Rindu pemimpin partai Islam sebersih Natsir
Merdeka.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq ditahan KPK. Luthfi diduga menerima suap Rp 1 miliar dari PT Indoguna Utama terkait izin impor daging sapi. Sebuah ironi partai dakwah yang mengusung slogan bersih dan peduli.
Posisi Luthfi sebagai pemimpin partai Islam barangkali sama dengan Mohammad Natsir dulu. Natsir menjadi Ketua Umum Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia) tahun 1949-1958. Masyumi adalah Partai Islam terbesar kala itu.
Pada Pemilu 1955, Natsir membawa Masyumi di posisi kedua dengan 7.903.886 suara atau 20,92 persen. Beda tipis dengan Partai Nasional Indonesia (PNI) yang menjadi pemenang dengan 8.434.653 suara, atau 22,32 persen.
-
Apa ciri khas Nassar? Rambut bergelombang Nassar adalah ciri khas yang terkenal, juga dengan pakaian mewah yang selalu dikenakannya setiap saat.
-
Bagaimana Nassar mencapai kesuksesan? Meskipun menghadapi berbagai rintangan, Nassar berhasil menempuh perjalanan dari panggung-panggung kecil hingga mencapai puncak kesuksesannya.
-
Kenapa Laksamana Muda Mohammad Nazir dihormati? Atas jasanya begitu besar bagi sejarah kemajuan pelayaran di Indonesia, kini namanya diabadikan menjadi nama jalan di depan Mako Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V yang bermarkas di Surabaya, Jawa Timur.
-
Siapa Laksamana Muda Mohammad Nazir? Sosok Laksamana Muda Mohammad Nazir, Orang Indonesia Pertama yang Raih Ijazah Pelayaran Samudera Nama Mohammad Nazir Isa mungkin banyak orang yang tidak mengetahui siapa sosok yang satu ini.
-
Siapa pemimpin tertinggi di Malaysia? Kekuasaan tertinggi di negara Malaysia dipegang oleh seorang raja yang bergelar Sri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agongkan, dipilih oleh 9 sultan melayu dan menjabat selama 5 tahun.
-
Siapa yang menjadi Menteri ATR/BPN? Putra pertama mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono resmi dilantik menjadi menteri ATR/BPN hari ini (21/2).
Di pemerintahan, Natsir menjadi menteri penerangan dua kali tahun 1946-1947 dan 1948-1949. Dia juga menjadi Perdana Menteri tahun 1950-1951. Dengan sistem pemerintahan parlementer di Indonesia saat itu, otomatis Natsir menjadi orang nomor satu.
Natsir diakui dunia sebagai politikus Islam handal. Dia menjadi presiden Liga Muslim se-Dunia (World Muslim Congress) dan ketua Dewan Masjid se-Dunia.
Tapi tak pernah terbesit pun niat Natsir untuk menerima suap. Natsir dikenal sebagai menteri dengan jas bertambal. Walau pejabat negara, hidupnya pas-pasan. Bahkan anak buahnya sempat urunan untuk membelikan Natsir kemeja yang layak. Bayangkan, seorang menteri dan ketua parpol sampai harus dibelikan baju oleh anak buahnya.
Dalam 'Seri Buku Tempo, Natsir, politik santun di antara dua rezim' dikisahkan suatu hari ada seorang tamu yang datang ke rumah Natsir. Tamu itu berniat memberikan sebuah mobil Chevrolet Impala. Pada tahun 1956 mungkin Chevrolet Impala itu sekelas Toyota Royal Saloon yang biasa digunakan pejabat RI saat ini.
Anak-anak Natsir yang menguping pembicaraan tamu dan ayah mereka, sangat gembira. Terbayang betapa nikmatnya mengendarai Chevrolet Impala yang besar dan mewah itu. Tapi harapan mereka buyar. Natsir dengan halus menolak pemberian itu. Lemaslah mereka.
"Mobil itu bukan hak kita. Lagipula yang ada masih cukup," ujar Natsir menghibur anak-anaknya. Saat itu Natsir masih menjadi pejabat negara. Dia masih menjadi Ketua Fraksi Masyumi. Kontras benar dengan gaya para pemimpin fraksi saat ini yang bergaya necis dan bermobil mentereng.
Bukan hanya mobil, keluarga Natsir pun kesulitan membeli rumah. Saat menjadi menteri bertahun-tahun mereka harus menumpang hidup di paviliun sahabat Natsir, Prawoto Mangkusaswito, di kampung Bali, Tanah Abang. Ketika pemerintah RI pindah ke Yogyakarta, Nasir menumpang di paviliun milik keluarga Agus Salim.
Maka tepat sekali puisi yang ditulis budayawan Taufiq Ismail untuk mengenang 100 tahun Natsir. Dalam buku 100 tahun Mohammad Natsir: berdamai dengan sejarah karangan Lukman Hakiem yang diterbitkan Republika. Taufiq melukiskan kerinduan Indonesia pada tokoh santun dan jujur seperti Natsir.
"Bagi rakyat dia adalah menteri yang jasnya bertambal. Mobil pribadinya DeSoto,
berwarna kusam, dan menggeleng ketika ditawari Chevvy Impala. Dialah perdana menteri yang menolak kelebihan dana taktis yang disumbangkannya ke koperasi pegawai. Dialah pemimpin ummat yang kantong kemejanya bernoda bekas tinta. Perdana menteri yang pernah boncengan dengan sopirnya naik sepeda, yang ahli warisnya tak mampu membayar pajak peninggalan rumahnya di kawasan Menteng." (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Natsir istimewa karena jujur. Menolak hadiah mobil dari pengusaha dan Raja Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaNusron Wahid mengaku pernah menjadi marbot masjid dan minder dengan sosok AHY yang sempurna.
Baca SelengkapnyaGamal Abdul Nasser kagum melihat kemampuan dan semangat bertempur pasukan Indonesia.
Baca SelengkapnyaJabatan tinggi dan berteman dengan orang-orang penting membuat ia tetap konsisten tampil sederhana
Baca SelengkapnyaKasus istri polisi pamer harta di media sosial kembali viral. Lupa dengan teladan pendiri Bhayangkari.
Baca SelengkapnyaPresiden ini dikenal sebagai sosok yang jenius. Hasil pemikirannya sering dikagumi banyak orang. Namun, ia tak punya banyak uang.
Baca SelengkapnyaNusron sempat berkelakar kalau dirinya pernah menjadi marbot masjid sewaktu kuliah
Baca SelengkapnyaBerikut fakta unik penyanyi dangdut King Nassar yang mungkin bisa jadi inspirasi kamu
Baca SelengkapnyaKementerian ATR/BPN secara resmi memiliki dua pemimpin yang mengawali karier sebagai marbot masjid.
Baca SelengkapnyaAdapun caleg gagal tersebut diketahui bernama Ahmad Rizal berasal dari NasDem.
Baca SelengkapnyaSosok ini tak asing lagi di pemerintahan RI, khususnya di sektor pertanian.
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri ini dikaruniai enam orang anak.
Baca Selengkapnya