. Dia menduga nantinya Golkar akan berpaling dari Jokowi.
-
Kapan Gerindra dideklarasikan? Selang satu tahun, Partai Gerindra dideklarasikan, tepatnya pada 6 Februari 2008.
-
Apa yang dideklarasikan Prabowo? Forum Rektor Indonesia menyerukan pelaksanaan Pemilu 2024 yang aman dan damai pada suatu deklarasi di Makassar, Sabtu (3/2).
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
"Sah-sah saja, ingin lihat respons masyarakat tapi apakah pemerintah ini akan berakhir manis. Maka ini omong kosong. cuma tricky politik. Enggak jauh beda akan berpaling, namanya Golkar kan selalu yang paling untung untuk dia," kata Desmond saat dihubungi, Senin (5/9).
Menurutnya, dengan adanya dukungan Golkar membuat peran pemerintah akan melemah berbanding dengan kebijakan yang menguat. Hal ini dikhawatirkan Desmond akan membuat Jokowi antikritik.
"Jokowi, lama-lama pemerintah semakin melemah tapi kebijakan menguat. Satu grade lagi sama seperti Pak Harto, tidak bisa dikritik lagi," tegasnya.
Dia menilai, Jokowi belum memenuhi janji-janji politiknya selama menjabat di pemerintahan. Contohnya, janji Jokowi yang belum dipenuhi adalah gagasan mobil nasional saat menjadi Wali Kota Solo, serta janji mengentaskan banjir dan macet saat menjabat gubernur DKI Jakarta.
"Saya harap Pak Jokowi sadar kekuasaan hanya sementara. Jokowi selalu buat rencana, rencana penuh tipu daya. Waktu di Solo, dia akan buat program mobil nasional. Tanggulangi macet dan banjir," jelas Desmond.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengakui partainya juga punya strategi untuk hadapi Pilpres 2019. Namun tak seperti Golkar yang sudah deklarasi dukung Jokowi, Gerindra masih rahasiakan apa strategi itu.
Dasco mengatakan, Agustus lalu pihaknya sudah melakukan Rakornas di Hambalang. Menurut dia, mayoritas pengurus ingin Ketum Gerindra Prabowo Subianto kembali maju sebagai capres di 2019.
"Ya memang dalam pandangan Rakornas, memang mayoritas menginginkan Pak Prabowo kembali maju," kata Dasco saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (5/9).
Dia tak mengungkap secara rinci apa pertimbangan kader ingin Prabowo kembali maju. Menurut dia, Prabowo masih layak jual.
"Pak Prabowo masih layak jual, sampai hari ini belum ada yang bisa mengimbangi elektabilitasnya, kecuali Pak Jokowi, tapi kita tahu kan kemarin hanya kalah tipis," jelas anggota DPR ini.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seluruh kader Partai Golkar sudah menyerahkan keputusan di Pilpres 2024 kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaSelain dikecam pelbagai pihak, Rocky Gerung juga dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Relawan Indonesia Bersatu atas dugaan penghinaan terhadap Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaDia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM ini bahkan telah berdiskusi dengan Jokowi membicarakan perihal isu berkembang tersebut.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menanggapi isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal jadi dewan pembina Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaJokowi mempertanyakan dirinya yang katanya disebut akan menjadi ketua maupun dewan pembina Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAgung Laksono menjelaskan, bahwa untuk menjadi Dewan Pembina Golkar tak ada syarat harus menjadi pengurus kader.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar itu.
Baca SelengkapnyaDeklarasi dukungan itu disebut-sebut terjadi saat acara Silaturahmi Nasional Desa Bersatu 2023 di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (19/11).
Baca Selengkapnyaak hanya itu, Airlangga pun menilai Presiden Jokowi nyaman dengan partainya tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah berkomunikasi dengan Golkar dan PAN sebelum kedua partai itu mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaJokowi akhirnya merespons pernyataan PDIP bahwa dirinya bukan lagi kader partai berlambang banteng hitam moncong putih itu.
Baca Selengkapnya