Ruhut yakin duet Jokowi-Pramono Edhie bisa TKO Prabowo
Merdeka.com - Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul tak khawatir partainya hanya mendapat 10 persen suara. Dengan perolehan suara itu, Demokrat bisa mencalonkan wakil presiden.
"Kami sekitar 10 persen, ada 3 pasang. Jokowi , ARB, dan Prabowo. Siapa tiga-tiga wapresnya? Belum tahu kan?" ujar Ruhut saat dihubungi, Kamis (10/3).
Dia menilai, Jokowi yang capres PDIP akan kesulitan jika melawan mantan tentara seperti Prabowo Subianto . Ruhut mencoba menawarkan pasangan Jokowi - Pramono Edhie sebagai pasangan yang ia nilai mampu menyaingi mantan Danjen Kopassus itu.
-
Bagaimana cara Prabowo memutuskan cawapresnya? 'Kelihatannya memang satu aja itu (pematangan cawapres),' ujar Ketua DPW PAN Jakarta, Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio di Jalan Kertanegara Nomor IV, Jakarta Selatan, Rabu (18/10). 'Ya harusnya dari kemarin sudah ketemu. Kaya semalam saja saya sudah ke Pak Prabowo dan menginformasikan bahwa 'pak mohon maaf harusnya ada pertemuan antarketum' tapi Pak Prabowo mengatakan 'harus saya menunggu ketum, yaitu Pak Zulkifli Hasan'. jadi artinya beliau memang menunggu pak Zul.'
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang Jokowi ajak ke pertandingan? Jokowi membawa dua cucunya menonton pertandingan tersebut.Berdasarkan pantauan, Jokowi tiba di lokasi pukul 19.28 WIB bersama kedua cucunya, Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah.
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
"Kami punya 11 capres, seandainya harus kami mengambil wapres, kan tinggal memilih ketiga capres ini. Kalau Pak Jokowi ngambil wapres bukan tentara, dia kalah dengan Prabowo. Dia bisa ambil dari kami Pramono Edhie ," kata dia.
Jika PDIP tak berminat untuk berkoalisi dengan Demokrat, Ruhut tak masalah. Masih ada capres lain seperti Prabowo. "Kalau dia tidak ambil, kita ke Prabowo masih punya kans untuk menang, wakilnya bisa Dahlan Iskan dan Gita Wirjawan ," tegasnya.
Topik pilihan: Quick Count Pemilu 2014 | KPU
Sementara untuk Aburizal Bakrie , Ruhut tidak terlalu antusias untuk berkoalisi dengan Golkar . Sebab, kata dia, ketokohan Ical juga harus dipertimbangkan.
"Kalau Ical, kita belum tahu. Dengan kemenangan Partai Golkar 14 persen, kharisma Ical harus dilihat. Prabowo lebih kuat, jarak mereka 11 persen ada 14, tinggal bagaimana Demokrat menentukan?" tutur dia.
Ihwal Demokrat yang bisa mengusung capres, menurut dia peluang itu masih terbuka. Apabila partai menengah seperti PAN, PKB mau bergabung kembali dengan Demokrat.
"Kami punya kans capres, kami 10 persen. Masih bisa jadi pimpinan koalisi, PKB dan PAN masih bisa ambil presiden dari kami. Tinggal wapresnya, mestinya Muhaimin. Tapi kita enggak tahu, PAN masih ada keinginan mengusung presiden sendiri," ujarnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direktur TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, menanggapi pernyataan Hasto, yang menyebut Prabowo tidak bisa seperti Jokowi
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku kewalahan mengimbangi Jokowi dalam bekerja.
Baca SelengkapnyaPrabowo terlihat tengah berbicara santai. Sementara, Erick dan Jokowi terlihat mendengar
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menilai alasan dirinya kalah dalam kontestasi Pilpres 2019 lantaran Menteri BUMN Erick Thohir tak berada di kubunya.
Baca SelengkapnyaPrabowo dan Erick Thohir berpeluang untuk duet karena memiliki kedekatan.
Baca SelengkapnyaPrabowo dalam sebuah pidato menyampaikan sanjungannya kepada Presiden Jokowi yang pernah mengalahkannya dua kali dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaKejutan hasil survei Litbang Kompas membuat Pilpres 2024 semakin seru, sehari jelang debat perdana pada 12 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN sudah mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto kembali memuji-muji Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, capres Prabowo Subianto berbeda dengan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh angka 22,9 persen dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 32,3 persen.
Baca Selengkapnya