Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ribut Ahok vs PDIP, dari calon independen hingga cuti kampanye

Ribut Ahok vs PDIP, dari calon independen hingga cuti kampanye Basuki Tjahaja Purnama. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Kontestasi pertarungan para calon gubernur DKI Jakarta hingga partai politik (parpol) jelang Pilgub DKI 2017 semakin memanas. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) satu dari sekian nama calon petahana yang ramai diperbincangkan.

Pada Maret 2016, Ahok sempat menyatakan dirinya memilih jalur independen. Ahok yang semula memilih kader PDIP Djarot Saiful Hidayat sebagai calon wakil gubernur, mulai berubah haluan menggandeng Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, karena PDIP tak kunjung memberikan kepastian.

Keputusan sementara Ahok itu memantik tanggapan pedas dari PDIP. Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP DKI Jakarta, Gembong Warsono mengatakan, partainya akan mengusung calon lain dan siap bila harus berhadapan dengan Ahok di Pilgub DKI.

Orang lain juga bertanya?

"Siap. PDIP sudah terbiasa untuk seperti itu. Kami siap bertarung. Tentunya tanpa keluar dari rambu-rambu persaingan yang ada. Kita bersaing secara fair dan sehat. Itu politik. Karena politik itu dinamis," kata Gembong di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (8/3).

Gembong menyebut partainya tidak kekurangan kader yang kompeten untuk memimpin Ibu Kota. Justru, kata dia, akan sia-sia bila PDIP tak mengusung calon sendiri karena cukup memiliki jumlah kursi di DPRD untuk memunculkan nama cagub.

"PDIP tidak kekurangan kader," tegas politisi PDIP ini.

Tak hanya soal memilih jalur independen, serangan bertubi dari PDIP juga berdatangan saat Ahok kembali melirik Djarot dan meminta restu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Pilgub DKI mendatang.

Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira menyesalkan Ahok yang mendesak Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal rekomendasi dukungan. Ahok mau menggandeng Djarot menjadi cawagubnya, tetapi di sisi lain tak memilih mendaftarkan diri ke PDIP.

"Tata krama dan etikanya di mana. Jadi kebalik-kebalik. Kesannya tidak paham prosedur. Jadi enggak simpatik kalau caranya seperti itu. Jangan hanya mencari keuntungan sendiri lah," kata Pareira.

Pareira menegaskan, PDIP memiliki proses dan mekanisme soal Pilkada DKI Jakarta. Jika ada orang yang tertarik dan ingin mendapatkan rekomendasi dari PDIP, kata dia, tentunya harus mengikuti proses dan mekanisme yang ada.

"Nah kan dari awal PDIP partai ada mekanismenya. Kalau dia mau ikut PDIP, ikut lah alur permainan di partai. Kalau dia mau atur partai pasti enggak mungkin," jelas Pareira.

"Kalau dia bicara pada Bu Mega orang yang konstitusionalis seperti itu bukan pada posisinya. Kan Ahok sudah memiliki KTP, kalau Ahok milih independen silakan. Kalau mau minta dukungan dia harus ikut dong aturan main," tandasnya.

Belakangan, persoalan wajib cuti kampanye bagi seseorang yang sudah dinyatakan jadi calon gubernur kembali memantik perseteruan antara Ahok dan PDIP. Ahok yang ngotot tak ingin mengambil cuti kampanye hingga mengajukan judicial review Pasal 70 ayat 5 UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada soal kewajiban cuti calon gubernur ke Mahkamah Konstitusi, mendapat kecaman dari Anggota Komisi II DPR F-PDIP, Arteria Dahlan.

"Ya ini orang kayaknya lebih dari bajaj. Hanya dia dan Tuhan saja yang tahu maunya apa tapi masih taat aturan hukum, minimal rambu lalu lintas masih patuh walau marka jalan sering dilanggar," kata Arteria saat dihubungi merdeka.com, Jumat (5/8).

"Saya ingin sampaikan publik sudah muak dan enek lihat kelakuannya, jangan ditambah lagi mau buat aturan seenaknya sendiri," sambung dia.

Menurut Arteria, dibuatnya aturan cuti tersebut bertujuan agar menghindari penyalahgunaan kekuasaan petahana dalam 'event' politik seperti Pilgub DKI. Sehingga, dia heran pejabat publik seperti Ahok malah menolak cuti dan mengajukan uji materi.

"Apalagi dia gubernur yang sumpah jabatannya melaksanakan UU selurus-lurusnya bukan untuk lakukan judicial review. Lucu pejabat judicial review UU, tapi makan gaji dan tunjangan dari APBD, di mana etika dan moralnya?," tegasnya.

Sebagai mantan anggota Komisi II DPR, lanjutnya, seharusnya Ahok lebih mengerti dan taat pada aturan. Bahkan politisi PDIP ini menyebut suami Veronica Tan ini hanya melakukan pencitraan.

