Ruhut: Untuk PDIP, silakan kalau Pasek mau diambil
Merdeka.com - Partai Demokrat menyilakan PDI Perjuangan ( PDIP ) untuk menerima Gede Pasek Suardika gabung ke partai berlambang banteng moncong putih itu. Anehnya, meski menyilakan, tapi Demokrat juga menuding PDIP sedang galau dan bingung.
"Terima kasih, terima kasih, terima kasih, untuk PDIP , silakan kalau mau diambil, tapi tolong jangan jadi rancu," ujar Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul saat dihubungi, Jakarta, Rabu (29/1).
Lebih lanjut Ruhut mengatakan, PDIP seharusnya bisa membedakan bahwa loyalis Anas Urbaningrum tersebut bakal maju menjadi Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Yang mana DPD berbeda dengan anggota DPR yang maju dan diusung oleh partai politik.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Bagaimana PDIP menentukan sikap terkait menjadi oposisi? Oleh sebab itu, pihaknya akan menunggu penghitungan resmi dari KPU sebelum menentukan kesiapan menjadi oposisi.
-
Bagaimana PDIP menentukan sikap politiknya? 'Memberikan usulan kepada Ibu Megawati Sukarnoputri selaku ketua umum PDIP pemegang hak prerogatif kongres untuk kemudian disanalah (Rakernas) PDIP akan menentukan sikap politiknya. Akan berada di dalam atau di luar pemerintahan,' ungkapnya.
-
Mengapa PDIP siap menjadi oposisi? Sebab, dia menyebut PDIP sudah terbiasa bertahan dalam berbagai iklim dan dinamika politik Tanah Air.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
"PDIP bingung, mana parpol, mana DPD. DPD kan non-partai. Kalau orang biasa boleh, tapi ini Pasek mau jadi DPD, kan harus independen," terang Ruhut.
"Iya dong (sebaiknya PDIP menolak Pasek). Ini PDIP bingung dan galau. Saya baca Pasek mau dijadikan DPD perwakilan Bali, kita harus membedakan DPD dan partai. Gitu bos," ujarnya.
Sebelumnya, PDIP siap menerima Gede Pasek Suardika sebagai kader jika telah resmi dipecat Demokrat. Gabungnya Pasek, diyakini bisa memperkuat suara PDIP di Bali.
Ketua DPP PDIP Bidang Hukum Trimedya Panjaitan , mengaku kagum dengan loyalitas seorang Gede Pasek kepada mantan bosnya Anas Urbaningrum . Selain itu, Pasek juga dinilai punya kapabilitas baik di DPR saat menjabat sebagai ketua Komisi III.
"Bisa saja itu masuk. Kagum juga konsisten loyalitasnya seperti itu. Bali dekat juga dengan PDIP . Waktu mimpin Komisi III bagus komunikasinya," kata Trimedya di Gedung DPR , Jakarta, Selasa (28/1).
Karena pertimbangan itu, PDIP sangat siap menerima Gede Pasek jika memang ingin bergabung ke PDIP . Apalagi dalam pemilu nanti, Pasek tak lagi calon DPR , melainkan DPD.
"Siap saja, tergantung beliau berkomunikasi dengan kawan-kawan ( PDIP ), tidak menutup kemungkinan," ujarnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Didampingi Kantor DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo, Ketiganya Mengenakan kostum baju lurik dan caping.
Baca SelengkapnyaRudy menilai fenomena politikus berpindah-pindah partai sebagai sesuatu yang lumrah. PDIP tidak pernah mempersoalkan kadernya yang lompat ke partai lain.
Baca SelengkapnyaPuan menegaskan, setiap partai termasuk PDIP memiliki hak mengusung calon di Pilkada.
Baca SelengkapnyaPernyataan Puan berbeda dengan Megawati yang menyebut ada yang mau mengambil alih PDIP.
Baca SelengkapnyaPDIP bahkan sudah berkomunikasi dengan Partai Gerindra dan PAN.
Baca SelengkapnyaSelain Jakarta, PDIP juga tengah menjaring nama-nama untuk Pilkada Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menantang Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Ahok.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, bahwa Gibran sudah pamit dan sudah tidak boleh beranggota politik ganda.
Baca SelengkapnyaPDIP membuka peluang bakal calon Gubernur Jawa Barat yang akan diusung oleh partainya bukanlah kader.
Baca SelengkapnyaPDIP masih belum mengambil keputusan perihal dukungan calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaSelain Pilgub Jakarta, PDIP juga membahas peluang kerja sama dengan PKB di Pilkada Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPKS memiliki 18 kursi di DPRD DKI, sehingga masih membutuhkan empat kursi untuk mengusung di Pilkada Jakarta.
Baca Selengkapnya