Ridwan Kamil merasa dirugikan SK bodong Golkar
Merdeka.com - DPD Partai Golkar Jabar telah resmi membuat laporan ke Polda Jabar, terkait menyebarnya surat keputusan (SK) pengusungan Ridwan Kamil sebagai bakal calon Gubernur Jabar 2018, pada Senin (25/9) kemarin. Golkar Jabar menganggap hal itu merupakan penyebaran informasi bohong alias hoax.
Saat dimintai komentarnya terkait hal tersebut, Bakal Cagub Jabar Ridwan Kamil tak mempermasalahkan langkah Golkar yang melaporkan penyebaran SK bodong tersebut. Pria yang akrab disapa Emil ini justru mengaku heran, sebab diri merasa dirugikan dengan adanya surat bodong tersebut.
"Saya mah bagian yang dirugikan oleh berita hoax itu (SK bodong). Jadi jangan tanya urusan dapur orang ke saya. Ya (Saya) merasa dirugikan kalau (surat) bodong mah," ujar Emil kepada wartawan saat ditemui seusai menjadi pembicara seminar 'Think Bandung 3.0' di Hotel Savoy Homan, Kota Bandung, Selasa (26/9).
-
Bagaimana Golkar memutuskan Ridwan Kamil? 'Kesepakatan antara Pak Airlangga dengan pimpinan partai politik lain kita tunggu sampai akhir Juli atau awal Agustus,' kata Doli.
-
Mengapa Ridwan Kamil tidak mau menanggapi survei? 'Namanya elektabilitas itu naik turun kan. Dulu waktu Wali Kota Bandung h-2 bulan saya cuma 6 persen. Pas hari-h 45 persen. Jadi enggak bisa mengukur takdir dengan survei hari ini,' kata Ridwan Kamil kepada wartawan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (10/7).
-
Mengapa Ridwan Kamil ditolak? Dikutip lewat akun X @MurtadhaOne1, disebut-sebut penolakan tersebut karena tidak ada izin yang disampaikan kepada warga setempat. Mereka merasa tidak dilibatkan dalam acara Gerakan Membangun (Gerbang) Betawi.
-
Di mana Ridwan Kamil menyatakan tidak mau menanggapi survei? 'Namanya elektabilitas itu naik turun kan. Dulu waktu Wali Kota Bandung h-2 bulan saya cuma 6 persen. Pas hari-h 45 persen. Jadi enggak bisa mengukur takdir dengan survei hari ini,' kata Ridwan Kamil kepada wartawan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (10/7).
-
Mengapa Ridwan Kamil membantah akun WhatsApp? 'Pokoknya mah, kalo ada ridwan kamil kirim pesan mau pinjam-pinjam duit, fixed itu hoax ya,' tulis Ridwan Kamil.
-
Siapa yang mencatut nama Ridwan Kamil? Dilansir dari akun Instagram resminya @ridwankamil, Ridwan Kamil telah membantah dan mengklarifikasi nomer WhatsApp tersebut.
Emil mengaku tak ingin terlalu banyak berspekulasi pasca menyebarnya SK bodong tersebut. Termasuk adanya indikasi manuver politik dari beberapa pihak terkait SK bodong tersebut.
"Enggak ngerti, Saya mah enggak mau berspekulasi. Saya mah menjalani Pilgub ini dengan keikhlasan, dengan rileks aja tapi nyantai. 'Dulu kan orang dipoyok poyok cenah pasti moal aya nu ngadukung, tiba-tiba PKB mendukung saya' (dulu kan orang menghina pasti tidak akan ada yang mendukung, tiba-tiba PKB mendukung saya)," ucapnya.
Terkait dukungan, Emil pun mengaku tak ingin ambil pusing. Menurutnya masih ada waktu 4 bulan lagi untuk menggenapkan dukungan dari parpol terkait pengusungan dirinya di Pilgub Jabar.
"Tenang sana masih sampai Januari. Bentar lagi juga ada kita berita berita positif," tutupnya.
Seperti diberitakan, DPD Partai Golkar Jabar telah resmi membuat laporan ke Polda Jabar terkait menyebarnya surat keputusan (SK) pengusungan Ridwan Kamil sebagai bakal calon Gubernur Jabar 2018. Laporan tersebut resmi dilayangkan pengurus Golkar Jabar yang diwakilkan Kepala Biro Hukum DPD Golkar Jawa Barat, Hotma Agus Sihombing ke SPKT Polda Jabar. Pelaporan dibuat dengan dugaan pelanggaran tindak pidana Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil beri klarifikasi usai ramai dikritik netizen setelah cuitan lamanya di platform media sosial X kembali viral.
Baca SelengkapnyaRK belum mengantongi KTP Jakarta. Sehingga dia harus mencoblos di daerah sesuai dengan alamat yang tertera pada KTP.
Baca SelengkapnyaMenurut Kholid hal itu hanya sebuah ekspresi sebagian warga yang belum mengenal Ridwan Kamil secara langsung
Baca SelengkapnyaMenurut RK, statusnya sebagai pemilih Jawa Barat tak melanggar aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, mengaku tidak mengetahui soal adanya spanduk sindiran terhadap Gibran
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tak mencoblos di Jakarta, dia beralasan kondisi seperti itu juga pernah dilakukan Jokowi.
Baca SelengkapnyaGubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku bersyukur dirinya disebut memiliki elektabilitas tinggi sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tidak mempermasalahkan lawan yang akan dia hadapi.
Baca SelengkapnyaRK sebagai calon tunggal untuk penugasan di Jabar. Sementara di Jakarta, RK bersama Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa
Baca SelengkapnyaPartai Golkar terbuka bagi partai lain yang mengajukan kadernya untuk menjadi pasangan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaKedatangan Ridwan Kamil dan Babah Alun ke kediaman Airlangga ini berlangsung di tengah isunya maju di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tak mau menanggapi hasil survei berlebihan karena menurutnya angka dalam survei selalu bergerak, bisa naik dan turun.
Baca Selengkapnya