"Kan dia mantan Komisi II harusnya paham yang kami kerjakan ini tidak ada kepentingan lain selain untuk demokrasi sehat dan pilkada yang bermartabat. Lagi pula memangnya dia saja yang bisa bisa buat politik anggaran yang baik, toh kemarin pun serapan anggarannya rendah," tutupnya.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perang Bintang Pilkada DKI 2024: Dari Jenderal, Menteri, Hingga Crazy Rich
Perang Bintang Pilkada DKI 2024: Dari Jenderal, Menteri, Hingga Crazy Rich

Partai politik sudah mulai menjaring sejumlah tokoh yang dipertimbangkan diusung menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Nostalgia Pilkada DKI 2017: Kandidat, Daya Tarik, dan Hasil yang Sengit
Nostalgia Pilkada DKI 2017: Kandidat, Daya Tarik, dan Hasil yang Sengit

Pilkada DKI tahun 2017 berlangsung sangat menarik dan penuh dinamika. Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama dan etnis.

Baca Selengkapnya
Kurang 7 Kursi DPRD, PDIP Goda PKS Usung Ahok di Pilkada Jakarta 2024
Kurang 7 Kursi DPRD, PDIP Goda PKS Usung Ahok di Pilkada Jakarta 2024

Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menantang Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Ahok.

Baca Selengkapnya
Ahok Siap Lawan Ridwan Kamil Jika Diusung PDIP Maju Pilkada Jakarta 2024
Ahok Siap Lawan Ridwan Kamil Jika Diusung PDIP Maju Pilkada Jakarta 2024

Ahok menyerahkan keputusan pencalonan Pilkada Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP dan nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri

Baca Selengkapnya
Ahok Umumkan Siap Maju Pilkada Jakarta: Kalau Warga Beri Kesempatan untuk Selesaikan Pekerjaan
Ahok Umumkan Siap Maju Pilkada Jakarta: Kalau Warga Beri Kesempatan untuk Selesaikan Pekerjaan

Ketua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada

Baca Selengkapnya
Ini Deretan Tokoh Disiapkan PDIP Maju Pilkada DKI: Ada Jenderal Andika Bersaing dengan Mantan Gubernur
Ini Deretan Tokoh Disiapkan PDIP Maju Pilkada DKI: Ada Jenderal Andika Bersaing dengan Mantan Gubernur

Pantas mengatakan, kemungkinan partainya bakal mengumumkan nama bakal calon gubernur pada Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya
Hasto Tegaskan PDIP Melawan, Pilkada Jatim dan Sumut Tak Bakal Ada Kotak Kosong
Hasto Tegaskan PDIP Melawan, Pilkada Jatim dan Sumut Tak Bakal Ada Kotak Kosong

PDI Perjuangan akan terus bergerak cepat menghadapi pilkada serentak.

Baca Selengkapnya
Tak Risau Soal KIM Plus di Pilgub Jakarta, Said Abdullah Sebut PDIP Sudah Punya Calon
Tak Risau Soal KIM Plus di Pilgub Jakarta, Said Abdullah Sebut PDIP Sudah Punya Calon

Said menyebut PDIP tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan nama yang akan diusung di Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kurang Menggigit Debat Perdana Pilkada Jakarta, Beda Pas Ahok Vs Anies Langsung Sengit!
VIDEO: Kurang Menggigit Debat Perdana Pilkada Jakarta, Beda Pas Ahok Vs Anies Langsung Sengit!

Debat diikuti tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.

Baca Selengkapnya
VIDEO: PDIP Siapkan Andika Perkasa & Ahok buat Maju DKI-Sumut, Ada Kejutan Dua Nama
VIDEO: PDIP Siapkan Andika Perkasa & Ahok buat Maju DKI-Sumut, Ada Kejutan Dua Nama

Muncul nama Eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa dan Eks Gubernur DKI Basuki T Purnama dari PDIP

Baca Selengkapnya
PDIP Berandai-andai Kerja Sama dengan PKB, Usung Anies di Jakarta dan di Jatim Kadernya Cagub
PDIP Berandai-andai Kerja Sama dengan PKB, Usung Anies di Jakarta dan di Jatim Kadernya Cagub

Eriko mengatakan, dalam membangun kerja sama tidak ada partai yang bisa mengedepankan egonya.

Baca Selengkapnya
PDIP Pertimbangkan Nama Anies, Ahok Hingga Pramono Anung Diusung buat Pilkada Jakarta
PDIP Pertimbangkan Nama Anies, Ahok Hingga Pramono Anung Diusung buat Pilkada Jakarta

Namun dari hasil temuan di lapangan dan menyikapi aspirasi warga, Hasto klaim banyak yang kehilangan Ahok.

Baca Selengkapnya