Ridwan Kamil minta SK pencabutan dukungan Golkar yang asli, bukan fotokopi
Merdeka.com - Bakal Cagub Jabar Ridwan Kamil mengaku masih belum menerima surat pencabutan dukungan dari Partai Golkar terkait pencalonanya sebagai Cagub Jabar. Padahal pada Senin (18/12) kemarin, lima orang perwakilan pengurus DPD Golkar Jabar telah datang ke Pendopo Kota Bandung untuk mengantar surat keputusan yang sudah ditandatangani oleh Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Golkar Idrus Marham.
"Belum (menerima surat), saya baru datang dari Jakarta," ujar pria yang akrab disapa Emil ini kepada wartawan di Taman Dewi Sartika, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Selasa (19/12).
Emil justru menyoroti surat pencabutan dukungan dari Partai Golkar yang berbentuk fotokopi. Padahal, kata Emil, seharusnya surat pencabutan dukungan yang diberikan kepada dirinya berbentuk SK asli. Dia membandingkan saat Partai Golkar mendukung dirinya, surat yang diberikan merupakan SK asli.
-
Bagaimana Golkar memutuskan Ridwan Kamil? 'Kesepakatan antara Pak Airlangga dengan pimpinan partai politik lain kita tunggu sampai akhir Juli atau awal Agustus,' kata Doli.
-
Apa yang diserahkan kepada Ridwan Kamil? Hari ini Bang Eki mewakili kawasan dewan adat dari Bamus Betawi menyerahkan satu dokumen rekomendasi tentang bagaimana pelestarian budaya Betawi di Jakarta yang baru, Jakarta yang naik kelas menjadi kota global,' kata RK.
-
Siapa yang diminta tidak mengklaim sebagai kader Golkar? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Kenapa PKB ingin melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? 'Kita kan sudah lama sudah sampaikan begitu, kita akan bikin poros di luar Kang RK,' tegasnya lagi. Kemudian Huda menjelaskan bahwa Pilkada Jabar akan lebih baik bila diisi dengan 3 poros atau 3 pasangan calon dari kubu yang berbeda demi menawarkan pilihan yang variatif bagi masyarakat.
-
Bagaimana cara PKB melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Mengapa Ridwan Kamil ditolak? Dikutip lewat akun X @MurtadhaOne1, disebut-sebut penolakan tersebut karena tidak ada izin yang disampaikan kepada warga setempat. Mereka merasa tidak dilibatkan dalam acara Gerakan Membangun (Gerbang) Betawi.
"Tapi kan saya dengar fotokopi-an ya, kalau dalam proses administrasi itu kan harus aslinya. Dulu rekom (dukungan Golkar) saya itu asli. Jadi kalau pencabutan juga harus asli maka sedang proses komunikasi," katanya.
Meski belum menerima SK asli, Emil mengasumsikan, surat pencabutan dukungan tersebut benar. Dia mengaku menghormati keputusan Partai Golkar.
"Ya sudah seperti stetemen saya kemarin, tidak ada masalah. Dalam politik tentunya kita harus saling menghormati tiap dukungan atau pencabutan dukungan pasti banyak pertimbangan. Sebagai objek saya tentunya menghormati dan menyesuaikan dengan situasi," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, DPD Partai Golkar Jawa Barat Jabar menyerahkan secara langsung surat pencabutan dukungan Ridwan Kamil sebagai Cagub Jabar 2018 di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Senin (18/12).
Lima perwakilan pengurus DPD Golkar Jabar yang dipimpin Wakil Sekretaris Bidang Hukum DPD Golkar Jabar, Sarjono ini datang ke rumah dinas wali kota Bandung tersebut untuk mengantar surat keputusan yang sudah ditandatangani oleh Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Golkar Idrus Marham.
Surat yang dibawa oleh perwakilan DPD Golkar Jabar tersebut tidak bisa diserahkan langsung kepada Ridwan Kamil. Usai wawancara dengan awak media, pria yang akrab disapa Emil tersebut langsung bertolak ke Jakarta untuk memenuhi agenda. Padahal sebelumnya, kelima kader Golkar tersebut diminta menunggu oleh ajudan.
Setelah wawancara, Emil kembali masuk ke rumah dinas dan langsung meninggalkan Pendopo Kota Bandung lewat pintu samping. Sedangkan kelima orang tersebut ditinggalkan di ruang tunggu namum tidak ada tindak lanjut.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proposal itu terkait dengan nama Ridwan Kamil (RK) maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta.
Baca SelengkapnyaWaketum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng masih meyakini jika Ridwan Kamil bakal terpilih menjadi cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaRK belum mengantongi KTP Jakarta. Sehingga dia harus mencoblos di daerah sesuai dengan alamat yang tertera pada KTP.
Baca SelengkapnyaKomarudin juga menyinggung, Jokowi sudah menghabisi PDIP. Dia menegaskan, PDIP tidak akan gentar terhadap manuver Jokowi di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar terbuka bagi partai lain yang mengajukan kadernya untuk menjadi pasangan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaKang Emil membeberkan alasan tak ingin melawan kotak kosong di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaPutusan itu membawa angin segar untuk Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan untuk mengusung calon gubernur sendiri.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengaku tidak ada persiapan besar yang dia lakukan menjelang masa pemilihan kepala daerah.
Baca SelengkapnyaParpol itu disebut-sebut merespons potisif nama Ridwan Kamil sebagai kandidat Calon Gubernur (Cagub) Jakarta
Baca SelengkapnyaGolkar masih mempertimbangkan apakah Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKetua Bappilu Golkar Idrus Marham menuturkan empat nama tersebut di luar partainya.
Baca SelengkapnyaTak hanya di KIM, Doli mengaku, nama Ridwan Kamil di Jakarta direspons positif oleh partai politik di luar KIM.
Baca Selengkapnya