Relawan Prabowo dan Jokowi sepakat takkan kerahkan massa

Merdeka.com - Pemilu Presiden telah usai dan tinggal menunggu pengumuman pemenang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Juli lusa. Namun selama menanti hasil penghitungan suara, berhembus kabar di masyarakat akan potensi kerusuhan saat KPU menyampaikan pengumuman tersebut.

Untuk menepis kabar itu, pendukung kedua pasangan calon presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo ( Jokowi )-Jusuf Kalla (JK) berkumpul dan mendeklarasikan 'Relawan Bersatu Pro NKRI dan Pemilu Jurdil' di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Minggu (20/7).

Selain melakukan deklarasi, mereka juga menyatakan lima poin kesepakatan, yang di antaranya adalah tindak akan melakukan pengerahan massa. Berikut lima poin tersebut:

1. Menjaga dan mendahulukan keutuhan NKRI, Pancasila dan UUD 1945.

2. Menjaga persatuan dan menciptakan suasana damai dengan tidak melakukan pengerahan massa.

3. Mengajak seluruh elite politik dari kedua belah pihak untuk menghentikan sikap dan tindakan yang saling mendiskreditkan dan atau memecah belah rasa persaudaraan sebangsa dan setanah air.

4. Mengawal hasil perhitungan atau rekapitulasi suara yang dilakukan oleh KPU secara terbuka, jujur dan berkepastian hukum.

5. Meminta TNI dan Polri untuk tetap bersikap netral.

Dalam acara deklarasi ini, tidak hanya kedua kubu pasangan calon presiden yang hadir. Hadir juga Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kepala Polri Jenderal Sutarman. Keduanya duduk bersama di tengah ratusan relawan yang hadir.