Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rekening Aiptu LS Rp 1,5 triliun disebut sebut karena timbun BBM

Rekening Aiptu LS Rp 1,5 triliun disebut sebut karena timbun BBM

Merdeka.com - Aiptu LS, seorang polisi yang bertugas di Sorong, Papua memiliki rekening pribadi senilai Rp 1,5 triliun. LS diduga punya uang sebanyak itu dari hasil melindungi sejumlah perusahaan dalam kasus ilegal logging dan penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Sorong.

Wakil Ketua DPR Pramono Anung meminta KPK turun tangan mengusut tuntas dari mana asal dana sebanyak itu dimiliki oleh seorang polisi bintara. Dia menduga, ada polisi berpangkat lebih tinggi dari LS juga ikut bermain dalam kasus ilegal logging itu.

"Karena inikan sudah diumumkan secara resmi bahwa ada temuan ini Rp 1,6 itu atau 1,5 triliun, bukan angka yang kecil kalau Aiptu saja begitu bagaimana dengan orang yang lainnya, atasan dan sebagainya? Maka segera untuk itu KPK segera turun tangan," jelas Pramono di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (15/5).

Terlebih, lanjut dia, Aiptu LS diduga terlibat dalam kejahatan luar biasa yakni menimbun BBM. Hal ini, kata dia, sebuah tindakan yang benar-benar keji. "Apalagi ini dikaitkan dengan tindakan untuk menimbun BBM, ini benar-benar menurut saya sih kurang ajar banget," imbuhnya.

Atas kejadian rekening gendut ini, Pramono meminta agar lembaga pengawas Polri berkerja lebih intens untuk mengawasi internal Polri.

"Untuk itu sudah waktunya lah lembaga-lembaga yang memberikan pengawasan kepada Polri itu, apakah itu Kompolnas apakah itu termasuk KPK sendiri termasuk inspektorat, Irwasum dalam tubuh Polri sendiri," tandasnya.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Reaksi Mengejutkan Prabowo saat Istri Pensiunan Jenderal Bintang 4 TNI Mau Cium Tangannya
Reaksi Mengejutkan Prabowo saat Istri Pensiunan Jenderal Bintang 4 TNI Mau Cium Tangannya

Berikut reaksi mengejutkan Prabowo saat istri pensiunan Jenderal TNI ingin cium tangannya.

Baca Selengkapnya
Awal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara
Awal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara

BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Segini Anggaran Pilkada Serentak 2024 yang Disiapkan Pemerintah, Jumlahnya Fantastis
Segini Anggaran Pilkada Serentak 2024 yang Disiapkan Pemerintah, Jumlahnya Fantastis

Namun untuk Bawaslu, masih ada 24 Pemda yang belum sepakat dengan usulan anggaran Bawaslu.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Pemilik Rekening yang Dipakai AP Saat Peras Ria Ricis Rp300 Juta
Terungkap, Pemilik Rekening yang Dipakai AP Saat Peras Ria Ricis Rp300 Juta

Terungkap, Pemilik Rekening yang Dipakai AP Saat Peras Ria Ricis Rp300 Juta

Baca Selengkapnya
Kalahkan BRI dan Mandiri, Pertamina Raup Laba Bersih Rp62 Triliun
Kalahkan BRI dan Mandiri, Pertamina Raup Laba Bersih Rp62 Triliun

Laba bersih ini merupakan laba dari entitas induk. Jika dilihat secara laba keseluruhan, nilainya mencapai Rp72 triliun.

Baca Selengkapnya
Sikap Bunga Citra Lestari Terkait Kasus Dugaan Penggelapan yang Menyeret Nama Suaminya, Disebut-sebut Ogah Ambil Pusing
Sikap Bunga Citra Lestari Terkait Kasus Dugaan Penggelapan yang Menyeret Nama Suaminya, Disebut-sebut Ogah Ambil Pusing

Tiko Aryawardhana sedang terseret kasus dugaan penggelapan yang seketika membuat publik heboh. Simak respon Bunga Citra Lestari berikut ini!

Baca Selengkapnya
Ternyata, Peredaran Uang Selama Pemilu 2024 Mencapai Rp67,1 Triliun
Ternyata, Peredaran Uang Selama Pemilu 2024 Mencapai Rp67,1 Triliun

Realisasi peredaran uang selama masa Pemilu 2024 hanya mencapai Rp67,14 triliun, atau lebih rendah dari perkiraan BI sebesar Rp68 triliun.

Baca Selengkapnya
Ini Sumber Dana BLT yang Bakal Diterima 18,8 Juta Keluarga, Nilainya Rp200.000 per Bulan
Ini Sumber Dana BLT yang Bakal Diterima 18,8 Juta Keluarga, Nilainya Rp200.000 per Bulan

Selama beberapa tahun terakhir, APBN disiapkan sebagai shock absorber untuk menjaga perlindungan ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya