Rhoma Irama ancam 'ceraikan' PKB jika tak pegang komitmen awal
Merdeka.com - Haji Rhoma Irama akan mencabut dukungannya kepada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) apabila partai yang digawangi Muhaimin Iskandar tersebut tidak memegang komitmen sejak awal. Komitmen yang dimaksud yakni mengusung Rhoma Irama sebagai calon presiden dari partai tersebut.
Melalui tim suksesnya, Sabtu (26/4), Rhoma Irama For Republik Indonesia (Riffori) Habib Syehan Sihab, Rhoma menyampaikan 3 poin, yakni :
1. H. Rhoma Irama akan menarik dukungan apabila PKB tidak konsekuen, tidak komitmen dengan kesepakatan dan tujuan yang telah disepakati bersama untuk mencapreskan H Rhoma Irama pada Pemilu 2014.
-
Apa arti Pemilu? Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pemilu atau Pemilihan Umum merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Mengapa DPR RI mengajak komitmen bersama? Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin tekankan pentingnya komitmen bersama untuk menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Asia Tenggara.
-
Siapa saja yang bisa berkomitmen? Komitmen tidak hanya dilakukan untuk orang lain saja, namun juga untuk diri sendiri.
-
Siapa yang mau mendirikan partai baru? 'Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,' kata Sandiaga di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (6/9).
-
Apa itu Pemilu? Pemilu adalah sarana penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
2. Apabila PKB berkoalisi dengan partai manapun dan tidak melibatkan H Rhoma Irama maka, H Rhoma akan cabut dukungan terhadap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
3. H Rhoma Irama akan tetap berjuang untuk umat islam, dan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
"Apabila PKB meninggalkan H Rhoma Irama dan tidak komit, kita akan bercerai," tegas Habib Syehan di markas Riffori, Jalan dewi Sartika, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (26/4).
Meski demikian, perceraian tersebut bisa berujung kepada rujukan apabila PKB kembali kepada komitmen awal yakni mengusung Rhoma sebagai capres. "Cerai dalam arti kata bisa rujuk kembali apabila partai memegang komitmen awal," tandasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin menegaskan PKB hingga kini akan tetap bersama Gerindra.
Baca SelengkapnyaPKB memilih membelot bergabung dengan NasDem dan mengusung duet Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaHuda menjelaskan bahwa Pilkada Jabar akan lebih baik bila diisi dengan 3 poros.
Baca SelengkapnyaPKB yakin Gerindra memegang teguh piagam kerja sama koalisi.
Baca SelengkapnyaGerindra sebelumnya tidak diberi tahu PKB terkait pertemuan Cak Imin dengan Ketum NasDem Surya Paloh pada 29 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri menegaskan kepada Airin Rachmi Diany agar bersuara keras jika bergabung dengan PDIP dan menemukan kecurangan TSM.
Baca SelengkapnyaDody menjelaskan, hal tersebut sudah tertuang dalam Pasal 43 Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015.
Baca SelengkapnyaPrabowo bakal merangkul semua pihak untuk bersatu membangun Indonesia.
Baca SelengkapnyaPKB sudah menerima tawaran koalisi dengan NasDem untuk mengusung Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Baca SelengkapnyaPKB dan PDIP sudah saling bertukar informas untuk Pilkada Jabar.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra memutuskan mengakhiri kerjasama politik dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Baca SelengkapnyaNamun, Cak Imin membenarkan terkait adanya politikus PDIP yang mengungkap terus berkomunikasi dengan PKB
Baca Selengkapnya