Ruhut: Datangi penolak Ahok-Djarot, jika masih ganggu polisi tangkap
Merdeka.com - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat kerap mendapatkan penolakan saat melakukan blusukan. Mengantisipasi perbedaan pendapat tersebut, Tim Pemenangan Ahok-Djarot mengaku telah memiliki cara jitu.
Juru Bicara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Ruhut Sitompul mengatakan, siap berdialog dengan warga yang melakukan aksi penolakan. Harapannya mereka menghentikan tindakan yang bertentangan dengan Undang-undang Pilkada tersebut.
Namun, jika cara tersebut tak berhasil, dia mengaku masih memiliki cara lain agar menghentikan aksi tersebut. Caranya meminta petugas kepolisian untuk menangkap dan memproses hukum demonstran.
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Apa makna blusukan Jokowi dan Ganjar? 'Blusukan ini merupakan cermin, cermin komitmen kepemimpinan untuk turun ke bawah. Dan tidak mudah untuk bisa turun ke bawah apalagi tidur di rumah rakyat,' imbuh Hasto.
-
Bagaimana Ahok dan Puput menunjukkan keserasian mereka? Ahok menunjukkan keserasiannya dengan sang istri, Puput, serta kedua anak mereka, Yosafat dan Sarah.
-
Kenapa PKS usung Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta? 'Selanjutnya, rencana pertemuan dengan PKB juga sudah dirancang dan akan dilaksanakan. Kami optimis, insya Allah sosok Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang menang besar,' pungkasnya.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
"Kalau ada penolakan, saya akan datangi dan menyapa mereka. Mereka masih ganggu saya suruh polisi tangkap. Itu melanggar undang-undang, mereka bisa dipenjara. Jangan main-main, ini negara hukum," katanya di Bali Mester, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (15/11).
Politisi Demokrat ini mengungkapkan, dirinya merupakan anak tentara dan tergabung dalam Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia. Dengan latar belakang tersebut, dia mengaku sudah biasa menghadapi demonstrasi.
"Semua demo dihadapi ya. Sudah kerjaan aku yang gini-gini (menghadapi pendemo) ya. Percuma ketua PP 25 tahun bersama Yapto Yoris. Mantap bos, di sini banyak anak PP gua, jadi jangan coba-coba macam-macam," tutup Ruhut.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok mengaku terbuka untuk menerima siapa pun jika ingin bertemu
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan, Presiden Jokowi dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaPDIP masih belum mengambil keputusan perihal dukungan calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaReaksi Ganjar mendadak berbeda, ketika disinggung wacana duet Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaMereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.
Baca SelengkapnyaNamun dari hasil temuan di lapangan dan menyikapi aspirasi warga, Hasto klaim banyak yang kehilangan Ahok.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menantang Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok menyerahkan keputusan pencalonan Pilkada Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP dan nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaAhok sambil menyapa masyarakat mengawal Pramono-Rano Karno di KPU Jakarta
Baca SelengkapnyaPantas mengatakan, kemungkinan partainya bakal mengumumkan nama bakal calon gubernur pada Mei 2024 mendatang
Baca SelengkapnyaHasto menilai hal itu membuktikan antara Ganjar dan Presiden Jokowi terbiasa untuk melakukan blusukan yang juga menjadi kebiasaan para kader-kader banteng.
Baca Selengkapnya