Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

RUU Pemilu, NasDem Ingin Ambang Batas Presiden Turun Menjadi 15 Persen

RUU Pemilu, NasDem Ingin Ambang Batas Presiden Turun Menjadi 15 Persen saan mustopa. ©2017 Merdeka.com/andrian salam

Merdeka.com - Fraksi Partai NasDem DPR RI menginginkan ambang batas pencalonan Presiden dan Wakil Presiden (Presidential Threshold) turun menjadi 15 persen dari 20 persen. Sekretaris Fraksi NasDem DPR RI Saan Mustopa mengatakan, pertimbangannya dua Pilpres sebelumnya menghasilkan dua pasangan calon yang menyebabkan polarisasi tajam di masyarakat.

"Pertimbangannya, dua kali pemilihan Presiden (Pilpres) dengan threshold 20 persen itu, hanya ada dua pasang calon. Karena hanya ada dua pasang calon, menyebabkan polarisasi yang tajam di masyarakat. Jadi, masyarakat terbelah," ujar Saan dalam keterangannya, Selasa (26/1).

Saan mengatakan, polarisasi itu banyak karena emosional dan fanatisme. Selain juga karena dukungan rasional. Akibatnya, mengarah kepada politik identitas.

"Hal itu kemudian menjurus kepada politik identitas. Untuk menghindari polarisasi di masyarakat itu, maka kami ingin angkanya (Presidential Threshold) diturunkan," katanya.

Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini menyebutkan, jika ambang batas pencalonan Presiden dan Wakil Presiden diturunkan, tidak terjadi polarisasi. Sebab kemungkinan besar calon Presiden dan Wakil Presiden bisa lebih dari dua pasangan.

Namun, Saan menilai tidak diturunkan sampai 10 persen karena akan menimbulkan terlalu banyak calon.

"Banyak calon memang bagus. Masalahnya, di kita itu ada budaya asal nyapres. Tidak peduli dukungan publiknya kuat atau lemah," ucapnya.

Dengan diturunkan ambang batas pencalonan presiden menjadi 15 persen, kira-kira dua partai bisa mengusung Capres dan Cawapres. Proses koalisi akan lebih mudah.

"Jadi, lebih simpel. Proses koalisi untuk mengajukan calon, lebih mudah juga. Intinya, dengan 15 persen ini, bisa ada lebih dari dua pasang. Sehingga, polarisasi masyarakat bisa diminimalisasi," ujarnya.

Saan mengatakan, akan ada dampak lain jika banyak pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden. Akan menambah beban negara karena pasangan calon yang lolos harus diberi pelayanan seperti pengawalan dan sebagainya.

"Akibatnya, jadi tambah beban negara kalau kebanyakan Capres," imbuhnya.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Alasan Paloh Usung Anies Jadi Capres: Kita Mau Buktikan Pluralisme Tak Hanya di Bibir
Alasan Paloh Usung Anies Jadi Capres: Kita Mau Buktikan Pluralisme Tak Hanya di Bibir

Surya Paloh mengungkap salah satu alasan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Anies Blak blakan Surya Paloh & NasDem Banyak Dapat 'Tekanan' Sejak Usung Capres
VIDEO: Anies Blak blakan Surya Paloh & NasDem Banyak Dapat 'Tekanan' Sejak Usung Capres

Anies Baswedan mengisi dialog kebangsaan digelar Institut Madani Nusantara (IMN) Sukabumi

Baca Selengkapnya
VIDEO: Anies Blak-blakan Surya Paloh & NasDem Banyak Dapat 'Tekanan' Sejak Usung Capres
VIDEO: Anies Blak-blakan Surya Paloh & NasDem Banyak Dapat 'Tekanan' Sejak Usung Capres

Bakal Calon Presiden Anies Baswedan menceritakan tantangan ketua umum Nasdem Surya Paloh saat mendukung dirinya menjadi calon presiden (capres) 2024.

Baca Selengkapnya
Surya Paloh:  Tidak Mudah Calonkan Anies Jadi Capres tapi Masyarakat Punya Akal Sehat
Surya Paloh: Tidak Mudah Calonkan Anies Jadi Capres tapi Masyarakat Punya Akal Sehat

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengakui pihaknya tidak mudah mencalonkan Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024.

Baca Selengkapnya
Analisis Drone Emprit Usai Debat Pilpres, Sentimen Negatif Tiga Capres Naik
Analisis Drone Emprit Usai Debat Pilpres, Sentimen Negatif Tiga Capres Naik

Sentimen negatif tersebut diungkapkan oleh lembaga analis media sosial Drone Emprit di Twitter atau X yang diterbitkan hari ini (14/12).

Baca Selengkapnya
Hadiri Pelantikan DPW NasDem Sumbar, Surya Paloh dan Anies Bicara Perubahan
Hadiri Pelantikan DPW NasDem Sumbar, Surya Paloh dan Anies Bicara Perubahan

Indonesia membutuhkan anak bangsa yang mampu untuk menyeimbangkan hak dan kewajiban. Hal itu itulah yang mendasari untuk memperjuangkan gerakan perubahan.

Baca Selengkapnya
Kampanyekan Anies di Parepare, Surya Paloh Singgung Keadaan Waswas dan Cemas
Kampanyekan Anies di Parepare, Surya Paloh Singgung Keadaan Waswas dan Cemas

Kampanyekan Anies di Parepare, Surya Paloh Singgung Keadaan Waswas dan Cemas

Baca Selengkapnya
Prananda Gelar Konsolidasi Kader NasDem di Medan, Cegah Kecurangan Pemilu 2024
Prananda Gelar Konsolidasi Kader NasDem di Medan, Cegah Kecurangan Pemilu 2024

Pada Pemilu 2019 kemarin Partai NasDem memenangkan 59 Kursi di DPR RI

Baca Selengkapnya
Paloh Optimis NasDem Kantongi Suara Tinggi dari Masyarakat Banten di 2024
Paloh Optimis NasDem Kantongi Suara Tinggi dari Masyarakat Banten di 2024

Paloh meminta pada kadernya di DPD Banten agar terus bekerja dan menunjukkan kerja-kerja politik yang sungguh-sungguh kepada masyarakat Banten.

Baca Selengkapnya
Duet Anies-Cak Imin, Surya Paloh: Selamat Tinggal Politik Cebong dan Kampret
Duet Anies-Cak Imin, Surya Paloh: Selamat Tinggal Politik Cebong dan Kampret

Kata Paloh, munculnya duet Anies-Cak Imin mampu menghadirkan politik yang mempersatukan seluruh elemen.

Baca Selengkapnya
NasDem Serang Balik Demokrat Bikin Gaduh Anies-Cak Imin: Mestinya Jangan Kepedean, Belum Ada Tanda Tangan
NasDem Serang Balik Demokrat Bikin Gaduh Anies-Cak Imin: Mestinya Jangan Kepedean, Belum Ada Tanda Tangan

Di sisi lain, Sahroni mengatakan Ketum Partai NasDem, Surya Paloh tidak pernah memerintahkan para kadernya hal-hal negatif kepada lawan politiknya.

Baca Selengkapnya
Prananda Optimis NasDem Masuk Dua Besar Partai Nasional
Prananda Optimis NasDem Masuk Dua Besar Partai Nasional

Prananda meyakini bahwa tahun 2024 ini adalah tahun kemenangan Partai NasDem

Baca Selengkapnya