Rombak Pengurus DPC, PDIP Mainkan Langkah Kejut Jelang Pilwalkot Surabaya
Merdeka.com - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan (PDIP) dinilai mampu memainkan strategi langkah kejut yang efektif dalam menyambut pemilihan wali kota (Pilwalkot) Surabaya yang bakal digelar 2020.
"Layaknya permainan catur, langkah yang dilakukan DPP PDIP penuh kejutan dan belum terbaca terang strategi apa yang sebenarnya ingin dimainkan dalam menyongsong Pilwali 2020. Langkah kejut telah dimulai dengan pergantian kepengurusan DPC PDIP Surabaya," ujar Direktur Surabaya Consulting Group (SCG), Didik Prasetiyono, Selasa (23/7).
Mantan komisioner KPU Jatim itu mengatakan, bagaikan pembukaan 'Gajah Raja' di permainan catur di mana 'Gajah Putih' dimainkan agar secara cepat bisa menekan sayap kubu lawan. DPP PDIP mengganti jajaran kepengurusan DPC PDIP Surabaya.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Siapa yang punya hak menentukan arah politik PDIP? Megawati memiliki hak prerogatif untuk menentukan arah politik PDIP ke depan.
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
Menurut Didik, langkah kejut itu bisa dimaknai dengan dua kemungkinan. Pertama, mengacaukan fokus lawan. Lawan politik PDIP digiring kepada pemikiran bahwa DPP PDIP punya 'kehendak lain' dalam Pilwalkot dengan tidak lagi meletakkan Whisnu Sakti Buana sebagai Ketua DPC lagi.
"Fokus pemetaan lawan politik akan pecah kepada pertanyaan-pertanyaan, kalau bukan mas Whisnu, lalu siapa? Di sini terlihat permainan politik DPP PDIP canggih dan tidak bisa ditebak," papar Didik.
Kedua, langkah tersebut justru memberi ruang Whisnu lebih luas. Perubahan komposisi DPC PDIP Surabaya akan membuat Whisnu langsung bergegas fokus sebagai petahana untuk meningkatkan elektabilitas.
"Mas Whisnu memiliki waktu yang lebih luas untuk berperan sebagai Wakil Wali Kota dan intens bertemu rakyat. Sementara partai ditangani oleh Adi Sutarwijono yang juga dikenal piawai melakukan politik publik," kata dia.
Di Surabaya, lanjut Didik, PDIP memiliki tradisi menang yang panjang dalam pertarungan wali kota. Torehan perubahan kota sejak periode Bambang DH dan Tri Rismaharini membikin Surabaya lekat dipersepsikan sebagai kandang banteng.
"Paduan tradisi menang dan langkah kejut DPP PDIP semakin memusingkan lawan-lawan politik yang dari Pemilu ke Pemilu ingin mendongkel dominasi PDIP di Surabaya," ujarnya.
Pertanyaan berikutnya adalah: siapa penerus Risma?
Menurut Didik, jawaban dari pertanyaan tersebut bisa diketahui dari aspirasi yang dibawa dua kunci penting PDIP di Surabaya, yaitu Risma dan Bambang DH.
Risma dikenal dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Preferensi Risma akan menjadi pertimbangan penting bagi pengambilan keputusan DPP PDIP.
"Siapa yang mendapat approval dari Risma bisa mendapat perhatian DPP PDIP. Demikian pula sebaliknya," ujarnya.
Adapun Bambang DH, sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu dan Wali Kota Surabaya 2 periode, punya posisi strategis dalam pengambilan keputusan DPP PDIP. Pertimbangan-pertimbangannya juga akan menjadi rujukan bagi Megawati dalam memilih kandidat di Pilwalkot.
Didik menganalisis sejauh ini ada enam nama kandidat yang berpeluang diusung DPP PDIP. Pertama, Whisnu Sakti.
"Whisnu adalah kandidat internal yang saat ini berada paling atas, baik secara popularitas maupun elektabilitas," ujarnya.
Kedua, Puti Guntur Sukarno. Cucu Bung Karno ini terpilih dengan 139.794 suara di Dapil DPR RI Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo) yang merupakan modal cukup kuat sebagai kandidat.
"Bila meneruskan tradisi wali kota perempuan, maka mbak Puti merupakan kandidat yang bisa menjadi kejutan," kata Didik.
Ketiga, Armudji. Ketua DPRD Kota Surabaya ini terpilih dengan 136.308 suara di DPRD Jatim Dapil Jatim I (Surabaya). Perolehan itu tertinggi di Dapil Jatim I.
"Pengalaman dan kemampuan elektoral menjadi daya tawar Armudji," kata Didik.
Keempat, Mochamad Nur Arifin. Kandidat ini akan muncul jika DPP PDIP mempertimbangkan usia sebagai faktor dalam merebut elektoral. "Bupati Trenggalek ini dikenal dekat dengan elit DPP, berpeluang menjadi kandidat alternatif bila terjadi kebuntuan pada nama-nama yang beredar," ujar dia.
Kelima dan keenam adalah Hendro Gunawan serta Eri Cahyadi. Keduanya birokrat yang cukup menonjol di Pemkot Surabaya.
"Bila DPP PDIP mempertimbangkan rekam jejak Risma yang sebelumnya juga birokrat, Hendro dan Eri akan menjadi alternatif," kata Didik.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu cirinya adalah ketika sosok itu ditanya, jawabnya tidak tahu.
Baca SelengkapnyaPernyataan Megawati tersebut digaungkan berkaitan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, Efriza menilai sulit jika Jokowi ingin mengambil alih PDIP.
Baca SelengkapnyaPernyataan Puan berbeda dengan Megawati yang menyebut ada yang mau mengambil alih PDIP.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, PDIP mulai tancap gas lagi berkomunikasi dengan berbagai kelompok.
Baca SelengkapnyaFX Rudy dilaporkan bakal calon wakil wali kota(bacalon wawali) Solo, Wawanto.
Baca SelengkapnyaMegawati lalu merasa kasihan dengan PDIP seperti dikucilkan.
Baca SelengkapnyaBudi Arie mempertanyakan siapa yang berminat mengambil alih PDIP.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri geram mendengar ada isu pihak-pihak yang ingin mengambil alih PDIP.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar Presiden Jokowi bakal melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaMegawati Goda Puan soal Posisi Ketum PDIP, Ini Kata Pakar Politik
Baca SelengkapnyaHasto ungkap PDIP menerima tekanan terkait hak angket
Baca SelengkapnyaHal tersebut dikatakan Ketua DPC PPP Gianyar, Syahirin, menyikapi pergantian Plt Ketua dan Plt Sekretaris DPW PPP Bali oleh DPP PPP.
Baca Selengkapnya