Ruhut sebut beda sikap SBY dan Fraksi Demokrat cuma dinamika
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tegas menolak dana aspirasi yang disahkan DPR dalam paripurna kemarin. Namun sikap ini justru berbeda ditunjukan oleh Fraksi Demokrat DPR yang mendukung dana Rp 11,2 triliun itu.
Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul meluruskan bahwa tidak ada miskomunikasi antara SBY dan anaknya yang juga Ketua Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). Menurut Ruhut, antara Fraksi dan DPP Demokrat saling mendukung.
"Jadi antara DPP dengan fraksi tidak ada masalah. Saling mendukung dan fraksi tegas kok," kata Ruhut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/6).
-
Apa yang didukung DPR? Mengomentari hal kebijakan itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menilai, permasalahan PMI di luar negeri begitu beragam dan membutuhkan pendampingan dari pihak Polri.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Siapa yang menunjukkan dukungan kepada SBY di Pestapora? Selain mendapatkan dukungan dari anak dan menantunya, SBY juga memperoleh sokongan dari para cucu serta anggota keluarga lainnya.
-
Kenapa Prabowo minta bantuan Demokrat? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Apa yang ditolak oleh NasDem dan Demokrat? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Siapa yang menyatakan Demokrat tidak akan rujuk? Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
Ruhut menjelaskan, ketidaksamaan sikap tersebut hanya salah satu proses atau dinamika saja. Tapi sejauh ini sikap Fraksi Demokrat akan tetap sejalan dengan SBY.
"Itu dinamika saja. Sebenarnya kawan-kawan kita tetap tidak setuju kalau enggak lima poin yang dibilang Pak SBY bisa dipenuhi. Jadi enggak ada masalah antara DPP dengan fraksi," tuturnya.
Selain itu, Ruhut juga menegaskan, siapapun kader Demokrat yang tidak menurut pada sikap SBY sebaiknya hengkang dari partai saja. Dia menegaskan, jika fraksi harus sepaham dengan DPP.
"Ya keluar saja dari Demokrat kalau ada yang coba-coba bandel. Ketua umum kami Pak SBY. Fraksi kepanjangan tangan DPP, kepanjangan tangan partai," tuturnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SBY menilai ajakan PDIP dan Gerindra baik untuk transparansi politik
Baca SelengkapnyaPertemuan SBY dan Jokowi didorong oleh para partai politik yang tergabung di KIM
Baca SelengkapnyaSBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaKetua Harian DPP Partai Gerindra itu menegaskan, perihal reshuffle menjadi kewenangan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi mengangguk dan tersenyum saat ditanya soal isu Demokrat masuk kabinet pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaSBY berharap mimpi Demokrat dikabulkan Tuhan Yang Maha Kuasa. Pihaknya akan menemukan baik jalan jalan maupun tempat yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan, kini sikap Demokrat menyukseskan program pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSBY mengatakan merasa ada energi besar di sana sebagai pertanda baik
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan, sikap Partai Demokrat ialah bersama rakyat.
Baca SelengkapnyaSBY mengatakan, menjaga demokrasi itu penuh tantangan. Maka untuk menjaga demokrasi tersebut diperlukan perjuangan.
Baca SelengkapnyaDia pun mengingatkan agar Partai Demokrat paham akan soal etika politik.
Baca Selengkapnya