Reshuffle jilid pertama dinilai berhasil, bagaimana yang kedua?
Merdeka.com - Direktur Eksekutif IndoBarometer, Mohamad Qodari menilai reshuffle jilid pertama yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap Kabinet Kerja dinilai berhasil. Beberapa menteri yang menggantikan posisi yang dicopot Jokowi sudah cukup bagus ketimbang sebelumnya.
"Kalau reshuffle jilid pertama itu saya istilahkan reshuffle Menko, jadi lebih ke aspek koordinasi, dibandingkan teknis," jelas Qodari usai mengisi diskusi dengan topik 'Partai Dakwah Sedang Berbenah' di Jalan Gereja Teresia nomor 14, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/11).
Dia menyebutkan beberapa menteri yang kinerjanya lebih bagus dari menteri sebelumnya yaitu Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan yang menggantikan Tedjo Edhi Purdjiatno serta Menko Perekonomian Darmin Nasution yang menggantikan Sofyan Djalil.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Kenapa Kapolda Metro Jaya merombak jajaran? 'Benar, mutasi merupakan hal biasa dalam rangka penyegaran personel, tour of area,' kata Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Rabu (6/12).
-
Bagaimana Kapolda Metro Jaya merombak jajaran? Perombakan ini tertuang dalam surat telegram bernomor Nomor ST/475/XII/KEP./2023, tanggal 4 Desember 2023.
-
Apa saja yang dirombak Kapolda Metro Jaya? Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto merombak jajarannya dengan memutasi sejumlah pejabat kepala satuan (Kasat) tingkat Polres hingga Kapolsek.
"Darwin lebih otoritatif dibandingkan dengan Sofyan Djalil, Luhut lebih otoritatif dibandingkan Tedjo, jadi ini relatif berhasil," tutur Qodari.
Qodari menambahkan, tantangan yang kini dihadapi Jokowi adalah meningkatkan kinerja para menteri yang kinerjanya masih bersifat teknis. Presiden, lanjut dia harus punya menteri teknis yang kompeten, dan bisa dipercaya.
"Hanya dua kriteria itulah pemerintahan bisa berjalan," tegas Qodari.
Meski dinilai berhasil, Qodari membandingkan perombakan kabinet di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lebih terkendali ketimbang di era pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini.
"Zaman SBY lebih relatif terkendali dan terprediksi karena memang dia otoritasnya penuh, dia presiden juga ketua partai (Demokrat)," ungkap Qodari.
Di era Jokowi, pemerintahan dan reshuffle kabinet terlihat lebih dinamis. Hal ini terjadi lantaran banyaknya kompromi antara Jokowi sebagai presiden dengan partai-partai pendukungnya.
"Karena dia presiden tetapi dia bukan ketua partai, sehingga tarik menarik bukan hanya dirinya dengan oposisi tapi juga presiden dengan partai pendukungnya," terang Qodari.
Tidak hanya itu, persoalan yang harus dihadapi Jokowi dianggap lebih kompleks dibanding yang dialami SBY dalam masa kepemimpinannya. Hal itu ikut mempengaruhi keputusan Jokowi sekaligus menjadi tantangan besar di negara ini.
"Jadi kalo SBY dulu berhadapan cuma dengan satu pihak, kalo sekarang ini dengan dua pihak dalam dan luar jadi dinamikanya lebih intens, sehingga pengambilan keputusannya lebih sulit dan ini jadi tantangan Jokowi di mana presiden tak boleh berkompromi," tutup Qodari.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wacana reshuffle kabinet muncul usai Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor.
Baca SelengkapnyaPPP pesimis Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet di akhir 2023.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, bila ada kebutuhan perubahan kabinet, dirinya akan melakukan reshuffle.
Baca Selengkapnya"Enggak bisa diganggu gugat, 20 hari pun mau penggantian ini, presiden masih berhak mengganti itu. Tinggal logika dan etika," ujar Oesman Sapta Odang.
Baca SelengkapnyaSandi menyampaikan, saat ini pemerintah tengah fokus menyiapkan sidang kabinet perdana di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaPemerintah mengajukan revisi UU IKN. Salah satunya Kewajiban Presiden Berikutnya Lanjutkan IKN
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP, Putra Nababan menyampaikan sikap fraksinya terkait revisi UU Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara
Baca SelengkapnyaWakil Presiden ke-12 RI Jusuf Kalla menjelaskan proses pembagian kursi menteri saat pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaMahfud menyebut, kondisi Kabinet Indonesia Maju saat ini baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaRestrukturisasi anggaran itu menjadi pekerjaan rumah besar bagi K/L saat ini yang perlu diselesaikan dalam waktu singkat.
Baca SelengkapnyaIsu tersebut sebelumnya disampaikan pengacara Hotman Paris Hutapea melalui akun instagramnya @hotmanparisofficial.
Baca SelengkapnyaIsi pasal 15 Undang-Undang Kementerian Negara diusulkan diubah
Baca Selengkapnya