Ridwan Kamil ancam posisi Dedi Mulyadi
Merdeka.com - Peta Pilgub Jabar 2018 nampaknya telah berubah. Partai Golkar mulai berpikir ulang untuk mencalonkan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur Jawa Barat.
April 2017 lalu, Golkar sudah hampir memastikan diri mengusung Dedi. Namun, beberapa hari belakangan, dinamika politik mengubah arah dukungan.
Awalnya, pertengahan Agustus, Koordinator pemenangan wilayah I (Jawa-Sumatera) Golkar, Nusron Wahid memunculkan nama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Padahal Golkar kala itu tengah mesra dengan Dedi Mulyadi. Bahkan sudah sampai tahap pencarian wakil dari PDIP.
-
Siapa yang akan melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu,' tutur Huda.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi mencalonkan diri? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Kenapa PKB ingin melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? 'Kita kan sudah lama sudah sampaikan begitu, kita akan bikin poros di luar Kang RK,' tegasnya lagi. Kemudian Huda menjelaskan bahwa Pilkada Jabar akan lebih baik bila diisi dengan 3 poros atau 3 pasangan calon dari kubu yang berbeda demi menawarkan pilihan yang variatif bagi masyarakat.
-
Apa target Gerindra untuk Ridwan Kamil? 'Kami ingin sebaiknya di Jawa Barat kita menang, di Jakarta kita menang,' tegas Habiburokhman.
-
Bagaimana cara PKB melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Siapa yang ajukan Ridwan Kamil maju di Jakarta? 'Silakan dicek bahwa pada waktu itu kan yang minta mau maju Jakarta kan Pak Ridwan Kamil,' klaim Dasco.
Sesuai rekomendasi DPD Golkar Jabar, nama Dedi yang diusulkan sebagai calon gubernur. Dedi juga menjabat sebagai ketua DPD Golkar Jabar.
Sekjen Golkar Idrus Marham pun mengakui bahwa Dedi Mulyadi merupakan kader terbaik Golkar di Jawa Barat. Tapi, itu beberapa bulan lalu.
"Saudara Dedi Mulyadi paling memungkinkan dan layak," kata Idrus di sela Rapat Pimpinan Daerah DPD Partai Golkar Jawa Barat di Karawang, Rabu 26 April.
Kini, peluang Dedi Mulyadi untuk diusung Golkar harus berbagi dengan Ridwan Kamil. Hal ini pun diakui oleh Idrus Marham.
Sampai pada Senin 4 September kemarin, Golkar belum menentukan pilihan di Pilgub Jabar. Namun tak juga Jabar, tapi juga Jateng, Jatim, Sumut dan wilayah lain secara keseluruhan di Pilkada serentak 2018.
Idrus mengatakan, peluang Dedi dan Ridwan sama untuk mendapatkan rekomendasi dari Partai Golkar.
dedi mulyadi di kantor dpp Golkar ©2017 Merdeka.com/ronald
"Kalau sudah fiks pasti kita sudah umumkan. Sebelum diambil keputusan ini, hebatnya Golkar semua bebas berwacana. Ada yang memunculkan Dedi, ada yang mengajukan RK (Ridwan Kamil), ada juga yang mencoba membuat simulasi pasangan-pasangan, kan ada semua. Pandangan kita masih kompetitif, masih bisa bersaing," kata Idrus.
Soal keputusan kapan Golkar akan menentukan pilihan, Idrus belum mau memastikan. Dia hanya meyakini, hal itu terjadi pada bulan September.
"Tadinya kita bilang September kan, September kan ada 30 hari. Di dalam berpolitik kita harus obyektif melihat realitas politik yang ada, karena kita ingin maju. Pilkada kita jadikan sebuah instrumen memajukan daerah itu," kata Idrus.
Sementara itu, Dedi Mulyadi tampak pasrah terkait nasibnya yang tengah digoyang dari internal Golkar sendiri. Dia mencoba merendah, namun tetap optimis, bahwa namanya masuk tiga besar di survei Pilgub Jabar walau hanya kepala daerah di kabupaten kecil seperti Purwakarta.
"Saya ini orang desa, mimpin kabupaten yang kecil. Sekarang saya posisi tiga, di Pilgub Jabar. Ya Alhamdulillah walaupun saya orang desa, hanya mimpin kabupaten kecil, tapi masih berada di peringkat ketiga survei. Dan biasanya yang nomor tiga menang di Jawa Barat," kata Dedi saat rapat bahas Pilkada serentak di DPP Golkar, kemarin.
Saat ini, dia pun lebih memikirkan konsolidasi dengan masyarakat daripada harus dipusingkan dengan maju sebagai Jabar satu atau dua nantinya.
"Fokus pada konsolidasi saja. DPP kan menentukan, tapi masyarakat yang memilih. DPP itu kan hanya memutuskan saja, yang memilih kan masyarakat. DPD kan sudah jelas, kita memiliki kerjasama dengan PDIP," ujar Dedi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengurus Partai Gerindra Jawa Barat menyebut ada dua nama yang dipertimbangkan untuk diusung, yakni Dedi Mulyadi dan Taufik Hidayat.
Baca SelengkapnyaMeski berkoalisi di Pilpres, dalam urusan pilkada Gerindra dan Golkar punya kepentingan yang bertolak belakang.
Baca SelengkapnyaAda tiga nama kuat dari Gerindra yang berpotensi diusung sebagai Cawagub Jabar
Baca SelengkapnyaBanyak pihak meyakini, jika RK didukung untuk Pilkada Jakarta, maka peluang Dedi Mulyadi di Jabar terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaSekjen Golkar membenarkan Ridwan Kamil (RK) bakal diusung maju di Pilkada Jakarta 2024 usai Dedi Mulyadi diusung di Pilkada Jabar.
Baca SelengkapnyaAirlangga enggan menjelaskan lebih detil mengapa memberikan rekomendasi dukungan kepada Dedi Mulyadi dan bukan RK.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membahas Pilkada Jabar
Baca SelengkapnyaGerindra tidak bisa mencalonkan Dedi Mulyadi sendiri. Sehingga akan berkomunikasi dengan partai-partai lain.
Baca SelengkapnyaKIM akan bersama-sama berembuk untuk membicarakan komposisi yang paslon di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi pernah menjabat sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode berturut-turut dari 2008 sampai 2018.
Baca SelengkapnyaKetum Golkar Airlangga Hartarto menyinggung Koalisi Indonesia Maju (KIM) 'Plus' untuk Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaBeredar dukungan cagub Dedi Mulyadi berpasangan dengan politikus Golkar Nurul Arifin sebagai cawagub untuk Pilkada Jabar 2024.
Baca Selengkapnya