Relawan nilai Tuan Guru Bajang diperlakukan berbeda dengan AHY oleh Demokrat
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan elektabilitas Tuan Guru Bajang (TGB) M Zainul Majdi jauh di bawah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Survei elektabilitas itulah yang dijadikan referensi oleh partainya untuk mengusung calon dalam Pilpres 2019.
AHY dan TGB adalah kader Demokrat. AHY dijagokan elite Demokrat untuk diusung dalam Pilpres mendatang. Sementara di sisi lain, TGB gencar melakukan sosialisasi sebagai calon pemimpin nasional termasuk juga telah membentuk relawan di berbagai daerah.
Rendahnya elektabilitas TGB dibanding AHY dianggap karena Demokrat memperlakukan dua sosok ini berbeda. Hal itu disampaikan Ketua Relawan Kami TGB, Badrun AM.
-
Siapa yang diremehkan? Awalnya, Seno kerap kali diremehkan oleh orang-orang di sekitarnya karena dianggap hanya membantu istrinya.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Siapa pemimpin Dewan Banteng? Dewan Banteng resmi terbentuk pada tanggal 25 November 1956 yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein.
-
Siapa yang setuju dengan AHY? Menteri ATR/BPN ini mengaku sudah berbicara dengan capres Prabowo Subianto yang memiliki kekhawatiran yang sama. Menurutnya, jika kemiskinan dipertahankan, maka jual beli suara semakin merajalela. 'Kalau kemiskinan dipertahankan, politik vote buying akan merajalela. Jadi ini perlu jadi atensi kita bersama, dan saya telah berbicara intens dengan Pak Prabowo Subianto yang setuju beliau sangat setuju karena beliau juga merasakan hal yang sama dan Gerindra mengalami nasib yang tidak jauh berbeda. Artinya di luar ekspektasi yang telah ditargetkan sebelumnya,' pungkasnya.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
"Bagaimana mungkin elektabilitas TGB bisa lebih tinggi dari AHY sementara AHY diberikan fasilitas oleh parpol. Parpol beri dia panggung penuh dan TGB tidak diberi fasilitas. Ada perlakuan beda dan tidak imbang antara AHY dan TGB yang diberikan Partai Demokrat," jelasnya dihubungi merdeka.com, Selasa (20/3).
Badrun mengatakan relawan TGB baru sebulan ini bergerak sedangkan AHY telah cukup lama bergerak dan dikenal publik. Hal ini berpengaruh terhadap tingkat elektabilitas kedua sosok ini.
"Kita baru bergerak baru kemarin dan AHY sudah jauh berjalan," ujarnya.
"Kami yakin aspirasi umat dan apa yang kami lakukan sebulan terakhir membuat elektabilitas TGB akan naik," ujarnya.
Badrun mengatakan siapa pun nanti yang akan diusung Demokrat, biarkan prosesnya berjalan alamiah. "Proses politik yang akan menentukan. Tugas kami di bawah itu kerja ikhlas dan betul-betul menampilkan pemimpin alternatif yang sejauh ini belum punya cacat," jelasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membongkar alasannya mendukung pasangan Prabowo dan Gibran pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDemokrat memandang platform perjuangan yang senada adalah bersama Koalisi Perubahan mengusung Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaDemokrat memiliki survei internal, dan AHY yakin perolehan suara akan lebih dari survei eksternal.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan saat ini masyarakat juga masih merasakan sejumlah ketimpangan di berbagai bidang
Baca SelengkapnyaPangkat Mayor TNI Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disinggung dalam rapat kerja Komisi II DPR RI
Baca SelengkapnyaAkibat, calon yang tidak cukup mendapatkan dukungan partai politik tak bisa ikut berkontestasi. Dan ini dampak, sistem pilkada yang telah disepakati.
Baca SelengkapnyaAHY menilai, saat ini koalisi perubahan sudah mulai goyang, contohnya NasDem.
Baca SelengkapnyaMenurut AHY, pertempuran politik menyisakan orang kecewa dan marah
Baca SelengkapnyaAHY menyinggung IKN yang dikhawatirkan mangkrak hingga rakyat menderita.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menargetkan kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJateng identik dengan sebutan kandang banteng alias basis pendukung PDIP yang mengusung Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaSalah satu bocoran pesan itu, menyebut Demokrat kena 'prank' musang berbulu domba.
Baca Selengkapnya