Risma: Kalaupun saya harus ke Jakarta itu memang kehendak di atas

Merdeka.com - Koordinator Jakarta Love Risma (Jaklovers), Sherly Annavita mengakui hingga saat terakhir bertemu, Wali Kota Surabaya yakni Tri Rismaharini menolak untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta mendatang. Namun Risma tidak menutup pintu meski menyatakan menolak.

"Sampai terakhir komunikasi kami dengan Risma memang beliau tak mau, 'kalaupun saya harus ke Jakarta itu memang kehendak di atas'," kata Sherly sambil menirukan ucapan Risma usai acara diskusi 'Tensi Tinggi Pilkada DKI', di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (13/8).

Sherly mengatakan, Jaklovers tetap akan menunggu Risma hingga saat terakhir pendaftaran. "Jadi di sini belum tutup pintu, karena ternyata masih ada celah. Kalau dilihat beliau akhirnya mengatakan iya, bukan karena dia mau tapi karena masyarakat ini mendesak maju," lanjutnya.

Dia menambahkan, dengan pengalaman membenahi Surabaya, Risma tidak akan kaget dengan kondisi Jakarta jika jadi gubernur.

"Jika beliau terpilih untuk memimpin dan menata DKI Jakarta, tingkat shock beliau akan jauh lebih rendah. Karena Surabaya tingkat kemacetannya tidak jauh berbeda dibandingkan dengan Jakarta," tutup Sherly.

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan sampai saat ini masih tetap setia berkomitmen penuh terhadap warga Surabaya untuk menuntaskan jabatannya sebagai orang nomor satu di Kota Pahlawan. Maka dari itu, Risma mengaku belum terpikirkan untuk maju dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017.

"Saya juga sudah janji sama warga Surabaya, kan saya enggak mungkin kemudian apa namanya seenak saya tinggalkan begitu. Saya enggak pernah berpikir untuk itu, karena terus terang Surabaya itu penduduknya seperempatnya DKI, luas wilayahnya itu separuhnya DKI, jadi saya kalau dibandingkan DKI saya itu kayak tiga wali kota. Kan lebih berat dibandingkan saya. Saya wali kota cuman satu," kata Risma di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/5).