Representasi generasi muda, Cak Imin dinilai cocok dampingi Jokowi

Merdeka.com - Dukungan Joko Widodo yang disandingan dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di 2019 terus bergulir. Malah, ada beberapa pihak yang mendeklarasikan telah menaruh dukungan penuh untuk keduanya sebagai pasangan Capres-Cawapres 2019 mendatang.

Salah satunya datang dari kaum muda Maluku Utara yang menamakan diri mereka Relawan Jokowi-Cak Imin Petamang. Menurut Koordinator relawan, Yanot Hasan dukungan yang diberikan bukan tanpa alasan.

Ia menilai Cak Imin merupakan sosok representasi kaum muda Indonesia dan juga mewakili pikiran besar soal Islam Moderat dan kemajemukan Indonesia. Sedangkan, Jokowi dinilai telah serius memerhatikan masyarakat Maluku Utara. Tak hanya Pelabuhan laut di wilayah Halmahera Tengah, Halmahera Timur, dan Morotai, Jokowi juga membagikan ribuan sertifikat tanah kepada masyarakat, dan melakukan peningkatan desa berlistrik di Maluku Utara hingga 882 Desa dari 1.199 Desa.

"Indonesia Timur menjadi prioritas utama. Bukan hanya mengejar pembangunan infrastruktur fisik dan perhubungan antar pulau serta kawasan ekonomi khusus, Jokowi juga mendorong proses pembangunan sebagai dialog dan kehendak bersama antara pemerintah dan rakyat. Ini pencapaian yang terlupakan dimasa sebelumnya," ujar Yanto dalam keterangannya, Rabu (24/1).

"Cak Imin secara konsisten mempraktikkan garis politik pro-rakyat, nasionalis, dan visioner. Kemampuannya dalam menjaga keseimbangan politik nasional telah memberikan sumbangsih besar bagi keterdidikan bangsa dalam lapangan politik kekuasaan, kebangsaan, dan kerakyatan," sambungnya.

Yanto berharap keduanya mampu memperjuangkan seluruh program Nawacita secara konsisten.

"Untuk tercapainya maksud ini, kami dari berbagai unsur mendeklarasikan pada hari ini berdirinya Relawan Jokowi-Cak Imin Pe Tamang di Maluku Utara dengan tiga harapan utama yang kami perjuangkan," katanya.

Harapan tersebut adalah terlaksananya seluruh program Nawacita secara konsisten disegala bidang tanpa diskriminasi politik, agama, suku, golongan, dan wilayah.

Kedua persatuan nasional dan kesetiaan kepada garis politik pembangunan berwatak kerakyatan.

"Ketiga skala Prioritas Pembangunan di wilayah timur Indonesia terus ditingkatkan tidak hanya dalam segi pembangunan fisik tapi juga pembangunan sumber daya manusia," tutupnya. (mdk/rhm)