Risma surut, Koalisi Kekeluargaan makin jauh dengan PDIP
Merdeka.com - Peta politik Pilgub DKI 2017 nampaknya makin terang. Hanya PDIP yang belum ada kepastian. Meski belakangan sering diisukan bakal dukung Basuki T Purnama (Ahok).
Awalnya, 7 partai politik membentuk koalisi kekeluargaan. Mereka adalah PDIP, Demokrat, Gerindra, PKB, PPP, PKS dan PAN.
Koalisi kekeluargaan sepakat tak dukung Ahok. Mereka ingin bertarung melawan Golkar, NasDem dan Hanura yang dukung Ahok.
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kenapa Gerindra tidak akan menjadi mayoritas di kabinet Prabowo-Gibran? 'Ya dari Gerindra sedikit lah (jumlahnya),' kata Dasco di Plataran Senayan, Jakarta, Senin (16/9).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
Namun konstelasi makin dinamis, hal ini sering surutnya nama Tri Rismaharini bakal diusung PDIP. Padahal, partai-partai koalisi kekeluargaan ingin Risma dimajukan PDIP untuk melawan Ahok.
Hingga kini PDIP bergeming soal Risma, bahkan semakin mesra dengan Ahok. Hal tersebut membuat koalisi kekeluargaan kian jauh dengan PDIP.
Bahkan, Gerindra sudah tak lagi menanti dukungan PDIP. Begitu juga dengan PKB, memilih mendukung Sandiaga Uno bersama Gerindra dan PKS. Gerindra dan PKB juga sudah punya calon wakil gubernurnya sendiri.
Ketua DPD DKI Jakarta Partai Gerindra Muhammad Taufik menegaskan, partainya tak akan berkoalisi dengan partai politik pendukung Ahok.
"Kita bacanya mereka (PDI Perjuangan) ke Ahok. Berdasarkan penerawangan, kita kan penerawangan jago. Yang lain kan nunggu PDIP. Saya bacaan politiknya begini, kalau PDIP ke Ahok, maka ini semua partai ke kita, bareng. Bacaannya itu saja sederhana," katanya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (24/8).
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini tidak khawatir dukungan koalisi kekeluargaan berkurang jika nantinya PDIP benar-benar keluar dari koalisi. Karena lima partai yang berada di koalisi kekeluargaan yakni PPP, PKS, PAN, PKB dan Demokrat, tidak akan membelot.
"Mereka (parpol lain) pasti enggak ikut Ahok. Masak PPP ikut Ahok, PKS ikut Ahok? Enggak mungkin. Kita sudah diskusiin masalah ini," terangnya.
Taufik juga mengklaim PKB dan Demokrat tidak akan mengusung calon wakil gubernur mereka sendiri. Sebab sudah ada kesamaan visi dan misi dengan partai besutan Prabowo Subianto ini.
"Kan kemarin sudah disepakati. Ini bocoran nih, baru kemarin gue pertemuannya. Di hotel Gran Melia pertemuannya," tutupnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Edy Jasmanto memastikan jika seluruh partai pengusung tetap solid untuk memenangkan Respati-Astrid di Pilkada Solo 2024.
Baca SelengkapnyaKader Partai Gerindra Riza Patria mengundurkan diri dari Pilkada Tangsel 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Gelora menyatakan mundur dari KIM Plus yang mengusung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Respati Ardi-Astrid.
Baca SelengkapnyaMenurut Ribka, banyak calon Kepala daerah PDI Perjuangan ditinggalkan partai politik.
Baca SelengkapnyaGolkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke HUT PDIP.
Baca SelengkapnyaPKB memilih membelot bergabung dengan NasDem dan mengusung duet Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaKetua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Komarudin Watubun menegaskan, kadernya yang bernama Gibran Rakabuming Raka sudah bukan kadernya.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku tak mengerti siapa yang ditinggal atau meninggalkan PDIP.
Baca SelengkapnyaTidak banyak yang dikatakan Jokowi saat diminta tanggapan terkait rasa sedih PDIP.
Baca SelengkapnyaJokowi, Komarudin juga menegaskan bahwa Gibran Rakabuming Raka juga bukan lagi kader PDIP
Baca SelengkapnyaGus Ipul menggantikan Risma yang mengundurkan diri karena ikut kontestasi Pilkada Jawa Timur 2024.
Baca Selengkapnya