Romi: KMP yang meninggalkan PPP, bukan kami yang keluar

Merdeka.com - Sekjen PPP Romahurmuziy menegaskan bahwa pihaknya bakal hengkang dari Koalisi Merah Putih. Menurut dia, bukan PPP yang meninggalkan, melainkan KMP yang meninggalkan partai berlambang Kabah ini.
Pria yang akrab disapa Romi ini menceritakan, bahwa pertemuan tadi yang dilakukan oleh sejumlah petinggi KMP tidak menemukan titik temu. Tetap saja PPP tidak diberikan jatah kursi pimpinan MPR oleh KMP.
"Kita tentu menyampaikan sejumlah perkembangan dari KMP juga hadir tapi tidak memberikan solusi hanya meminta penundaan," kata Romi di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/10).
Menurut dia, sudah acap kali pihaknya ikut rapat dengan KMP selama ini. Namun ternyata tak satupun partai di KMP yang membela dan memberikan kursi pimpinan MPR kepada kader PPP.
"PPP berhari-hari, berminggu-minggu sudah 21 kali rapat namun sirna dalam sepekan karena kita minta jabatan pimpinan MPR diberikan ke PPP sesuai kesepakatan ternyata tidak satupun fraksi di KMP bersedia," kata dia.
"Ada persoalan kebersamaan PPP, apa yang kita minta tidak cukup dapat respons berarti kita akan mengambil sikap untuk menjaga martabat parai untuk dapatkan pimpinan MPR," imbuhnya.
Romi menegaskan, dengan terjadinya seperti ini, Koalisi Indonesia Hebat merespons dan menawarkan kursi pimpinan MPR tersebut. Menurut dia, hal itu yang akan disikapi oleh PPP dalam rapat pleno malam ini.
"Ini sepertinya membuahkan hasil kawan-kawan di KIH nyambung, dengan komunikasi yang kita buka, mereka lakukan komunikasi aktif menawarkan kemungkinan termasuk paket pimpinan MPR," tutur Romi.
Romi menjelaskan, rapat pleno malam ini akan mengambil sikap secara konstitusional partai untuk berbalik arus mendukung kubu Jokowi. Akan tetapi dia menegaskan, sikap ini dilakukan bukan untuk meninggalkan KMP, tapi justru sebaliknya.
"Kalau bisa saya katakan posisi kita hari ini sudah 90 persen untuk tidak lagi dalam pemilihan pimpinan MPR diterima oleh KMP, bukan PPP yang meninggalkan KMP, tapi kami ditinggalkan KMP. Tidak diakomodasi PPP, berminggu-minggu, tiga kali ketum KMP rapat apa nama lain dari tidak ditinggalkan," cetus dia.
Dia juga telah mengultimatum KMP untuk segera memberikan kursi pimpinan MPR hingga Pukul 16.30 WIB, akan tetapi kabar baik tidak datang. KMP juga tidak memberikan tempat sebagai pimpinan MPR untuk PPP.
"Karena kita tunggu sampai 16.30 WIB tidak ada solusi sebenarnya ketika tadi malam setengah dua Pak Suryadharma Ali dan KMP deadlock Pak Surya menyerahkan sepenuhnya kepada fraksi PPP. Sampai Pukul 11.00 WIB rapat pleno PPP tetap perjuangkan Hasrul Azwar (sebagai pimpinan MPR)," pungkasnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya