Roy Suryo: Buzzer Seharusnya Diberi Kalung Pengenal
Merdeka.com - Pakar Telematika Roy Suryo menanggapi pernyataan Juru Bicara Presiden Joko Widodo Fadjroel Rachman bahwa pemerintah tidak menggunakan buzzer untuk menghadapi kritik publik.
Roy membantah itu. Menurutnya sudah pernah diakui oleh Denny Siregar sebagai buzzer pemerintah.
"Saya 'Senyum' saja baca statement Jubir Presiden ini, sebab sudah diakui sendiri oleh salah satu BuzzerRp, si Densi (Denny Siregar)," kata Roy melalui pesan singkat, Jumat (12/2).
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Kenapa Denny Sumargo bersyukur? 'Saya pernah ngomong sama Tuhan, kalau Tuhan berkehendak saya tidak punya keturunan, maka saya bersyukur saya diberikan wanita yang luar biasa,' ucap Densu.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Bagaimana Denny Sumargo mengungkapkan rasa syukurnya? Denny Sumargo mengungkapkan di Instagram pribadinya, 'Terima kasih Tuhan atas kesempatan ini. Saya, Denny Sumargo, menyerahkan anak dan istri saya ke dalam tangan-Mu.'
-
Siapa yang bangga dengan Desy Ratnasari? Bukan hanya Alya, tetapi sahabat-sahabat Desy yang lain juga merasa bangga atas pencapaian sang politisi.
-
Siapa yang dipuji netizen? Aktris berusia 24 tahun ini berhasil memikat perhatian netizen dengan kecantikannya.
Roy pun mengingatkan kembali usulan seharusnya buzzer pemerintah ini diberikan kalung pengenal. Agar semua pihak tahu.
"Oleh sebab itu ingat kan, tahun lalu sudah ada usulan agar BuzzerRp ini seharusnya diberi Peneng (Kalung Pengenal). Agar tidak hanya majikannya saja yang tahu," kata mantan politikus Partai Demokrat ini.
Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi) Fadjroel Rachman mengklaim pemerintah tidak menggunakan buzzer di media sosial untuk menghadapi kritik dari publik. Isu soal buzzer pemerintah kembali muncul. Warganet menyebut pemerintah menggunakan buzzer untuk membalas kritik publik terhadap pemerintah.
"Pemerintah tidak punya buzzer," kata Fadjroel kepada merdeka.com, Kamis (11/2).
Dia mengklaim selalu diserang oleh buzzer di media sosialnya selama 24 jam. Meski demikian, dia menanggapi dengan santai hal tersebut.
"Medsos saya juga 24 jam diserang buzzer, pakai fitur blok saja ya beres," ungkap Fadjroel.
Fadjroel juga menjelaskan influencer yang digunakan pemerintah untuk program vaksinasi diberikan tanpa diberikan imbalan. Hal tersebut sebagai bentuk gotong royong.
"Influencer atau KOL terkait covid-19 dan vaksinasi itu cuma-cuma dan gratis sebagai bentuk gotong royong melawan pandemi covid-19," ungkap Fadjroel.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa waktu lalu, obrolan Uus dan Ronal Surapradja mengenai pelawak sombong di acara OVJ membuat publik bertanya-tanya
Baca SelengkapnyaAksinya pun menimbulkan suara hingga membuat Jokowi hingga para hadirin terkekeh.
Baca SelengkapnyaSBY mengaku ingin diingat oleh rakyat Indonesia perihal perjalanan dirinya yang tak lain adalah seorang anak desa yang akhirnya bisa memimpin bangsa.
Baca SelengkapnyaKata "Amin" kini sensitif diucapkan di kalangan Partai Demokrat. Beberapa kader yang mengucapkannya membuat ekspresi SBY berubah.
Baca SelengkapnyaMomen pelantikan ini sudah lama ditunggu-tunggu Denny Cagur.
Baca SelengkapnyaSosok jenderal bintang satu Polri ungkap rasa bahagianya bisa belajar langsung dari sang 'Guru Bangsa'. Siapa yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaBikin heran kenapa ojol ini salim kepada penumpangnya. Ternyata yang diantar adalah Bang Yos, atau Pak Sutiyoso, mantan Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaUsut punya usut, rupanya bukan hanya Jokowi, Presiden RI yang dijuluki 'Pak Lurah'.
Baca SelengkapnyaSBY menyebut kemenangan Agung sebagai sebuah rencana Tuhan yang indah.
Baca SelengkapnyaRapimnas Demokrat ditutup dengan nyanyian SBY, yang membuat seluruh tamu bergoyang
Baca SelengkapnyaMayjen TNI Purnawirawan Dwi Jati Utomo dan Irjen Pol (Purn) Anton Charliyan menjadi Ketua Tim Pemenangan Paslon Dermawan.
Baca Selengkapnya