Ruhut Sitompul heran PDIP kompak dengan KMP soal calon Kapolri
Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR Ruhut Sitompul menilai wacana DPR mengembalikan surat dari Presiden Joko Widodo perihal pengajuan Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti sebagai Kapolri tidak tepat. Menurutnya, DPR harus menghormati keputusan Presiden yang telah menunjuk Badrodin Haiti sebagai pengganti Komjen Budi Gunawan.
"DPR ini jangan yang terlalu aneh-aneh lah, karena Presiden dipilih langsung oleh rakyat dan kita jadi anggota DPR karena dipilih rakyat kita kerja saja masing-masing jangan saling ngerocekin," kata Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (25/3).
Selain itu, Ruhut mengaku heran dengan sikap PDIP yang tiba-tiba bergabung dengan Koalisi Merah Putih (KMP) untuk mengembalikan surat pengajuan Badrodin Haiti. Padahal selama ini antara PDIP dan KMP selalu berseberangan.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang direkomendasikan oleh DPP PDIP sebagai calon wakil wali kota? Putri politisi senior PDIP Aria Bima, Sukma Putri Maharani, mengaku legowo dan menerima keputusan DPP PDIP yang merekomendasikan Bambang Nugroho (Bambang Gage) sebagai bakal calon wakil wali kota mendampingi Teguh Prakosa di Pilkada Solo di Pilkada Solo 2024.
-
Kenapa PDIP baru pecat Jokowi setelah Pilpres? Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memutuskan untuk menunda pengumuman terkait pemecatan. Langkah ini diambil demi menjaga kehormatan Jokowi sebagai Presiden dan untuk menghindari munculnya spekulasi negatif yang bisa berpengaruh selama masa kontestasi politik.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
"PDIP mau bergabung ke mereka (KMP) soal Budi Gunawan, itu kan aneh-aneh saja. Tetapi aku masih tetap mendukung Jokowi," katanya.
Ruhut bahkan mempertanyakan sikap koleganya di DPR tersebut yang ngotot ingin tetap mengembalikan surat dari Presiden Jokowi. Di mana menurutnya, Budi Gunawan saja ikhlas digantikan oleh Badrodin Haiti.
"Kuncinya seperti ini, pencalonan Pak Badrodin Haiti kuncinya ada di Pak Budi Gunawan. Dan saya lihat Pak Budi merestui, kalau Pak Budi Gunawan merestui kita mau bilang apa. Kuncinya di Pak Budi Gunawan," tandasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komarudin juga menyinggung, Jokowi sudah menghabisi PDIP. Dia menegaskan, PDIP tidak akan gentar terhadap manuver Jokowi di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaHubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca SelengkapnyaHasto mengkritik pedas aksi RK itu karena tengah mempertontonkan mentalitas yang lemah.
Baca SelengkapnyaPihak Istana mewacanakan pertemuan antara Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaSelain meminta Sigit tak lagi ‘bermain’ di Pilkada 2024, Megawati ingin berpesan kepada pucuk tertinggi Korps Bhayangkara itu untuk insaf.
Baca SelengkapnyaHasto menyinggung soal sosok presiden yang dinilainya punya ambisi kekuasaan dengan meminta perpanjangan masa jabatan hingga tiga periode.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi berjanji di hadapan rakyat.
Baca SelengkapnyaPDIP meminta para relawan untuk tidak menghujat dan mencaci maki lawan politik Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaDjarot juga menyinggung bahwa PDIP memiliki kader asli Betawi seperti Rano Karno.
Baca SelengkapnyaKomaruddin mengatakan mahkamah partai tidak hanya memecat Tia Rahmania, tetapi juga Rahmad Handoyo.
Baca SelengkapnyaRudy tidak ingin Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dianggap melakukan politik dua kaki.
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan, PDIP tidak akan membiarkan Pilkada Jakarta terjadi hanya melawan kotak kosong.
Baca Selengkapnya