Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saat Elite Golkar Irit Bicara Ditanya Azis Syamsuddin Terseret Dugaan Suap

Saat Elite Golkar Irit Bicara Ditanya Azis Syamsuddin Terseret Dugaan Suap Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto irit bicara terkait kasus yang menimpa Wakil Ketua Umum Golkar Azis Syamsuddin. Airlangga dan Golkar bungkam saat dicecar pertanyaan mengenai Azis.

"Nanti ada waktunya. Ada waktunya ya," ujar Airlangga usai pertemuan dengan PKS di kantor DPP Golkar, Kamis (28/4) malam.

Lebih lanjut, Airlangga ditanya mengenai sikap Golkar terhadap proses hukum Azis di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lagi-lagi, Menko Perekonomian menghindar wartawan dan langsung masuk ke mobilnya yang berkelir hitam.

"Terima kasih, ada waktunya nanti," ucapnya.

Sementara itu, elite partai Golkar lain yang sempat menghadiri pertemuan dengan PKS pun bungkam. Sekjen Lodewijk Paulus, Waketum Golkar Adies Kadier, Waketum Nurul Arifin menolak bicara saat ditanya mengenai kasus Azis Syamsuddin.

Dalam pertemuan hari ini, Azis tidak terlihat hadir.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR itu diduga terlibat kasus suap yang melibatkan Wali Kota Tanjungbalai M Syahrial. Azis adalah pihak yang memperkenalkan penyidik KPK Stepanus Robin Pattuju kepada Syahrial agar kasusnya tidak dilanjutkan di KPK.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan berbagai dokumen dari penggeledahan empat lokasi berbeda di Jakarta, di antaranya ruang kerja dan rumah dinas Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin, dalam penyidikan kasus dugaan suap untuk tidak menaikkan perkara ke tingkat penyidikan.

Empat lokasi tersebut, yakni ruang kerja Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin di Gedung DPR RI, Jakarta dan rumah dinas Azis di Jakarta Selatan. Sedangkan dua lokasi lainnya, yakni apartemen dari pihak-pihak yang terkait dengan kasus tersebut.

"Dalam proses penggeledahan, ditemukan dan diamankan bukti-bukti diantaranya berbagai dokumen dan barang yang terkait dengan perkara," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri.

KPK total menetapkan tiga tersangka, yakni penyidik KPK dari Polri Stepanus Robin Pattuju (SRP), Wali Kota Tanjungbalai M Syahrial (MS), dan Maskur Husain (MH) selaku pengacara.

Dalam konstruksi perkara disebut pada Oktober 2020, Syahrial menemui Azis di rumah dinas Azis di Jakarta Selatan dan menyampaikan permasalahan adanya penyelidikan yang sedang dilakukan oleh KPK di Pemkot Tanjungbalai.

Azis langsung memperkenalkan Syahrial dengan Stepanus. Dalam pertemuan tersebut, Syahrial menyampaikan permasalahan terkait penyelidikan dugaan korupsi di Pemkot Tanjungbalai yang sedang dilakukan KPK agar tidak naik ke tahap penyidikan dan meminta agar Stepanus dapat membantu agar permasalahan penyelidikan tersebut tidak ditindaklanjuti oleh KPK.

Stepanus bersama Maskur sepakat membuat komitmen dengan Syahrial terkait penyelidikan dugaan korupsi di Pemkot Tanjungbalai untuk tidak ditindaklanjuti oleh KPK dengan menyiapkan uang Rp1,5 miliar.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Politisi Golkar Minta Senior di Partai Tak Main Isu Percepatan Munas Gembosi Airlangga
Politisi Golkar Minta Senior di Partai Tak Main Isu Percepatan Munas Gembosi Airlangga

Apalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.

Baca Selengkapnya
Airlangga Bertemu Jokowi 3 Jam di Istana, Bahas Kondisi Golkar?
Airlangga Bertemu Jokowi 3 Jam di Istana, Bahas Kondisi Golkar?

Usai bertemu Jokowi, Airlangga tak banyak bicara. Dia hanya memastikan dalam kondisi aman.

Baca Selengkapnya
Isu Munaslub, Senior Golkar Lawrence Siburian Dipanggil Dewan Etik
Isu Munaslub, Senior Golkar Lawrence Siburian Dipanggil Dewan Etik

Pemanggilan itu diduga karena ada upaya meminta Munaslub untuk melengserkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya