Ridwan Kamil pernah tolak Dedi Mulyadi jadi wakilnya
Merdeka.com - Partai Golkar mencabut dukungan untuk Ridwan Kamil sebagai calon gubernur (cagub) Jawa Barat (Jabar). Alasannya karena pria yang akrab disapa Emil dinilai tak konsisten terkait pasangannya dalam Pilkada Jabar 2018. Partai Golkar sempat menawarkan agar Emil berpasangan dengan Dedi Mulyadi, tapi RK menolak.
Hal ini diungkapkan Ketua Harian Partai Golkar, Nurdin Halid. Ia menerangkan dalam perekrutan calon, Golkar memiliki sistem baku.
"Jadi begini, Golkar punya sistem baku tentang rekrutmen pasangan calon di Pilkada. Kita sudah menetapkan RK dan Daniel, tapi kemudian RK tidak konsisten," jelasnya di JCC, Senayan, Jakarta Pusat di sela acara munaslub Golkar, Selasa (19/12).
-
Mengapa Ridwan Kamil ditolak? Dikutip lewat akun X @MurtadhaOne1, disebut-sebut penolakan tersebut karena tidak ada izin yang disampaikan kepada warga setempat. Mereka merasa tidak dilibatkan dalam acara Gerakan Membangun (Gerbang) Betawi.
-
Bagaimana Golkar memutuskan Ridwan Kamil? 'Kesepakatan antara Pak Airlangga dengan pimpinan partai politik lain kita tunggu sampai akhir Juli atau awal Agustus,' kata Doli.
-
Siapa yang akan melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu,' tutur Huda.
-
Kenapa Golkar belum putuskan Ridwan Kamil? 'Waktu itu kan mungkin Ridwan Kamil bersedia karena waktu itu berasumsi bahwa Pak Anies Baswedan tidak akan maju lagi karena sudah jadi capres,' kata Waketum Golkar Ahmad Doli Kurnia.
-
Siapa yang ajukan Ridwan Kamil maju di Jakarta? 'Silakan dicek bahwa pada waktu itu kan yang minta mau maju Jakarta kan Pak Ridwan Kamil,' klaim Dasco.
-
Siapa yang mendukung Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta? Pasangan Ridwan Kamil dan Suswono menerima dukungan dari sopir angkutan umum di Jakarta Utara yang merupakan anggota Koperasi Wahana Kalpika (KWK).
Nurdin melanjutkan, Emil sendiri yang datang ke DPP meminta berpasangan dengan Daniel Muttaqien, kader Golkar. "Makanya kita tetapkan RK dengan Daniel, bukan kita usulkan. Kalau kita usulkan Dedi, dia tolak. Saya blak-blakan aja," kata dia.
Langkah Emil yang melakukan konvensi untuk mencari pasangannya dinilai tak tepat. Golkar, tegasnya, tak bisa dipermainkan dengan cara demikian.
"Kemudian dia melakukan improvisasi, konvensi sebagainya, ini tidak konsisten. Golkar tidak bisa dipermainkan dengan cara seperti itu. Golkar punya harkat, marwah dan martabat. Oleh karena itu, diberi waktu oleh DPD I untuk RK konsisten pada keputusan DPP. Oleh karena itu DPD membuat surat pada DPP untuk mencabut," paparnya.
Terkait pengganti Emil yang akan diusung di Pilkada Jabar, Nurdin mengatakan, belum ditetapkan. Pihaknya akan segera menggelar rapat.
"Besok kita rapat pilkada untuk menentukan. Belum terlambat masih banyak waktu," ujarnya.
Dedi Mulyadi akan tetap jadi prioritas utama. Pasalnya Bupati Purwakarta itu juga menjabat Ketua DPD I Golkar Jabar. Di samping itu, hasil surveinya juga dinilai bagus.
"Sekarang urutan ketiga, punya potensi untuk memenangkan," ujarnya.
Apakah Golkar menutup pintu untuk Emil, Nurdin mengatakan dalam dunia politik tak ada istilah menutup pintu. Pihaknya tetap mengacu pada dinamika politik yang berkembang.
"Kita lihat besok," tandasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengurus Partai Gerindra Jawa Barat menyebut ada dua nama yang dipertimbangkan untuk diusung, yakni Dedi Mulyadi dan Taufik Hidayat.
Baca SelengkapnyaAda tiga nama kuat dari Gerindra yang berpotensi diusung sebagai Cawagub Jabar
Baca SelengkapnyaGerindra tidak bisa mencalonkan Dedi Mulyadi sendiri. Sehingga akan berkomunikasi dengan partai-partai lain.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil dinilai akan tegak lurus dengan partai Golkar mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membahas Pilkada Jabar
Baca SelengkapnyaBanyak pihak meyakini, jika RK didukung untuk Pilkada Jakarta, maka peluang Dedi Mulyadi di Jabar terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaAirlangga enggan menjelaskan lebih detil mengapa memberikan rekomendasi dukungan kepada Dedi Mulyadi dan bukan RK.
Baca SelengkapnyaMeski berkoalisi di Pilpres, dalam urusan pilkada Gerindra dan Golkar punya kepentingan yang bertolak belakang.
Baca SelengkapnyaWaketum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng masih meyakini jika Ridwan Kamil bakal terpilih menjadi cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaRK sebagai calon tunggal untuk penugasan di Jabar. Sementara di Jakarta, RK bersama Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa
Baca SelengkapnyaSekjen Golkar membenarkan Ridwan Kamil (RK) bakal diusung maju di Pilkada Jakarta 2024 usai Dedi Mulyadi diusung di Pilkada Jabar.
Baca SelengkapnyaPolitikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Deddy Yevry Sitorus mengungkapkan Ridwan Kamil digoda Capres lain agar tidak berpasangan dengan Ganjar.
Baca Selengkapnya