Saat Ahok 'dikeroyok' Agus dan Anies hingga disebut represif
Merdeka.com - Debat kedua Pilgub DKI Jakarta yang digelar di Hotel Bidakara, semalam, masih diwarnai saling serang antar calon gubernur dan wakil gubernur. Namun yang tampak mencolok adalah ketika calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat dikeroyok dua rivalnya yakni pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Publik menyaksikan saat Ahok-Djarot diserang habis-habisan soal reformasi birokrasi yang dijalankan mereka selama menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI. Tema reformasi birokrasi memang membuat panas suasana debat. Selama ini Ahok-Djarot dikenal tidak kompromi mencopot, memecat anak buah yang dinilai tidak becus kerja. Tidak hanya itu, berulang kali Ahok juga memarahi anak buahnya di depan publik jika tak mampu menjalankan tugas dengan baik.
Sikap itu yang jadi peluru bagi Agus Yudhoyono mengkritik cara Ahok melakukan reformasi birokrasi yang dinilai membunuh karakter pegawai negeri di lingkungan Pemprov DKI. Dia menilai, reformasi birokrasi yang dilakukan Ahok-Djarot dibangun dengan cara represif.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Bagaimana cara kader Golkar menghadapi perompak demokrasi? “Saya mengajak semua kader dan elit Partai Golkar selalu kompak untuk menghadapi perompak demokrasi yang bisa merusak tatanan dan keluhuran demokrasi yang telah kita bangun,“ tuntasnya.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
"Saya menduga karena birokrasi yang dibangun penuh rasa takut, diancam, dimutasi, bahkan dipenjara ditampilkan di depan publik. Harga diri (PNS) dihancurkan padahal mereka punya keluarga. Ini seakan tidak dipedulikan dengan alasan meningkatkan kinerja," tegas Agus saat debat kedua Pilgub DKI di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (27/1).
Agus kembali mengkritik pembangunan reformasi birokrasi di era Ahok-Djarot. Menurutnya, calon petahana membuat anak buah selalu merasa ketakutan. PNS merasa takut dipecat jika melaporkan pekerjaan yang tidak bagus. Akibatnya, aparatur sipil negara hanya melaporkan apa yang membuat Ahok-Djarot senang.
"Reformasi birokrasi dibangun dengan represif, tidak konstruktif. Bukannya anak buah diarahkan tapi dipecat. Akhirnya mereka takut dipecat jadi tidak dilaporkan. Ini masukan langsung dan temuan kami di lapangan," tegasnya.
Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan juga melontarkan sindiran terhadap gaya kepemimpinan Ahok-Djarot dalam membangun reformasi birokrasi. Dia merasa tata laksana pemerintahan yang baik (good governance) tidak lagi cocok dipakai era sekarang. Seharusnya kini harus dilakukan pemerintahan terbuka (open governance).
Anies menyinggung belakangan kinerja para aparatur Pemprov DKI Jakarta hanya mementingkan tunjangan. Sehingga dia melihat para abdi negara seolah menjalani kerja paksa lantaran mengejar tunjangan.
"Tidak hanya memberikan iming-iming tunjangan, budaya kerjanya juga harus merangkul bukan memukul," tegasnya.
Serangan terhadap Ahok-Djarot tampak jelas saat calon Wakil Gubernur DKI nomor urut tiga Sandiaga Uno bertanya kepada Sylviana mengenai pengalamannya sebagai birokrat lebih dari 30 tahun di Pemprov DKI Jakarta. Terutama pengalamannya selama dipimpin Ahok selama menjadi gubernur DKI.
"Bagaimana reformasi birokrasi di era Pak Basuki?" tanya Sandiaga.
Strategi adu domba ini disadari Agus Yudhoyono. Putera sulung presiden ke-6 RI ini merasa dimanfaatkan pasangan nomor 3 itu untuk dibentrokan kepada Ahok-Djarot.
"Saya melihat tak-tiknya baik sekali, bertanya kepada kami untuk menyerang nomor 2 (Ahok-Djarot)," kata Agus.
Aksi Ahok mencopot para pejabat di lingkungan Pemprov DKI kerap menuai kritik. Namun cara itu dianggap terbaik untuk meningkatkan kinerja para birokrat. Selama memimpin DKI, Ahok dan Djarot mengklaim telah melawan ketidakadilan sosial. Ahok mencontohkan ketika PNS mengingkari sumpah jabatan dengan melakukan pungli, pihaknya berani menindak tegas dan menyingkirkan mereka. "Birokrasi kita akan sejajar birokrasi dunia, melayani rakyat, karena rakyat bos kami, kami pelayan," kata Ahok.
Calon wakil gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat, mengatakan untuk promosi, sanksi dan lain-lain memiliki ukuran jelas. Hal ini dilakukan agar pelayanan ke warga cepat bebas dari Pungli.
"Kalau lambat eksekusi kebijakan dengan menyesal dan dengan senang hati kami ganti. Untuk pergantian dengan cara lelang terbuka," ucap Djarot.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaKeduanya pernah menjadi gubernur. Akankan berpotensi menang jika keduanya berduet?
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang sebelumnya adalah rival pada Pilkada Jakarta 2017, kini bersatu dalam barisan pendukung Pramono-Rano.
Baca SelengkapnyaAhok buka suara soal wacana menjodohkan dirinya dengan Anies.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaMenurut RK, kemungkinan gaya kepimimpinan Pramono Anung-Rano Karno akan sama dengan Ahok
Baca SelengkapnyaAhok divonis dua tahun penjara dalam kasus penistaan agama pada 9 Mei 2017.
Baca SelengkapnyaAnies dan Ahok bakal berkolaborasi di Jakarta. Apa itu?
Baca SelengkapnyaMantan Juru Bicara Anies-Sandiaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017, membeberkan fenomena 'ordal' di masa Gubernur Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaPilkada DKI tahun 2017 berlangsung sangat menarik dan penuh dinamika. Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama dan etnis.
Baca Selengkapnya