Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Romi soal poros ketiga: Apa iya Zulhas-cak Imin mau jadi cawapres AHY?

Romi soal poros ketiga: Apa iya Zulhas-cak Imin mau jadi cawapres AHY? Presiden Jokowi bersama Ketum PPP Romahurmuziy. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Wacana terbentuknya poros ketiga untuk mengusung capres cawapres mulai ramai belakangan. Poros ketiga disebut-sebut akan dibentuk oleh partai yang belum menentukan sikap pada Pilpres 2019, seperti Partai Demokrat, PAN dan PKB.

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy mengatakan terwujud atau tidaknya poros ketiga tersebut cuma ketiga partai tersebut yang bisa menjawab. Dia mengungkapkan, lima parpol sudah menyatakan dukungan pencalonan Jokowi 2019 yaitu PDIP, PG, PPP, Nasdem dan Hanura. Adapun Gerindra dan PKS hampir pasti berkoalisi mengusung Prabowo.

"Maka hanya tiga parpol yang belum menentukan sikap soal Pilpres 2019, yakni: Demokrat, PAN dan PKB. Maka pertanyaan tentang akan terwujudkah poros ketiga sepatutnya ditujukan pada ketiga partai itu. Karena hanya dan hanya jika mereka bertiga bergabung maka baru poros ketiga akan terwujud," kata Romi, sapaan akrab Romahurmuziy via pesan pendek, Minggu (25/3).

Orang lain juga bertanya?

Romi menjelaskan, seorang calon presiden yang populer akan memberikan efek positif kepada partai pengusungnya. Seperti dalam literatur politik AS dikenal istilah coat tail effect. Pengalaman Indonesia pada Pemilu 2004 dan 2009, kata Romi, efek itu tidak otomatis kepada semua partai pengusung. Lihat saja SBY-effect hanya terjadi kepada PD tahun 2004 dan 2009.

"Sedangkan semua partai pengusung SBY, baik PKB, PAN maupun PPP justru mengalami reverse coat tail effect pada 2009. Senarai survei opini public akhir-akhir ini, menunjukkan bahwa Jokowi effect dan Prabowo effect hanya terjadi pada PDIP dan Gerindra saja. Itulah mengapa pimpinan partai-partai politik berlomba-lomba menjadi RI 2-nya," jelas Romi.

Menurut Romi, dengan asumsi ada 10 parpol pengusung sementara yang tersedia hanya dua posisi RI2 Jokowi dan Prabowo jika dua poros, maka keberadaan poros ketiga seolah menjadi sangat diperlukan parpol yang belum menentukan sikap. Padahal, kata Romi, masalahnya justru disitu.

"Tersisa 3 parpol yang belum tentukan sikap: Demokrat, PKB, PAN, namun posisi yang tersedia tinggal 2, yakni calon RI1 dan calon RI2. Berdasarkan perolehan kursi, adalah wajar jika Demokrat mengunggulkan putra mahkota AHY untuk menjadi capres. Adapun PAN dan PKB, salah satu harus mengalah menjadi calon wapres," kata dia.

Problemnya, lanjut Romi, apa iya Zulhas dan cak Imin yang sudah 20 tahun malang melintang di panggung politik nasional mau menanggalkan segudang pengalamannya kepada AHY yang sama sekali belum memiliki pengalaman manajerial sektor publik pada skala nasional?

"Yang kedua, siapa yang menjadi cawapres, Zulhas kah atau cak Imin," tegas dia.

Pertarungan dalam politik terbagi dua: pertarungan untuk kemenangan, dan pertarungan untuk kehormatan. Poros ke-3 kalaupun muncul akan sulit meraih kemenangan. Berdasarkan berbagai survei mutakhir, sulit membayangkan kombinasi AHY, Zulhas atau cak Imin akan meraih kemenangan melawan paslon Jokowi atau Prabowo.

