Ruhut nilai isu mahar Rp 500 M jadi simalakama buat koalisi Prabowo-Sandi
Merdeka.com - Juru bicara pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ruhut Sitompul menilai kasus mahar politik masuk dalam ranah pidana. Menurut dia, hal itu harus diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku yakni Undang-undang Pemilu.
"Jelas itu dilarang oleh undang-undang istimewa berkaitan dengan Pemilu. Enggak benar kalau ada yang mengatakan enggak ada sanksinya, siapa bilang? Itu bisa menjadi pidana, karena dasar hukumnya jelas," kata Ruhut Sitompul usai menghadiri penganugerahan Fadel Muhammad sebagai Guru Besar Universitas Brawijaya Malang, Kamsi (23/8).
Ruhut mendorong kasus itu segera diungkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tinggal sekarang, lanjut Ruhut, kader-kader Partai Demokrat yakni Andi Arif dan kawan-kawan yang melontarkan pernyataan itu menjalani proses yang sedang dilakukan Bawaslu.
-
Apa yang diributkan soal ajudan Prabowo? Salah satunya karena polemik sang ajudan Mayor Teddy yang berada dalam barisan tim kampanye Prabowo saat debat capres perdana.
-
Siapa ajudan Prabowo yang jadi sorotan? Teddy adalah ajudan pribadi capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
-
Siapa ajudan Prabowo yang sedang jadi sorotan? Rizky Irmansyah, ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki tubuh yang tinggi tegap dan diisukan memiliki masalah dengan Nikita Mirzani
-
Siapa ajudan Prabowo Subianto? Pada masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu nama Mayor Teddy mendadak naik daun. Ia diketahui merupakan abdi negara yang bertugas sebagai ajudan pribadi Prabowo Subianto. Selain Mayor Teddy, sosok Rajif Sutirto juga ikut viral di masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu. Laki-laki yang bertugas sebagai Komponen Cadangan (KC) TNI ini juga menjadi ajudan pribadi Prabowo Subianto bersama Mayor Teddy.
-
Apa yang dikatakan Agus Rahardjo tentang Jokowi dan kasus Setya Novanto? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
Ikuti berita Prabowo Subianto di Liputan6.com
"Sudah dipanggil Bawaslu, datangi dong. Supaya tidak terjadi fitnah, dia harus datang, jelasin semua, walaupun memang ini buah simalakama, dimakan bapak mati enggak dimakan bapak mati, kenapa? Mereka bagian dari para pendukung Pak Prabowo dan Pak Sandi," jelasnya.
Ruhut juga berkeyakinan, Andi Arief tidak omong kosong, apalagi didukung oleh PKS dan PAN yang hingga saat ini tidak mengambil sikap secara hukum. Padahal awalnya mengancam akan menempuh jalur hukum, karena merasa hal itu tidak benar.
"Sekarang gini, PKS, PAN mau lapor polisi, nggak lapor-lapor, kan itu aja, lapor dong," tegasnya.
Kalau kasus ini diproses oleh Bawaslu, Ruhut memperkirakan akan berdampak pada PKS dan PAN di pemilu legislatif. Tentu akan menjadi pertimbangan masyarakat untuk menentukan pilihannya.
"Ngeri lo ini, apalagi nanti, ingat sekarang pemilihan presiden bersamaan dengan DPR (legislatif). Nanti kasihan calon DPR dari kedua partai itu. Bisa nggak dipilih loh," tegasnya.
Dampak itu, kata Ruhut, berbeda dengan yang diterima oleh Partai Gerindra. Karena kader tetap akan memilih calon presiden dan wakil presidennya, Prabowo- Sandi. Ruhut juga yakin Sandi masih tetap sebagai orang Gerindra walaupun mengaku sudah mundur.
"Haduh, sudah mundur kata Pak Prabowo, apa benar? Ya kan, dari independent katanya, siapa yang tidak tahu dia pimpinan di Partai Gerindra," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD berpendapat bahwa Pilkada yang dipilih oleh DPRD akan menghasilkan kecurangan.
Baca SelengkapnyaGelak Tawa Kubu Prabowo-Gibran Tanya soal Nepotisme: Apa itu Hasil Penerawangan Saudara Ahli?
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat dikabarkan mendapat jatah empat menteri di Kabinet Prabowo Subianto-Gibran
Baca SelengkapnyaCEK FAKTA: Hoaks Mahfud MD dan DPR Bongkar Kebusukan Hakim MK di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap Palti dalam kasus dugaan penyebaran informasi hoaks terkait rekaman suara
Baca Selengkapnya"Sudah ditangani oleh pihak Bawaslu. Kita hormati prosesnya," Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono
Baca SelengkapnyaKedua caleg itu adalah Caleg DPR RI dari dapil DKI Jakarta 2, Melani Leimena Suharli, dan Caleg DPRD DKI Jakarta dari dapil DKI Jakarta 7, Ali Muhammad Johan.
Baca SelengkapnyaPartai Koalisi Prabowo Mulai Bicara Jatah Menteri, Demokrat: Tidak Ada Dusta Antara Kami
Baca SelengkapnyaDana itu diduga untuk penggalangan suara pada pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaGolkar mengaku prihatin dengan kasus yang menimpa Rohidin.
Baca SelengkapnyaMahfud MD bereaksi keras terkait viral rekaman suara diduga pejabat dan Kapolres memenangkan Prabowo dan Gibran
Baca SelengkapnyaPegawai KPK diduga menerima pungli mulai dari Rp1 juta sampai Rp500 juta
Baca Selengkapnya