RUU Pemilu, PAN buka peluang pilih paket A asal syarat ini dipenuhi
Merdeka.com - Partai Amanat Nasional (PAN) menawarkan opsi jalan tengah soal ambang batas pencalonan Presiden di angka 10 persen. Opsi angka ambang batas pencalonan presiden 10 persen itu berada di paket C.
Sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto mengatakan secara pribadi dirinya cenderung memilih paket B jika tawaran untuk mendukung paket C tidak disepakati. Karena pembahasan opsi-opsi tak mendapat titik temu, pihaknya berencana bertemu dan berkonsultasi dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan.
"Kita masih nawarkan jalan tengah kalau nggak 20 atau 0 kita tawarkan 10. Artinya paket C kita tawarkan. Tapi kalau itu enggak ketemu, saya pribadi berpendapat pengennya opsi B," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/7).
-
Siapa yang menyampaikan visi PAN? Komitmen ini disuarakan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, dengan melihat kondisi dunia saat ini.
-
Apa yang Zulhas katakan tentang PAN? “Memang PAN lahir dari rahim Muhammadiyah, tetapi sejatinya perjuangan Muhammadiyah adalah untuk bangsa. Maka inklusivitas PAN hari ini adalah mandat perjuangan yang niscaya. PAN juga milik NU, bahkan melintasi batas-batas ormas, agama, suku, bahasa, warna kulit. PAN adalah partai milik semua anak bangsa. Matahari yang selalu menyinari tanpa membeda-bedakan.“ Tutur Zulhas dalam pidato politiknya pada Peringatan HUT ke-25 PAN di Jakarta (28/8).
-
Apa visi masa depan PAN? Kedaulatan pangan menjadi salah satu isu yang akan dikawal Partai Amanat Nasional (PAN) ke depan.
-
Bagaimana tanggapan Khofifah soal rekomendasi PAN? Khofifah mengaku terkejut atas rekomendasi yang diberikan PAN kepada dirinya untuk kembali meju sebagai Cagub pada Pilgub 2024.
-
Apa yang dilakukan PAN di Pemilu 2024? Beberapa partai politik telah mendaftarkan para kadernya untuk maju Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
-
Apa yang direkomendasikan PAN kepada Khofifah? Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bahkan langsung menyerahkan surat rekomendasi partainya pada Khofifah.
Yandri menuturkan, PAN sebenarnya terbuka memilih paket A asalkan metode konversi suara kouta hare disetujui oleh partai-partai pendukung pemerintah. Sayangnya, permintaan PAN itu ditolak karena metode konversi suara di paket A berisi saint lague murni.
"Kami sebenarnya kuota hare jadi ikon kami. Makanya kami sempat usulkan bisa enggak di paket A kuota hare. Tapi mereka tolak karena sudah paket," tegasnya.
Pihaknya beranggapan, metode saint lague murni justru merugikan karena menyebabkan hilangnya suara PAN di daerah-daerah.
"Ada beberapa tempat yang hilang. Enggak sampai kalau 4. Tapi kan imbasnya bukan hanya DPR RI, DPRD Kabupaten Kota, Provinsi, sama. Partai lain juga banyak yang kena akibat dari perubahan sistem itu," ujar Yandri.
"Jadi kita tidak melihat ego nasional saja tapi Kabupaten Kota Provinsi menjadi kontraksinya lumayan besar untuk partai-partai menengah ke bawah," sambungnya.
Ketua DPP PAN ini mengakui partainya bersama 3 partai lain yakni Gerindra, PKS, dan Demokrat mengusulkan rapat paripurna untuk memutuskan isu krusial RUU Pemilu ditunda, Kamis (20/7). Yandri menyebut peluang rapat dilanjutkan hari ini atau Senin masih sama kuat.
"Tadi berkembang ada yang minta ditunda supaya ada komunikasi antar ketum lagi, parpol dengan pemerintah. Kemudian satu sama lain mungkin bisa saling memahami. Karena mufakat jauh lebih sehat sebetulnya," pungkasnya.
Rapat paripurna pengambilan keputusan RUU Pemilu kembali diskors hingga pukul 19.30 WIB untuk dilakukan lobi. Lobi kedua selama 30 menit diambil untuk kembali membahas opsi-opsi yang belum mufakat pada sesi lobi pertama.
Hingga kini, sebanyak enam fraksi yaitu PDIP, Golkar, PKB, PPP, NasDem dan Hanura sudah sepakat terhadap opsi paket A. Sedangkan Gerindra, PKS dan Demokrat berkukuh dengan opsi paket B. Sementara PAN memilih jalan tengah dengan opsi C.
Adapun peta ketiga opsi yang mengerucut pada malam ini yaitu:
1. Paket A
- Ambang batas presiden: 20/25 persen
- Ambang batas parlemen: 4 persen
- Sistem pemilu: terbuka
- Besaran kursi: 3-10
- Konversi suara: sainte lague murni
2. Paket B
- Ambang batas presiden: 0 persen
- Ambang batas parlemen: 4 persen
- Sistem pemilu: terbuka
- Besaran kursi: 3-10
- Konversi suara: kuota hare
3. Paket C
- Ambang batas presiden: 10/15 persen
- Ambang batas parlemen: 4 persen
- Sistem pemilu: terbuka
- Besaran kursi: 3-10
- Konversi suara: kuota hare
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Zulhas menyebut pembicaraan dengan semua partai masih terus dilakukan. Semuanya menyesuaikan perkembangan, termasuk soal cawapres.
Baca SelengkapnyaJika PAN sudah cocok dengan calon lain dan cukup syarat mengusung kepala daerah, maka tak masalah berbeda dengan KIM
Baca SelengkapnyaZulhas mengatakan usulan tersebut boleh-boleh saja disampaikan.
Baca SelengkapnyaSaat ditanya apakah Yandri siap jika diberikan mandat sebagai menteri, dia pun hanya bungkam.
Baca SelengkapnyaDirinya mengungkapkan, jika ketua umum partainya sudah melakukan komunikasi dengan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaZita menyatakan siap menerima apapun yang akan menjadi keputusan PAN terkait Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jadwal, Pilgub Jakarta digelar pada November 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaPKB menilai apabila ada partai mengajukan kader sebagai syarat mutlak mendukung Anies bakal menghambat koalisi mengambil keputusan.
Baca SelengkapnyaPAN tengah fokus untuk mendorong kadernya maju di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaBila mendukung Prabowo atau Ganjar, PAN akan mengusulkan nama Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Cawapres.
Baca SelengkapnyaPAN Siap Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, Syaratnya Anak Zulhas Zita Anjani jadi Wakilnya
Baca SelengkapnyaPAN siap menyumbangkan banyak kadernya jika dibutuhkan.
Baca Selengkapnya