Ruhut: Anas maling uang Hambalang, Demokrat tak mau melindungi
Merdeka.com - Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul , yakin nyanyian Anas Urbaningrum menyerang partainya, Demokrat, tidak akan berguna. Ruhut menegaskan, apa yang menimpa Anas bukanlah persoalan politik.
"Jadi pertama, ini masalah hukum. Kita serahkan ke KPK dan Anas dkk termasuk Nazar tak merembet-rembet ke politik, ini dia maling uang Hambalang bukan kongres," kata Ruhut saat dihubungi, Jakarta, Senin (13/1).
Lebih lanjut, Ruhut mempersilakan Anas menyanyi dan menyerang Partai Demokrat . Yang jelas, kata dia, Partai Demokrat tidak akan melindungi kadernya yang tersangkut masalah hukum. Walaupun dia bekas Mantan Ketua Umum Partai Demokrat .
-
Siapa yang menyatakan Demokrat tidak akan rujuk? Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Mengapa Demokrat tidak mau rujuk dengan Anies? Demokrat mengaku sudah dibohongi oleh Anies Baswedan. Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Siapa yang bernyanyi di acara? Sebuah video diunggah oleh pengguna TikTok @rudhyxfriend memperlihatkan momen aksi panggung Duta Sheila on 7 yang dipenuhi musik merdu band Sheila on 7.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
"Mau nyanyi-nyanyi silakan, kami tunggu, kalau ada silakan. Partai Demokrat tak mau melindungi, siapa pun dia," tegasnya.
Diakui Ruhut, pihaknya senang sekali lantaran proses hukum Anas selangkah lebih maju. Yaitu Anas sudah ditahan dan kemudian masuk dalam proses penuntutan dalam pengadilan.
"Jadi kita lebih ringan, beban kami sangat berkurang. Kita tak terpengaruh dengan Pemilu 2014 dan semakin konsen untuk menang," ujarnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun, dalam acara tersebut mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu tak ujuk-ujuk digantung. Dia justru merayakan momen ulang tahunnya yang ke-54.
Baca SelengkapnyaDiketahui, Ketua Umum PKN sebelumnya Gede Pasek Suardika berharap Anas Urbaningrum akan menyampaikan pidato politik sebagai ketua umum baru pada Sabtu, 15 Juli
Baca SelengkapnyaAHY resmi mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo sebagai calon presiden di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut dia pernyataan 'Gantung di Monas' jika terlibat dalam kasus korupsinya bukan betul gantung diri secara fisik.
Baca SelengkapnyaSalah seorang caleg Partai Demokrat berambut gimbal bikin kejutan.
Baca SelengkapnyaPidato Anas nantinya bukan sebagai deklarasi perang terhadap Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Katanya, Anas bukan orang yang pendendam.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, Sahroni mengatakan Ketum Partai NasDem, Surya Paloh tidak pernah memerintahkan para kadernya hal-hal negatif kepada lawan politiknya.
Baca SelengkapnyaSebagai pendiri, Hengcky menegaskan tidak ada orang yang berani memecatnya.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) asyik bernyanyi di Rapimnas partainya.
Baca SelengkapnyaRapimnas Demokrat ditutup dengan nyanyian SBY, yang membuat seluruh tamu bergoyang
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat sedang dibuat meradang akibat ulah Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
Baca Selengkapnya"Mendukung penuh perjuangan AMIN untuk Pilpres 2024" kata Rhoma Irama.
Baca Selengkapnya