Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rombak Pengurus DPC, PDIP Mainkan Langkah Kejut Jelang Pilwalkot Surabaya

Rombak Pengurus DPC, PDIP Mainkan Langkah Kejut Jelang Pilwalkot Surabaya Direktur SCG Didik Prasetiyono. ©2019 Merdeka.com/Erwin Yohanes

Merdeka.com - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan (PDIP) dinilai mampu memainkan strategi langkah kejut yang efektif dalam menyambut pemilihan wali kota (Pilwalkot) Surabaya yang bakal digelar 2020.

"Layaknya permainan catur, langkah yang dilakukan DPP PDIP penuh kejutan dan belum terbaca terang strategi apa yang sebenarnya ingin dimainkan dalam menyongsong Pilwali 2020. Langkah kejut telah dimulai dengan pergantian kepengurusan DPC PDIP Surabaya," ujar Direktur Surabaya Consulting Group (SCG), Didik Prasetiyono, Selasa (23/7).

Mantan komisioner KPU Jatim itu mengatakan, bagaikan pembukaan 'Gajah Raja' di permainan catur di mana 'Gajah Putih' dimainkan agar secara cepat bisa menekan sayap kubu lawan. DPP PDIP mengganti jajaran kepengurusan DPC PDIP Surabaya.

Menurut Didik, langkah kejut itu bisa dimaknai dengan dua kemungkinan. Pertama, mengacaukan fokus lawan. Lawan politik PDIP digiring kepada pemikiran bahwa DPP PDIP punya 'kehendak lain' dalam Pilwalkot dengan tidak lagi meletakkan Whisnu Sakti Buana sebagai Ketua DPC lagi.

"Fokus pemetaan lawan politik akan pecah kepada pertanyaan-pertanyaan, kalau bukan mas Whisnu, lalu siapa? Di sini terlihat permainan politik DPP PDIP canggih dan tidak bisa ditebak," papar Didik.

Kedua, langkah tersebut justru memberi ruang Whisnu lebih luas. Perubahan komposisi DPC PDIP Surabaya akan membuat Whisnu langsung bergegas fokus sebagai petahana untuk meningkatkan elektabilitas.

"Mas Whisnu memiliki waktu yang lebih luas untuk berperan sebagai Wakil Wali Kota dan intens bertemu rakyat. Sementara partai ditangani oleh Adi Sutarwijono yang juga dikenal piawai melakukan politik publik," kata dia.

Di Surabaya, lanjut Didik, PDIP memiliki tradisi menang yang panjang dalam pertarungan wali kota. Torehan perubahan kota sejak periode Bambang DH dan Tri Rismaharini membikin Surabaya lekat dipersepsikan sebagai kandang banteng.

"Paduan tradisi menang dan langkah kejut DPP PDIP semakin memusingkan lawan-lawan politik yang dari Pemilu ke Pemilu ingin mendongkel dominasi PDIP di Surabaya," ujarnya.

Pertanyaan berikutnya adalah: siapa penerus Risma?

Menurut Didik, jawaban dari pertanyaan tersebut bisa diketahui dari aspirasi yang dibawa dua kunci penting PDIP di Surabaya, yaitu Risma dan Bambang DH.

Risma dikenal dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Preferensi Risma akan menjadi pertimbangan penting bagi pengambilan keputusan DPP PDIP.

"Siapa yang mendapat approval dari Risma bisa mendapat perhatian DPP PDIP. Demikian pula sebaliknya," ujarnya.

Adapun Bambang DH, sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu dan Wali Kota Surabaya 2 periode, punya posisi strategis dalam pengambilan keputusan DPP PDIP. Pertimbangan-pertimbangannya juga akan menjadi rujukan bagi Megawati dalam memilih kandidat di Pilwalkot.

Didik menganalisis sejauh ini ada enam nama kandidat yang berpeluang diusung DPP PDIP. Pertama, Whisnu Sakti.

"Whisnu adalah kandidat internal yang saat ini berada paling atas, baik secara popularitas maupun elektabilitas," ujarnya.

Kedua, Puti Guntur Sukarno. Cucu Bung Karno ini terpilih dengan 139.794 suara di Dapil DPR RI Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo) yang merupakan modal cukup kuat sebagai kandidat.

"Bila meneruskan tradisi wali kota perempuan, maka mbak Puti merupakan kandidat yang bisa menjadi kejutan," kata Didik.

Ketiga, Armudji. Ketua DPRD Kota Surabaya ini terpilih dengan 136.308 suara di DPRD Jatim Dapil Jatim I (Surabaya). Perolehan itu tertinggi di Dapil Jatim I.

"Pengalaman dan kemampuan elektoral menjadi daya tawar Armudji," kata Didik.

