Rosan Roeslani: Baper Saat Pilpres Itu Biasa
Merdeka.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Rosan Roeslani mengatakan, berbeda pilihan saat Pilpres adalah hal yang biasa. Ia menjelaskan, contohnya adalah seperti dirinya yang mendukung Paslon 01, Jokowi-Ma’ruf Amin sedangkan rekannya, Sandiaga Uno justru mencalonkan diri menjadi calon Wakil Presiden nomor urut 02.
Karenanya, ia juga menilai bahwa terbawa perasaan alias baper, atau saling merasa tidak senang, sebagai hal yang biasa.
"Dalam satu proses baper itu biasa. Namanya juga manusia, baper itu biasa. Jadi kalau ga ada baper-baperan itu bohong, pasti ada baper-baperan, tapi kita tahu ujungnya setelah tanggal 17 kita peluk-pelukan lagi. Nah gitu aja. Baper sih pastilah," kata Rosan di Istora Gelong Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3).
-
Apa penyebab perselisihan hasil pemilu? Perselisihan hasil pemilu merujuk pada ketidaksepakatan atau konflik yang timbul terkait dengan proses pemilihan umum.
-
Kenapa penting toleransi perbedaan? Ideologi terbuka memandang perbedaan pandangan sebagai hal yang wajar dan diterima.
-
Apa yang dipilih di pemilu 2019? Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia. Dalam pertarungan presiden, terdapat dua pasangan calon utama, yaitu Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
-
Apa itu Sengketa Pemilu? Sengketa Pemilu adalah konsekuensi yang mungkin terjadi dalam sistem penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu). Walaupun sistem sudah dirancang sebaik mungkin, kemungkinan pelanggaran yang bisa mencederai kualitas Pemilu masih bisa terjadi.
-
Pilkada memilih apa saja? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.Dalam hal ini, hak suara masyarakat digunakan untuk memilih Gubernur, wakil gubernur, Bupati, wakil bupati, Wali kota, dan wakil wali kota.
-
Bagaimana cara menjaga kerukunan di pemilu dengan dialog? Mengadakan dialog antara partai politik, calon, dan pemangku kepentingan lainnya dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman bersama. Dialog semacam ini dapat membuka ruang bagi berbagai pihak untuk menyelesaikan perbedaan pendapat secara damai.
Rosan menjelaskan, perbedaan adalah bagian dari demokrasi dan pembelajaran negara. Meski berbeda pilihan dengan Sandi, namun perbedaan pilihan politik ini tidak menjadikan mereka musuh.
"Saya sama Mas Erick (Thohir) sama Mas Sandi partneran kok. Teman dari kecil, kita bertiga kan dari SMA partneran. Tetapi kita tahu posisi kita masing-masing, kita tahu bahwa ada perbedaan kita, bahwa kalau saya sama Erick meyakini yang terbaik Bapak Jokowi. Nah kalau Sandi meyakini yang terbaik Pak Prabowo ya silakan," jelasnya.
Rosan yang juga Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin turut berpartisipasi bersama dengan Pengusaha Kerja Pro Jokowi (KerJo) yang terdiri dari para pengusaha untuk deklarasi menyatakan dukungan kepada Paslon 01.
Menurutnya, ini adalah salah satu strategi jitu memenangkan suara untuk Jokowi-Ma’ruf Amin. Karena, sebagai pemimpin perusahaan, para pengusaha juga bisa mengajak para karyawan mereka untuk mendukung paslon pilihannya di Pilpres 2019.
"Kan kita ada karyawan. Karena kita sudah jelas memilih 01, ya tentunya kita harapkan karyawan kita juga memilih 01, kan kita berikan pengertian kenapa mereka harus pilih 01, ya dong. Tentu itu langkah strategisnya," ujarnya.
Namun, Rosan menegaskan, ajakan ini bukanlah sebuah paksaan. Pemberian sanksi pun tidak akan dilakukan bila karyawan tidak memilih paslon yang sama dengan pimpinan perusahaannya.
"Ini kan demokrasi ya, mereka kan mempunyai hak memilih. Tapi tentunya kita memberitahu kenyataan, fakta, itu saja kita lalukan, dan sisanya itu hak mereka masing-masing dan kita menghargai demokrasi itu," tandasnya.
Reporter: Ratu Annisaa SuryasumiratSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyebut, rakyat bebas memilih siapapun calon presiden yang disenanginya.
Baca SelengkapnyaAnies menerangkan dalam politik yang dewasa, pertemuan antar partai politik adalah hal yang wajar.
Baca SelengkapnyaKesempatan yang diberikan KPU RI memang untuk berdebat, jika seirama maka tak pantas disebut debat.
Baca SelengkapnyaAnies menanggapi kembali pernyataan Prabowo yang sebelumnya mengungkit soal Pilgub 2017.
Baca SelengkapnyaZulhas menganggap hal ini sebagai pendidikan politik
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, Demokrasi yang baik adalah adanya oposisi yang sehat.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, meski beda pilihan koalisi, berbeda sosok yang diusung bukan berarti komunikasi tidak dilakukan.
Baca SelengkapnyaTak jarang mereka saling mengejek capres cawapres pilihan temannya, tapi tidak pernah berujung pertengkaran
Baca SelengkapnyaJokowi mengingat momen saat dirinya bersalaman dengan Surya Paloh untuk menyepakati suatu hal. Namun, sikap Surya Paloh berbeda pada sepekan kemudian.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, jika tidak ada demokrasi, Anies tak akan menjadi gubernur DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaPara capres-cawapres harus tampil sebagai sosok penuh kedamaian.
Baca Selengkapnya