Saat hubungan Jokowi dan PDIP diganggu manuver 'Trio Macan' & Projo
Merdeka.com - Di tengah isu ada lingkaran Istana yang menghalangi komunikasi antara PDIP dan Presiden Jokowi, muncul wacana Ormas Pro Jokowi (Projo) siap berubah jadi partai politik. Projo adalah salah satu ormas yang paling awal mendukung Jokowi jadi capres saat mantan wali kota Solo itu masih jadi Gubernur DKI Jakarta.
Wacana Projo berubah menjadi partai politik ini semakin menguatkan bahwa ada yang tidak beres antara hubungan PDIP sang partai pengusung dengan orang nomor satu di negeri ini Jokowi. Awal mula terkuak adanya pihak Istana yang menghalangi PDIP bertemu Jokowi datang dari Politikus PDIP Masinton Pasaribu.
"Yang terjadi justru posisi Pak Jokowi sedang dilingkari orang-orang istana yang sedang ingin menjauhkan Jokowi dari parpol pendukungnya," kata Masinton dalam diskusi '100 Hari Jokowi, Masihkah Menjadi Petugas Partai?' di Haropa Resto, Jakarta, Kamis (29/1) lalu.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Kenapa hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di Indonesia? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Menurut dia, penghalangan orang-orang istana ini terlihat dari sulitnya PDIP bertemu dengan Presiden Jokowi. Namun, dia tak menyebutkan identitas dan sosok orang tersebut.
"Beberapa kali PDIP mau ketemu dengan Pak Jokowi, tapi pesan itu tak pernah disampaikan ke presiden (oleh orang-orang istana)," katanya.
Tak lama dari isu ini mencuat, muncul sebuah tulisan di forum media sosial yang mengatakan bahwa ada tiga orang di lingkaran Istana yang menghalangi komunikasi antara PDIP dan Jokowi. Mereka adalah Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Sekretaris Kabinet Andi Widjojanto.
Sebuah sumber internal PDIP juga membenarkan kabar tersebut. Bahkan tiga orang ini dinilai menjadi biang kerok gagalnya pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan jadi Kapolri. "Ini semua karena kepentingan," tutur sang sumber itu.
Namun kabar ini dibantah keras oleh ketiga orang Istana yang disebut 'Trio Macan' itu. Bahkan dengan nada kesal dan malas menanggapi, ketiga orang itu meminta agar kabar itu langsung ditanyakan kepada PDIP sendiri.
Menanggapi itu, Luhut membantah kalau ada pihak yang ingin menjauhkan Jokowi dengan Megawati. Namun, ketika disinggung kalau dirinya termasuk salah satu pihak yang ingin menjauhkan Jokowi dengan Megawati, Luhut enggan menjawab dan memilih pergi.
Sementara itu, Rini Soemarno ketika dikonfirmasi hal itu juga membantah. Rini bahkan sempat marah. "Cari tau aja sendiri, saya nggak ada urusan!," katanya di Istana.
Sedangkan Andi menjawab dengan santai. Menurut Andi, semua partai pendukung punya akses ketemu presiden.
"Silakan ditanyakan dengan PDIP, yang dimaksud siapa tapi setahu saya partai-partai itu memiliki akses ke presiden tidak hanya lewat Mensesneg yang atur jadwal, tapi bisa juga akses langsung yang diberikan oleh presiden," kata Andi. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Faldo meyakini Adian juga pernah berbeda pendapat dengan pimpinan partainya.
Baca SelengkapnyaHasto juga menyinggung adanya permintaan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi menjadi tiga periode.
Baca SelengkapnyaPernyataan Jokowi boleh mendukung capres menimbulkan sentimen negatif
Baca SelengkapnyaAdian menegaskan, penolakan atas permintaan tiga periode Jokowi itu karena tidak ingin mengkhianati konstitusi.
Baca SelengkapnyaPDIP berdalih menjaga stabilitas politik jauh lebih dikedepankan daripada manuver politik
Baca SelengkapnyaPanel menegaskan bahwa pengumuman sikap ProJo tersebut merupakan arahan langsung dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaBendahara Umum Projo, Panel Barus menegaskan, jika Projo tidak ingin Presiden Jokowi buru-buru ‘pensiun’ dari kancah politik nasional.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran bertekad melanjutkan apa yang sudah dikerjakan oleh Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaProjo meyakini jika Presiden Jokowi akan mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi kabar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) siap menjadi oposisi 5 tahun mendatang
Baca Selengkapnya