Respons Jokowi sosok cawapres ulama atau militer dan bisikan dari Pramono Anung
Merdeka.com - Secara mengejutkan, PDIP mengumumkan akan kembali mencalonkan Joko Widodo sebagai presiden di Pilpres 2019. Deklarasi itu dilakukan di hari pertama Rakernas III PDIP yang digelar di Sanur, Bali mulai 23-25 Februari 2018.
Kabar deklarasi PDIP ini memang sudah tersiar sejak pertemuan Jokowi dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Selasa (20/2) lalu. Namun, sejumlah politisi PDIP menutup rapat-rapat kabar itu.
PDIP kini tengah mencermati beberapa nama untuk disandingkan dengan Jokowi. Keputusan siapa cawapres Jokowi akan dibahas dengan para parpol pendukung Jokowi seperti Golkar, NasDem, Hanura dan PPP.
-
Kenapa PDIP baru pecat Jokowi setelah Pilpres? Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memutuskan untuk menunda pengumuman terkait pemecatan. Langkah ini diambil demi menjaga kehormatan Jokowi sebagai Presiden dan untuk menghindari munculnya spekulasi negatif yang bisa berpengaruh selama masa kontestasi politik.
-
Kapan PDIP umumkan pemecatan Jokowi? Pada tanggal 16 Desember 2024, Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP, Komarudin Watubun, secara resmi mengumumkan pemecatan Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution dari keanggotaan partai.
-
Kapan PDIP di Bali mulai mempersiapkan Pileg 2024? 'Jadi masa sosialisasi Caleg itu sebenarnya sudah cukup lama dan kita harapkan setiap Caleg telah memiliki basis massanya sendiri,' tegasnya. Sementara nantinya di masa kampanye, partai bisa lebih fokus untuk kampanye Pilpres.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Kapan pemilu presiden di Indonesia? Pada 2024 nanti, Indonesia akan dihadapkan pada dua pemilihan umum, pemilihan presiden pada Februari, dan pemilihan kepala daerah pada November.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
Sejumlah kalangan menilai, Jokowi harus menggandeng kalangan ulama atau dari militer. Kedua kubu ini identik dengan warna hijau. Militer loreng hijau atau kalangan ulama yang juga berwarna hijau.
Jokowi pun masih ogah berspekulasi tentang kriteria cawapresnya. Sambil guyon, dia sebut, sang istri, Iriana Jokowi sebagai pendampingnya.
"Calon pendamping. Namanya adalah, saya sebutkan sekarang....... Ibu Iriana," kata Jokowi disambut tawa para wartawan, Jumat (23/2).
Ucapan Jokowi itu dilontarkan usai menghadiri deklarasi di Rakernas III PDIP. Di sela acara, Jokowi menyempatkan membagikan ratusan sertifikat tanah di Pulau Serangan, Bali.
Jokowi tak mau menjawab saat pilihan cawapres dikerucutkan menjadi kalangan TNI dan santri. Saat sesi wawancara itu, Jokowi pilih menjawab dengan diplomatis.
"Nanti dilihat," jawab Jokowi.
Jokowi ditemani Menteri PUPR Baskui Hadimuljono dan Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Saat mendapat pertanyaan itu, Pramono sempat membisikkan Jokowi.
"Bebannya itu (TNI atau santri) pak," kata Pram sambil berbisik disambut tawa Jokowi.
Jokowi mengatakan, terkait cawapres akan dibicarakan dengan rekan koalisi. Menurut dia hal itu masih panjang proses yang harus ditempuh.
"Kita sudah ketemu. Nanti ketemu. Ketemu. Ketemu. Hingga akhir pasti ketemu," kata Jokowi.
Sejumlah nama memang santer disebut layak dampingi Jokowi. Dari kalangan militer misalnya, ada nama Moeldoko, Gatot Nurmantyo, Agus Harimurti Yudhoyono sampai Wiranto.
Sementara dari kalangan ulama atau santri, ada nama Muhaimin Iskandar, Romahurmuziy hingga Mahfud MD.
Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menekankan, pihaknya terus mencermati dinamika yang berkembang soal cawapres Jokowi. Intinya, dia terikat pada dikotomi kalangan ulama, militer atau ekonom.
Dia menegaskan, akan mencari pasangan yang bisa melengkapi Jokowi. Bisa membumikan Pancasila dan bekerja turun ke rakyat seperti karakter Jokowi.
"Kami tidak terjebak pada spek-spek itu yang kami lakukan adalah sosok yang mampu bekerja sama dengan bapak Jokowi. Memperkuat kepemimpinan Pak Jokowi dan terus menerus membumikan Pancasila," kata Hasto.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons keputusan Sekertaris Kabinet Pramono Anung maju usai diusung PDIP di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaJokowi awalnya tiba di lokasi didampingi Prabowo dan Habib Luthfi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjawab mengenai dukungannya ke PDIP dan Ganjar Pranowo di 2024.
Baca SelengkapnyaBudi Arie menuturkan bahwa relawan ProJo menginginkan Gibran jadi Cawapres.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi), sudah diberi tahu tentang keputusan parpolnya mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti lokasi saat Presiden Jokowi menyatakan Presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan Puan saat ditanya soal arah dukungan Jokowi di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaReaksi Jokowi saat ditanya wartawan usai memberikan restu Pramono Anung maju di Pilgub DKI Jakarta 2024 disorot.
Baca SelengkapnyaPramono justru salah ucap saat menceritakan terkait restu Jokowi dan perintah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi bukan sesuatu yang mudah bagi PDIP untuk memutuskan Pramono sebagai cagub Jakarta.
Baca SelengkapnyaNamun Jokowi enggan mengomentari kekecewaan PDIP kepadanya.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN sudah mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca Selengkapnya