"Jika kemudian poros ke-3 ditujukan hanya untuk menjaga kehormatan dalam teori coat tail effect tadi, lantas maukah di antara cak Imin dan Zulhas untuk mengalah satu sama lain tidak menjadi cawapres? Jika jawabannya tidak, maka wacana Poros ke-3 hanyalah kembang-kembang politik sesaat. Bukan sebuah alternatif, bahkan juga bukan pelarian," tutur Romi.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cak Imin Kenang Pasang Surut Usaha Cari Pasangan di Pilpres, Ibaratkan Mantan Pacar & Perjodohan
Cak Imin Kenang Pasang Surut Usaha Cari Pasangan di Pilpres, Ibaratkan Mantan Pacar & Perjodohan

Cak Imin menceritakan kembali tentang perjodohan antara dirinya dengan Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Jangan Ragukan Saya, Sudah Pernah 10 Tahun Bersama Jokowi dan SBY
Cak Imin: Jangan Ragukan Saya, Sudah Pernah 10 Tahun Bersama Jokowi dan SBY

Cak Imin mengatakan, dirinya sudah punya pengalaman 10 tahun bersama Presiden Joko Widodo dan 10 tahun bersama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca Selengkapnya
Cak Imin Ajak Warga Pilih Pemimpin dari Rekam Jejak: Silakan Dibandingkan yang Sungguh-Sungguh dan Bergimik Ria
Cak Imin Ajak Warga Pilih Pemimpin dari Rekam Jejak: Silakan Dibandingkan yang Sungguh-Sungguh dan Bergimik Ria

Menurut Cak Imin, pemimpin yang punya banyak pengalaman adalah yang tumbuh dari bawah, sehingga mengerti permasalahan.

Baca Selengkapnya
Meski Gibran Maju Cawapres, Ahok Lebih Pilih Ganjar-Mahfud
Meski Gibran Maju Cawapres, Ahok Lebih Pilih Ganjar-Mahfud

Untuk mengurus negara, setidaknya harus pernah menjadi legislatif tingkat nasional maupun eksekutif tingkat provinsi.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Lawan Debat Berpengalaman, Deg-degan
Cak Imin: Lawan Debat Berpengalaman, Deg-degan

Cak Imin belum mau mengungkap kejutan apa yang akan disampaikan dalam debat cawapres ini.

Baca Selengkapnya
Pesan AHY ke Kader Demokrat: Kemenangan Tetap Bisa Kita Raih Tanpa Mengorbankan Persahabatan
Pesan AHY ke Kader Demokrat: Kemenangan Tetap Bisa Kita Raih Tanpa Mengorbankan Persahabatan

AHY meminta kader Demokrat agar tidak menyerah dan tetap melanjutkan kerja keras menyongsong Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Anies dan JK Yakin Cak Imin Siap Hadapi Debat Cawapres Kedua, Tak Perlu Dimentori
Anies dan JK Yakin Cak Imin Siap Hadapi Debat Cawapres Kedua, Tak Perlu Dimentori

Anies juga menyebut Cak Imin tidak perlu dimentori untuk menghadapi debat kandidat.

Baca Selengkapnya
Puji Setinggi Langit Pihak Anies kepada AHY Usai Isu Pengkhianatan: Pemimpin Indonesia yang Cerdas
Puji Setinggi Langit Pihak Anies kepada AHY Usai Isu Pengkhianatan: Pemimpin Indonesia yang Cerdas

Menurut, Sudirman apa yang terjadi saat ini bukan pengkhianatan. Tetapi, komitmen bekerjasama yang belum bertemu momentumnya.

Baca Selengkapnya
Hasto Puji Kelincahan Cak Imin Berpolitik: Jokowi Lengah Sedikit, Langsung Deklarasi dengan Anies
Hasto Puji Kelincahan Cak Imin Berpolitik: Jokowi Lengah Sedikit, Langsung Deklarasi dengan Anies

Hasto juga menyindir rekayasa hukum di MK dan sisi gelap kekuasaan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Cak Imin Menyesal Enggak Nyapres Sejak 25 Tahun,
VIDEO: Cak Imin Menyesal Enggak Nyapres Sejak 25 Tahun, "Maklum Bukan Anak Presiden"

Cak Imin menyesal tidak mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres saat muda.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Merasa Lebih Cocok jadi Capres Dibanding Anies: Saya Lebih Muda dan Punya Partai
Cak Imin Merasa Lebih Cocok jadi Capres Dibanding Anies: Saya Lebih Muda dan Punya Partai

Cak Imin melontarkan candaan dirinya lebih cocok menjadi capres dibandingkan Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Cak Imin Ngaku Menyesal, Enggak Nyampres Sejak 25 Tahun: Maklum Bukan Anak Presiden
VIDEO: Cak Imin Ngaku Menyesal, Enggak Nyampres Sejak 25 Tahun: Maklum Bukan Anak Presiden

Cak Imin menyesal tidak mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres saat muda.

Baca Selengkapnya