Keempat, Mochamad Nur Arifin. Kandidat ini akan muncul jika DPP PDIP mempertimbangkan usia sebagai faktor dalam merebut elektoral. "Bupati Trenggalek ini dikenal dekat dengan elit DPP, berpeluang menjadi kandidat alternatif bila terjadi kebuntuan pada nama-nama yang beredar," ujar dia.

Kelima dan keenam adalah Hendro Gunawan serta Eri Cahyadi. Keduanya birokrat yang cukup menonjol di Pemkot Surabaya.

"Bila DPP PDIP mempertimbangkan rekam jejak Risma yang sebelumnya juga birokrat, Hendro dan Eri akan menjadi alternatif," kata Didik.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hasto Ungkap Sosok yang Coba Ambil Alih PDIP: Ketika Ditanya Jawabnya Tidak Tahu
Hasto Ungkap Sosok yang Coba Ambil Alih PDIP: Ketika Ditanya Jawabnya Tidak Tahu

Salah satu cirinya adalah ketika sosok itu ditanya, jawabnya tidak tahu.

Baca Selengkapnya
Pengamat Ungkap Alasan Jokowi Tak Mungkin Ambil Alih PDIP
Pengamat Ungkap Alasan Jokowi Tak Mungkin Ambil Alih PDIP

Pernyataan Megawati tersebut digaungkan berkaitan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, Efriza menilai sulit jika Jokowi ingin mengambil alih PDIP.

Baca Selengkapnya
Ada Upaya 'Membegal' PDIP, Siapa Pelakunya?
Ada Upaya 'Membegal' PDIP, Siapa Pelakunya?

PDIP mencium ada upaya membegal partainya melalui Kongres PDIP yang bakal digelar dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
Beda dengan Megawati, Puan Sebut Tak Ada yang Mau Ambil Alih PDIP
Beda dengan Megawati, Puan Sebut Tak Ada yang Mau Ambil Alih PDIP

Pernyataan Puan berbeda dengan Megawati yang menyebut ada yang mau mengambil alih PDIP.

Baca Selengkapnya
Ini Spanduk yang Bikin Megawati Meradang hingga Sebut Ada yang Mau Acak-Acak PDIP
Ini Spanduk yang Bikin Megawati Meradang hingga Sebut Ada yang Mau Acak-Acak PDIP

Semua spanduk yang terpasang di beberapa lokasi itu dengan tulisan atau isi yang sama, namun berlatar warna yang berbeda-beda.

Baca Selengkapnya
PSI Sarankan PDIP Ikhlas dan Merenung Terkait Hasil Pilkada 2024
PSI Sarankan PDIP Ikhlas dan Merenung Terkait Hasil Pilkada 2024

Sebagaimana diketahui, jagoan PDIP tumbang di sejumlah Pilkada versi quick count.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mega Endus Gerakan Ngeri Kongres PDIP 2025 Mau 'Diawut-Awut', Siapa Dalangnya?
VIDEO: Mega Endus Gerakan Ngeri Kongres PDIP 2025 Mau 'Diawut-Awut', Siapa Dalangnya?

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mencium adanya gelagat pihak-pihak tertentu mau mengganggu jalannya kongres PDIP.

Baca Selengkapnya
PDIP Siapkan Skenario Usung Kader Sendiri di Pilgub Jatim Pascaputusan MK, Siapa Kandidatnya?
PDIP Siapkan Skenario Usung Kader Sendiri di Pilgub Jatim Pascaputusan MK, Siapa Kandidatnya?

Namun demikian, PDIP mulai tancap gas lagi berkomunikasi dengan berbagai kelompok.

Baca Selengkapnya
Reaksi PDIP Surakarta Usai FX Rudy Dituding Ancam Bunuh Kader
Reaksi PDIP Surakarta Usai FX Rudy Dituding Ancam Bunuh Kader

FX Rudy dilaporkan bakal calon wakil wali kota(bacalon wawali) Solo, Wawanto.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Lugas Ketua KPK Setyo Jawab Isu Hasto Tersangka Buat Acak Acak Kongres PDIP
VIDEO: Lugas Ketua KPK Setyo Jawab Isu Hasto Tersangka Buat Acak Acak Kongres PDIP

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengungkap bahwa ada pihak ingin mengacak-acak Kongres PDIP pada tahun 2025 mendatang.

Baca Selengkapnya
Megawati: Kasihan Deh PDIP Dikungkung KIM Plus
Megawati: Kasihan Deh PDIP Dikungkung KIM Plus

Megawati lalu merasa kasihan dengan PDIP seperti dikucilkan.

Baca Selengkapnya
Megawati Ungkap Ada yang Mau Ambil Alih PDIP, Budi Arie: Siapa? Jangan Main Tuduh
Megawati Ungkap Ada yang Mau Ambil Alih PDIP, Budi Arie: Siapa? Jangan Main Tuduh

Budi Arie mempertanyakan siapa yang berminat mengambil alih PDIP.

Baca Selengkapnya