Ruhut sebut isu Jokowi disadap bukti PDIP takut sama Demokrat
Merdeka.com - Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul menilai isu penyadapan terhadap Gubernur DKI Joko Widodo adalah pencitraan dan pengalihan isu. Menurut dia, isu itu adalah bentuk ketakutan PDI Perjuangan (PDIP) terhadap Demokrat di Pemilu 2014.
Ruhut mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapat sambutan yang sangat meriah dari jutaan rakyat Indonesia saat melakukan kunjungan ke berbagai kota di Tanah Air. Dia menilai, dalam sepekan SBY sudah keliling Indonesia sampai 2.000 kilometer.
"Bapak (SBY) itu hebat loh, enggak sampai seminggu jalan 2.000 kilometer. Dari korban bencana terbang ke Makassar, abis itu ke Toraja, sambutan rakyat ke Pak SBY luar biasa, di Jabar hampir sejuta lebih yang datang," kata Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (26/2).
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa sikap Jokowi terkait Jampidsus dikuntit? 'Sudah enggak ada masalah memang enggak ada masalah apa-apa,' imbuhnya.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang tidak disalami oleh Jokowi? Dalam video yang merekam momen tersebut, terlihat Try Sutrisno telah bersiap menyambut Presiden Jokowi yang menyalami tamu undangan satu pe rsatu. Saat itulah Jokowi melewati Try Sutrisno tanpa memberi salam sebagaimana Jokowi kepada para wakil presiden sebelumnya.
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
Melihat antusiasme rakyat kepada SBY, kata Ruhut, tiba-tiba muncul isu penyadapan yang dilakukan PDIP. Apalagi, kata dia, dalam sejumlah polling PDIP diklaim paling tinggi. "Merasa poling paling tinggi, eh mulai kawan aku hp-nya disadap nih," sindir Ruhut.
Menurut dia, penyadapan itu adalah pencitraan semata. Seolah-olah dianiaya dan mampu menaikkan citra kembali. "Itu hanya pencitraan, merasa teraniaya. Orang disadap kan enggak pernah tau, itu mesti masuk guinness book of record tuh," ledek dia.
"Orang enggak ada yang tahu kalau disadap. Ini lucu, saya disadap, itu namanya dalam rangka pencitraannya," imbuhnya.
Dia pun protes keras jika Demokrat sering kali dicap mengalihkan isu. Padahal, saat ini PDIP yang lakukan pengalihan isu. "Giliran kami sama mereka, mereka bilang kami pengalihan isu, giliran mereka enggak," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini disampaikannya dalam peresmian Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat Taruna Merah Putih (DPP TMP) di Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (28/10).
Baca SelengkapnyaSaid juga mengungkap kebohongan Jokowi yang lain. Seperti kebijakan impor dan utang luar negeri.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi berjanji di hadapan rakyat.
Baca SelengkapnyaYasonna mengatakan, sebagai Presiden kelima RI, Megawati pasti punya jaringan luas dan banyak yang penasaran dengan aktivitasnya.
Baca SelengkapnyaRocky Gerung dinilai PDIP telah memfitnah Presiden Jokowi saat bertemu buruh di Bekasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi santai kabar ingin merebut kursi Ketua Umum PDIP, yang masih diemban Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaReaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di hadapan sejumlah kader muda mengaku sering disadap.
Baca SelengkapnyaStaf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) Grace Natalie menanggapi tudingan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal Jokowi ingin merebut kursi Ketum PDIP.
Baca SelengkapnyaJokowi akhirnya merespons pernyataan PDIP bahwa dirinya bukan lagi kader partai berlambang banteng hitam moncong putih itu.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai, pernyataan Jokowi jelas urusan pemilu merupakan kewenangan ketua umum.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menanggapi isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal jadi dewan pembina Partai Golkar.
Baca Selengkapnya