Ruhut: Pak SBY, hati boleh panas tapi kepala harus tetap dingin
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diminta untuk tetap berkepala dingin meski suasana sedang memanas. Hal ini mengingat SBY merupakan salah satu negarawan yang pernah menjadi Presiden Republik Indonesia selama dua periode.
Permintaan itu sebagaimana dikatakan politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul menanggapi pidato politik SBY di Cikeas siang tadi.
"Pak SBY, hati boleh panas tapi kepala harus dingin. Bapak adalah negarawan," kata Ruhut saat dihubungi, Jakarta, Rabu (2/11).
-
Siapa yang menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Lebih lanjut, Ruhut menolak jika pemerintah yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) dituding tengah melakukan segenap upaya untuk menjatuhkan SBY. Terlebih, jika anggapan itu dikaitkan dengan gelaran Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Aku yakin Pemerintah Jokowi yang aku dukung tidak melakukan itu," tegas Ruhut.
Ruhut justru menuding para pembisik SBY sebagai biang keladi di balik kemarahan SBY di Cikeas. Para pembisik disebut Ruhut tidak memberikan data yang benar tentang situasi yang terjadi sehingga memicu kemarahan SBY.
"Orang-orang di lingkungan Pak SBY tolong kajilah info yang benar sebelum diberi ke Pak SBY. Beliau ini negarawan," sambungnya.
Ruhut mencontohkan, bisikan bahwa karir anak sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), akan terganggu di era Jokowi. Tapi faktanya, kata Ruhut, karir Agus mulus dan segera naik pangkat jadi kolonel. Atas bisikan itu juga akhirnya Agus diusung sebagai cagub.
"Aku enggak sejalan AHY jadi gubernur, makanya aku mundur. Aku maunya AHY sampai jenderal," sambungnya.
Selain pembisik SBY, Ruhut juga mempermasalahkan perkembangan penggunaan media sosial yang tanpa batas hingga mudah membuat adu domba di negeri ini.
"Sekarang era media sosial, jadi jangan sensitif menanggapinya. Memang medsos kebangetan mengadu domba. Jadi apa yang dikatakan Pak SBY itu semua dari pemberitaan medsos," jelas anggota Komisi III DPR RI itu.
"Semua ini kan karena Buyani, kan dari medsos itu. Mestinya dia ditangkap. Makanya harus mencontoh Ahok, karena dia blusukan diganggu tapi tetap diam saja," jelas Ruhut.
"Terakhir, sebagai orang dekat Jokowi saya selalu jembatani hal-hal yang baik. Kalau ada masalah kita kecilkan kalau bisa kita hilangkan," pungkasnya. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luhut mengungkapkan, bahwa Presiden Jokowi adalah sosok yang sangat mendengarkan pendapat seluruh pihak.
Baca SelengkapnyaMenko Marves Luhut Binsar Pandjaitan merespons ramai tudingan Presiden Jokowi soal menyodorkan nama Kaesang Pangarep untuk maju di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaGibran mengajak semua untuk berpikir positif, mengingat saat ini masih bulan suci Ramadan.
Baca SelengkapnyaMenurutnya hal itu tidak sejalan dengan semangat negara hukum yang menjamin tidak ada diskriminasi.
Baca SelengkapnyaTuduhan itu, diantaranya skenario tiga periode dan ingin merebut partai politik lain.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi santai kabar ingin merebut kursi Ketua Umum PDIP, yang masih diemban Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi berjanji di hadapan rakyat.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi buka suara terkait tudingan menghambat dan menjegal langkah politik Anies Baswedan di Pilkada Serentak, Jumat (30/8).
Baca SelengkapnyaJokowi hanya memberi tanggapan singkat saat disinggung mengenai Pilkada Jateng.
Baca SelengkapnyaHasto menduga terjadi fragmentasi atau perpecahan di jajaran menteri KIM.
Baca SelengkapnyaPrabowo menilai, tudingan Rocky Gerung keliru. Termasuk soal kabinet Jokowi.
Baca Selengkapnya