Reaksi Ridwan Kamil Dijodohkan jadi Cawapres Ganjar di Pilpres 2024
Merdeka.com - Gubenur Jawa Barat, Ridwan Kamil tidak mau berspekulasi lebih jauh ketika banyak dijodoh-jodohkan lembaga survei sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang tepat untuk calon presiden (capres) Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
"Ya sama, apapun itu saya tidak bisa menghindari, kira-kira begitu ya, tertakdir tidak tertakdirnya bukan wilayah manusia," kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Sabtu (29/10).
Kang Emil mengaku terus menjalin hubungan baik dengan Anies, meski dalam pandangan politik kerap berbeda. Hubungan baik itu terlihat ketika dia berada di atas panggung dengan Anies.
-
Pilkada 2024 memilih apa? Pada Pilkada 2024, masyarakat akan memilih gubernur dan wakil gubernur untuk tingkat provinsi, wali kota dan wakil wali kota untuk tingkat kota, serta bupati dan wakil bupati untuk tingkat kabupaten.
-
Bagaimana Pantarlih Pilkada 2024 dipilih? Pengumuman Pendaftaran Calon Pantarlih/PPDP: Tahap ini berlangsung dari tanggal 5 Juni hingga 9 Juni 2024. Selama periode ini, informasi mengenai pendaftaran calon Pantarlih akan diumumkan kepada publik.Penerimaan Pendaftaran Calon Pantarlih/PPDP: Pendaftaran calon Pantarlih dibuka mulai dari tanggal 5 Juni hingga 12 Juni 2024. Calon yang berminat dapat mengajukan pendaftarannya selama periode ini. Penelitian Administrasi Calon Pantarlih/PPDP: Penelitian administrasi untuk calon Pantarlih dilakukan dari tanggal 6 Juni hingga 13 Juni 2024. Pada tahap ini, berkas dan kelengkapan administrasi para calon akan diperiksa untuk memastikan bahwa semua persyaratan telah terpenuhi.Pengumuman Hasil Seleksi Calon Pantarlih/PPDP: Hasil seleksi calon Pantarlih akan diumumkan pada tanggal 14 Juni hingga 16 Juni 2024. Calon yang lolos seleksi administrasi akan melanjutkan ke tahap berikutnya.Pemetaan TPS: Pemetaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dijadwalkan berlangsung dari tanggal 17 Juni hingga 22 Juni 2024. Pada tahap ini, Pantarlih akan menentukan lokasi TPS untuk memastikan kemudahan akses bagi para pemilih. Penetapan Nama Hasil Seleksi Pantarlih/PPDP: Nama-nama hasil seleksi Pantarlih akan ditetapkan pada tanggal 23 Juni 2024. Daftar final anggota Pantarlih yang telah lolos seleksi akan dipublikasikan.Pelantikan Pantarlih/PPDP: Pelantikan anggota Pantarlih akan dilakukan pada tanggal 24 Juni 2024. Setelah dilantik, Pantarlih resmi mulai menjalankan tugasnya hingga 25 Juli 2024.
-
Bagaimana cara memilih di Pemilu 2024? Sebagaimana tertuang dalam Pasal 353 ayat 1 Undang Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, 'Pemberian suara untuk Pemilu dilakukan dengan cara mencoblos satu kali.
-
Bagaimana cara menjadi pemilih dalam Pemilu 2024? KPU juga menginformasikan berdasarkan Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2022, berikut ini adalah syarat untuk menjadi pemilih: 1. Genap berusia 17 (tujuh belas) tahun atau lebih pada hari pemungutan suara, sudah kawin, atau sudah pernah kawin 2. Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap 3. Berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibuktikan dengan E KTP 4. Berdomisili di luar negeri yang dibuktikan dengan E KTP Paspor dan/atau Surat Perjalanan Laksana Paspor; 5. Dalam hal Pemilih belum mempunyai E KTP sebagaimana dimaksud dalam huruf c dan huruf d, dapat menggunakan Kartu Keluarga 6. Tidak sedang menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Ikuti berita Ganjar Pranowo di Liputan6.com
"Saya mah sangat baik semuanya. Tadi di panggung aja sangat baik. Jangan mengira, media ya, kita berjauhan gara-gara keputusan politik. Kita ini bersahabat satu generasi, siapapun yang terpilih," ujarnya.
Termasuk, lanjut Kang Emil, hubungan dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Banyak opini survei menyebutkan Kang Emil cocok menjadi Cawapres Ganjar. Menurutnya, opini tersebut tidak bisa dihindari.
"Jawabannya kan sederhana, tidak bisa menghindari opini survei, kalau bagus diapresiasi, kalau kurang jadi evaluasi. (Berpasangan dengan Ganjar) enggak bisa mengira-ngira mas," sebutnya.
Kang Emil merasa dalam dunia politik kerap kali tidak bisa bergerak atas kemauan sendiri dalam menentukan pilihan. Seperti diumpamakan memilih pasangan jodoh ketika maju sebagai Walikota Bandung dan Gubernur Jawa Barat kala itu.
"Tidak semua politik itu pengantin bisa milih sendiri, dengerin, kamu bertanya, dua tahun pernikahan (Pilkada) saya dijodohkan oleh orang tua," ujarnya.
"Jadi pertanyaan itu enggak bisa saya jawab karena dua kali pengalaman pengantin enggak bisa memilih jodohnya sendiri dalam politik," tambah dia.
Kang Emil juga masih enggan berbicara banyak soal peluang dirinya maju di Pilpres 2024. Dia hanya memastikan akan mengikuti jalan takdir hidup.
"Ya, saya sudah dua kali ikut pilkada ya, jadi apapun takdirnya harus siap, termasuk siap tidak jadi ya. Jangan selalu menganggap bahwa ambisi harus jadi, Allah memberikan takdir terbaik buat kita, kita jalani aja," ungkapnya.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil kemungkinan bakal dipasangkan dengan kader Gerindra
Baca SelengkapnyaGolkar tengah mempertimbangkan Emil maju di Jawa Barat lagi
Baca SelengkapnyaPolitikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Deddy Yevry Sitorus mengungkapkan Ridwan Kamil digoda Capres lain agar tidak berpasangan dengan Ganjar.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tetap menunggu arahan dari Airlangga Hartarto selaku pimpinan di Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaOpsi itu mengemuka dalam Rapimnas Partai Golkar di Jakarta beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menanggapi soal rencana maju Pilgub Jakarta
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil meminta pemilih muda tidak apatis mengenai Pemilu.
Baca SelengkapnyaGubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku bersyukur dirinya disebut memiliki elektabilitas tinggi sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Baca SelengkapnyaNama cawapres Ganjar saat ini masih berada di keranjang Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil digoda untuk menjadi Cawapres dari Ganjar Pranowo. Lalu bagaimana sikap Gubernur Jawa Barat itu?
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil akan melepas jabatan sebagai Gubernur Jawa Barat pada 5 September 2023.
Baca SelengkapnyaKabar majunya Anies Baswedan juga menjadi pertimbangan apakah Partai Golkar akan mengusung Ridwan Kamil.
Baca Selengkapnya