Romi soal poros ketiga: Apa iya Zulhas-cak Imin mau jadi cawapres AHY?
Merdeka.com - Wacana terbentuknya poros ketiga untuk mengusung capres cawapres mulai ramai belakangan. Poros ketiga disebut-sebut akan dibentuk oleh partai yang belum menentukan sikap pada Pilpres 2019, seperti Partai Demokrat, PAN dan PKB.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy mengatakan terwujud atau tidaknya poros ketiga tersebut cuma ketiga partai tersebut yang bisa menjawab. Dia mengungkapkan, lima parpol sudah menyatakan dukungan pencalonan Jokowi 2019 yaitu PDIP, PG, PPP, Nasdem dan Hanura. Adapun Gerindra dan PKS hampir pasti berkoalisi mengusung Prabowo.
"Maka hanya tiga parpol yang belum menentukan sikap soal Pilpres 2019, yakni: Demokrat, PAN dan PKB. Maka pertanyaan tentang akan terwujudkah poros ketiga sepatutnya ditujukan pada ketiga partai itu. Karena hanya dan hanya jika mereka bertiga bergabung maka baru poros ketiga akan terwujud," kata Romi, sapaan akrab Romahurmuziy via pesan pendek, Minggu (25/3).
-
Apa yang dilakukan Cak Imin menurut Zulhas? 'Nanti PAN ke sini, PKB ke sini, Demokrat ke sini, haknya masing-masing. Cuma kemarin tuh kita kan satu rombongan sama PKB Cak Imin, ini belok, kalau rombongan mobil bareng-bareng ini beloknya nggak ngasih sein. Ya kalau lampunya mati mbok ngasih tangan, ini belok nggak ngasih-ngasih sein,'
-
Kenapa Anies-Cak Imin keberatan? Ketua KPU Provinsi Bengkulu, Rusman Sudarsono membacakan keberatan saksi pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin atas hasil rekapitulasi suara di Bengkulu. Dia mengatakan, saksi Anies-Cak Imin mengaku keberatan karena ada dugaan pejabat memenangkan pasangan tertentu melalui program pemerintah.
-
Kenapa Anies dan Cak Imin kampanye terpisah? 'Kan kita supaya lebih banyak yang bisa kita jangkau, nanti mulai hari-hari ke depan, Cak Imin jalan menjangkau banyak masyarakat, saya juga menjangkau masyarakat kalau semuanya bareng, nanti yang bisa terjangkau sedikit,' Anies saat menghadiri Deklarasi Kampanye Damai Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Senin (27/11).
-
Mengapa Cak Imin tidak maju Pilkada Jatim? Gus Muhaimin tidak mungkin, ngapain (maju Pilkada Jatim), ujar Jazilul di Jakarta, Sabtu (6/4). Ia menegaskan sampai saat ini tidak ada pembahasan mengenai Cak Imin (sapaan akrab Muhaimin Iskandar) akan maju pada Pilkada Jatim.
-
Siapa yang dikritik oleh Cak Imin? 'Jadi nanti dilarang kampanye di masjid, tapi di depan masjid boleh. Di dalam masjid nggak boleh kampanye kata Bawaslu, tapi kalau ada ucapan waladdollin jawabnya?' tanya Cak Imin di hadapan simpatisan PKB dan santri Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Jumat (29/9/2023).
-
Apa yang belum dibahas dengan Cak Imin? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet.
Romi menjelaskan, seorang calon presiden yang populer akan memberikan efek positif kepada partai pengusungnya. Seperti dalam literatur politik AS dikenal istilah coat tail effect. Pengalaman Indonesia pada Pemilu 2004 dan 2009, kata Romi, efek itu tidak otomatis kepada semua partai pengusung. Lihat saja SBY-effect hanya terjadi kepada PD tahun 2004 dan 2009.
"Sedangkan semua partai pengusung SBY, baik PKB, PAN maupun PPP justru mengalami reverse coat tail effect pada 2009. Senarai survei opini public akhir-akhir ini, menunjukkan bahwa Jokowi effect dan Prabowo effect hanya terjadi pada PDIP dan Gerindra saja. Itulah mengapa pimpinan partai-partai politik berlomba-lomba menjadi RI 2-nya," jelas Romi.
Menurut Romi, dengan asumsi ada 10 parpol pengusung sementara yang tersedia hanya dua posisi RI2 Jokowi dan Prabowo jika dua poros, maka keberadaan poros ketiga seolah menjadi sangat diperlukan parpol yang belum menentukan sikap. Padahal, kata Romi, masalahnya justru disitu.
"Tersisa 3 parpol yang belum tentukan sikap: Demokrat, PKB, PAN, namun posisi yang tersedia tinggal 2, yakni calon RI1 dan calon RI2. Berdasarkan perolehan kursi, adalah wajar jika Demokrat mengunggulkan putra mahkota AHY untuk menjadi capres. Adapun PAN dan PKB, salah satu harus mengalah menjadi calon wapres," kata dia.
Problemnya, lanjut Romi, apa iya Zulhas dan cak Imin yang sudah 20 tahun malang melintang di panggung politik nasional mau menanggalkan segudang pengalamannya kepada AHY yang sama sekali belum memiliki pengalaman manajerial sektor publik pada skala nasional?
"Yang kedua, siapa yang menjadi cawapres, Zulhas kah atau cak Imin," tegas dia.
Pertarungan dalam politik terbagi dua: pertarungan untuk kemenangan, dan pertarungan untuk kehormatan. Poros ke-3 kalaupun muncul akan sulit meraih kemenangan. Berdasarkan berbagai survei mutakhir, sulit membayangkan kombinasi AHY, Zulhas atau cak Imin akan meraih kemenangan melawan paslon Jokowi atau Prabowo.
"Jika kemudian poros ke-3 ditujukan hanya untuk menjaga kehormatan dalam teori coat tail effect tadi, lantas maukah di antara cak Imin dan Zulhas untuk mengalah satu sama lain tidak menjadi cawapres? Jika jawabannya tidak, maka wacana Poros ke-3 hanyalah kembang-kembang politik sesaat. Bukan sebuah alternatif, bahkan juga bukan pelarian," tutur Romi.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin menceritakan kembali tentang perjodohan antara dirinya dengan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan, dirinya sudah punya pengalaman 10 tahun bersama Presiden Joko Widodo dan 10 tahun bersama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, pemimpin yang punya banyak pengalaman adalah yang tumbuh dari bawah, sehingga mengerti permasalahan.
Baca SelengkapnyaUntuk mengurus negara, setidaknya harus pernah menjadi legislatif tingkat nasional maupun eksekutif tingkat provinsi.
Baca SelengkapnyaCak Imin belum mau mengungkap kejutan apa yang akan disampaikan dalam debat cawapres ini.
Baca SelengkapnyaAHY meminta kader Demokrat agar tidak menyerah dan tetap melanjutkan kerja keras menyongsong Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAnies juga menyebut Cak Imin tidak perlu dimentori untuk menghadapi debat kandidat.
Baca SelengkapnyaMenurut, Sudirman apa yang terjadi saat ini bukan pengkhianatan. Tetapi, komitmen bekerjasama yang belum bertemu momentumnya.
Baca SelengkapnyaHasto juga menyindir rekayasa hukum di MK dan sisi gelap kekuasaan.
Baca SelengkapnyaCak Imin menyesal tidak mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres saat muda.
Baca SelengkapnyaCak Imin melontarkan candaan dirinya lebih cocok menjadi capres dibandingkan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaCak Imin menyesal tidak mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres saat muda.
Baca Selengkapnya