Risma-Whisnu siap daftar, koalisi Majapahit masih bingung cari calon
Merdeka.com - DPC PDIP Surabaya, Jawa Timur siap mendaftarkan pasangan Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengikuti Pilwali Surabaya, 9 Desember 2015 mendatang. Tapi hingga saat ini, nama pasangan calon lawannya belum muncul.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP, Adi Sutarwijono mengatakan, pihaknya akan mendaftarkan pasangan petahana tersebut di hari pertama pendaftaran, yaitu Minggu lusa (26/7).
"Pendaftaran akan kita lakukan di hari pertama, selain sesuai arahan Sekjen DPP PDIP (Hasto Kristiyanto), juga untuk menunjukkan komitmen PDIP mengawal pelaksanaan Pilkada secara on time (tepat waktu)," kata Awi, sapaan akrab Adi Sutarwijono, Jumat (24/7).
-
Siapa saja yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada memilih beberapa posisi penting yang mencakup: 1. Gubernur dan Wakil Gubernur, 2. Bupati dan Wakil Bupati, 3. Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
-
Siapa yang diusulkan untuk Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Siapa saja yang terlibat dalam Pilkada? Selain itu, Pilkada juga merupakan ujian bagi penyelenggara pemilu, partai politik, dan para calon kepala daerah dalam menjalankan proses demokrasi yang jujur dan adil.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
Sementara terkait gonjang-ganjing Pilwali Surabaya berpotensi ditunda hingga 2017, karena diprediksi, hingga batas akhir pendaftaran yaitu tanggal 28 Juli, hanya ada calon tunggal, Awi mengaku pihaknya tidak khawatir.
Hanya saja, pihaknya tetap menyayangkan terbitnya PKPU Nomor 12 Tahun 2015, tentang penyalonan kepala daerah. "Dalam hal ini, KPU telah melampaui kewenangan yang diberikan undang-undang. Dia (KPU) menimbulkan sendiri kewenangan untuk menunda Pilkada," katanya menyayangkan.
Alumnus FISIP Universitas Airlangga (Unair) ini menerangkan, berdasarkan Pasal 201 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015, tentang Pilkada menyebutkan, untuk daerah yang habis masa baktinya tahun ini, Pilkada ditetapkan pada Tahun 2015. "Tidak ada pemindahbukuan Pilkada 2015 ke 2017, seperti yang disebutkan PKPU Nomor 12 Tahun 2015 itu," katanya.
Jika tahapan Pilkada dihentikan karena hingga batas waktu pendaftaran hanya ada satu pasangan calon, yaitu Risma-Whisnu, masih kata Awi, maka KPU melaporkannya ke presiden maupun DPR.
"Karena yang menentukan penundaan adalah pemerintah. KPU hanya menjalankan saja, bukan memutuskan penundaan," ucap mantan staf ahli wali kota ini menegaskan.
Dia menambahkan, pihaknya tidak anti penundaan Pilkada. Namun, solusi persoalan penundaan Pilkada itu, perlu terobosan hukum. "Dan kewenangan (hukum) itu ada di tangan presiden dan DPR," tandasnya.
Terpisah, di hari mendekati masa pendaftaran kandidat Pilwali Surabaya, kubu Koalisi Majapahit yang dihuni Partai Gerindra, PKB, Golkar, Demokrat, PKS, dan PAN, juga berencana mengerucutkan 17 nama pasangan bakal calonnya, menjadi tiga pasangan bakal calon.
Dikatakan Ketua Kelompok Kerja Koalisi Majapahit, AH Thony, pengerucutan pasangan calon dari Koalisi Majapahit ini, karena dari sejumlah nama yang direkomendasikan ke DPP masing-masing partai anggota koalisi, belum ada jawaban. "Selama ini nama-nama calon sudah dikirim ke DPP, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan," katanya.
Untuk mempercepat turunnya rekomendasi itu, masing-masing ketua partai anggota Koalisi Majapahit, berinisiatif merampingkan nama-nama bakal calonnya, melalui tahapan verifikasi yang menghadirkan beberapa akademisi perguruan tinggi, seperti Ubaya, Unair, IAIN dan Untag.
"Sekitar 5 pakar dari beberapa disiplin ilmu yang akan menilai seluruh calon," kata alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) ini.
Thony menambahkan, setelah merampingkan 17 nama menjadi tiga pasangan bakal calon itu, pihaknya akan segera mengirim tiga pasangan bakal calon tersebut ke Jakarta. "Nanti kita bawa ke desk Pilkada Surabaya dari masing-masing anggota partai koalisi yang ada di Jakarta," jelas mantan anggota DPRD Surabaya ini.
Sedangkan siapa dari tiga nama pasangan calon yang akan direkom untuk bersaing dengan pasangan Risma-Whisnu, Thony mengatakan, itu bergantung pada desk Pilkada Surabaya di pusat.
"Jika pusat ingin memunculkan nama calon lain, itu urusan belakang. Yang penting rekom turun tepat waktu sebelum batas akhir pendaftaran," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP akan mengusung Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini sebagai bakal calon gubernur pada Pilkada Jawa Timur
Baca SelengkapnyaPilkada Jawa Barat (Jabar) diikuti 4 kandidat. Di mana dua kandidat diusung oleh gabungan beberapa parpol, sedangkan dua lainnya diusung tanpa berkoalisi
Baca SelengkapnyaSelain itu, hanya ada satu pasangan calon perseorangan (independen) yang memenuhi syarat, yakni di Kabupaten Bojonegoro
Baca SelengkapnyaTri Rismaharini santer diisukan akan bergandengan dengan mantan Ketua PWNU Jatim K.H. Marzuki Mustamar dalam pilkada Jatim 2024.
Baca SelengkapnyaEddy menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada kesepakatan pasti mengenai siapa yang akan mendampingi Ridwan Kamil bertandang di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaSelain Risma, nama Andika Perkasa juga menjadi opsi bagi PDIP di Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaKeempat paslon akan mengikuti tahapan pengundian dan penetapan nomor urut pada hari Senin (23/9) di Kantor KPU Provinsi Jabar.
Baca SelengkapnyaPAN Sodorkan Bima Arya dan Dessy Ratnasari untuk Pilgub Jabar ke KIM
Baca SelengkapnyaPengundian nomor urut dilakukan dalam rapat pleno terbuka. Ridwan Kamil-Suswono no 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana no 2 dan Pramono Anung-Rano Karno no 3.
Baca SelengkapnyaPasangan Nur Hamidah-Lukmanul Hakim, dua kader PKB yang akan mendaftarkan diri sebagai pasangan calon Cagub dan Cawagub Jatim.
Baca SelengkapnyaKoalisi Indonesia Maju (KIM) Plus resmi mendeklarasikan dukungan untuk Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaNama-nama bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Ganjar telah dibahas secara mendalam oleh para ketua umum pada pertemuan tertutup Senin lalu.
Baca Selengkapnya