Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Risma tanpa lawan, apakah sudah diskenariokan?

Risma tanpa lawan, apakah sudah diskenariokan? Tri Rismaharini di KPK. ©2014 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Pasangan Rasiyo dan Dhimam Abror terganjal proses administrasi menjadi calon wali kota dan wakil wali kota di Pilkada Surabaya. KPUD Kota Surabaya memutuskan bahwa pasangan koalisi Demokrat dan PAN ini tidak lolos verifikasi. Sehingga Pilkada kota Surabaya terancam batal digelar 9 Desember 2015 mendatang.

KPUD mempersoalkan surat rekomendasi via scan yang diberikan PAN kepada Dhimam Abror saat mendaftar di Pilkada tidak sama dengan surat yang asli. Di samping itu, Dhimam Abror diketahui juga tidak memiliki laporan pajak, sehingga tidak memenuhi syarat normatif di KPUD.

Bukan kali ini saja Pilkada Surabaya terancam batal dihelat 2015. Beberapa waktu lalu, koalisi yang sama mengusung Dhimam Abror dan Haries Purwoko gagal menjadi lawan incumben Tri Rismaharini dan Wishnu Sakti Buana. Tiba-tiba Haries menghilang saat hendak daftar di KPU di detik terakhir pendaftaran.

Tudingan dari sejumlah kalangan pun berhembus. Partai politik disebut sengaja tak serius mengusung calon di Pilkada Surabaya karena takut dengan popularitas Risma yang luar biasa. Sehingga, ada niatan menjegal Risma maju tahun ini. Karena sesuai aturan, PKPU Nomor 12 tahun 2015, daerah yang memiliki calon tunggal, pilkada diundur pada tahun 2017.

Pengamat Politik dari UI Panji Anugrah mengatakan, tidak bisa dipungkiri bahwa kasus ini terjadi akibat tidak seriusnya partai mencari lawan Risma di Surabaya. Menurut dia, partai terlihat tak serius karena khawatir dengan popularitas Risma di Surabaya.

"Tidak ada upaya untuk menyaingi Risma dengan popularitas yang sulit terbendung. Saya menduga bisa kemungkinan memang tidak ada keseriusan partai karena popularitas hampir sulit dikalahkan. Sehingga wajar jika muncul ada skenario untuk menjegal Risma dengan cara membuang waktu," kata Panji saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (31/8).

Menurut dia, memang bisa saja skenario buang waktu ini dilakukan oleh partai politik untuk mengalahkan Risma. Karena jika pilkada ditunda ke tahun 2017 nanti, maka popularitas Risma akan tergerus dan semakin mudah partai politik untuk mengalahkannya.

"Buang waktu sampai 2017, sehingga ada kesempatan dua tahun untuk menggerus popularitas Risma," tutur dia. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Lebih Dekat dengan Tri Rismaharini Bakal Calon Gubernur Jatim, Perempuan Asli Kediri yang Punya Segudang Prestasi
Lebih Dekat dengan Tri Rismaharini Bakal Calon Gubernur Jatim, Perempuan Asli Kediri yang Punya Segudang Prestasi

Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini dipastikan maju dalam bursa Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Tri Rismaharini, Pernah Nyaris Didepak dari Jabatan Walkot Surabaya hingga Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta dan Jatim
Sisi Lain Tri Rismaharini, Pernah Nyaris Didepak dari Jabatan Walkot Surabaya hingga Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta dan Jatim

Risma masuk dalam bursa calon gubernur DKI Jakarta dan Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Ditanya Peluang Dicalonkan PDIP Maju Pilkada DKI, Risma: Enggak Berani, Enggak Punya Uang
Ditanya Peluang Dicalonkan PDIP Maju Pilkada DKI, Risma: Enggak Berani, Enggak Punya Uang

Menurut mantan Wali Kota Surabaya ini, memimpin suatu daerah memiliki tanggung jawab yang besar

Baca Selengkapnya
Diumumkan Besok, PDIP Usung Risma di Pilkada Jatim 2024
Diumumkan Besok, PDIP Usung Risma di Pilkada Jatim 2024

PDIP akan mengusung Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini sebagai bakal calon gubernur pada Pilkada Jawa Timur

Baca Selengkapnya
3 Fakta Menarik Jelang Pilkada Surabaya 2024, hanya Pasangan Petahana yang Daftar hingga Seruan Pilih Kotak Kosong
3 Fakta Menarik Jelang Pilkada Surabaya 2024, hanya Pasangan Petahana yang Daftar hingga Seruan Pilih Kotak Kosong

Hingga berita ini ditulis, hanya pasangan Eri Cahyadi-Armuji yang telah mendaftarkan diri ke KPU Kota Surabaya

Baca Selengkapnya
Kursi Mensos Diisi Gus Ipul, PDIP Tegaskan Tak Pernah Ajukan Kader Gantikan Posisi Risma
Kursi Mensos Diisi Gus Ipul, PDIP Tegaskan Tak Pernah Ajukan Kader Gantikan Posisi Risma

Gus Ipul menggantikan Risma yang mengundurkan diri karena ikut kontestasi Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya
PDIP Belum Tugaskan Risma di Pilkada Jatim, Ini Penjelasan Hasto
PDIP Belum Tugaskan Risma di Pilkada Jatim, Ini Penjelasan Hasto

Tri Rismaharini santer diisukan akan bergandengan dengan mantan Ketua PWNU Jatim K.H. Marzuki Mustamar dalam pilkada Jatim 2024.

Baca Selengkapnya
PDIP Tolak Kotak Kosong di Pilkada Jakarta 2024: Kami Siapkan Kader, Masih Komunikasi dengan PKB
PDIP Tolak Kotak Kosong di Pilkada Jakarta 2024: Kami Siapkan Kader, Masih Komunikasi dengan PKB

Djarot menegaskan, PDIP tidak akan membiarkan Pilkada Jakarta terjadi hanya melawan kotak kosong.

Baca Selengkapnya
Peluang Risma di Pilkada
Peluang Risma di Pilkada

Selain Risma, nama Andika Perkasa juga menjadi opsi bagi PDIP di Pilkada serentak 2024.

Baca Selengkapnya
Pilkada Lima Daerah di Jatim Bakal Lawan Kotak Kosong, Ini Daftarnya
Pilkada Lima Daerah di Jatim Bakal Lawan Kotak Kosong, Ini Daftarnya

Selain itu, hanya ada satu pasangan calon perseorangan (independen) yang memenuhi syarat, yakni di Kabupaten Bojonegoro

Baca Selengkapnya
Soal Pilkada Jatim, Said Abdullah: Insya Allah Bu Risma
Soal Pilkada Jatim, Said Abdullah: Insya Allah Bu Risma

Menurut Said, pengumuman nama Risma menjadi Cagub Jatim akan dilaksanakan besok, Rabu (28/8/2024).

Baca Selengkapnya
Pede Ridwan Kamil Singgung Lawan Kotak Kosong di Pilkada Jakarta, Tak Gentar Terima Tantangan PDIP
Pede Ridwan Kamil Singgung Lawan Kotak Kosong di Pilkada Jakarta, Tak Gentar Terima Tantangan PDIP

Ridwan Kamil jawab tantangan PDIP soal lawan kotak kosong di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya