Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saat Megawati kenang kekalahan dari SBY, rakyat yang menangis

Saat Megawati kenang kekalahan dari SBY, rakyat yang menangis Ahok dan Megawati di peresmian RPTRA Kalijodo. ©2017 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Kekalahan di Pilpres 2004 menjadi luka yang mendalam bagi seorang Megawati Soekarnoputri. Saat itu, Megawati menjadi calon presiden incumbent dari PDIP bersama Hasyim Muzadi.

Megawati kalah di putaran kedua dari pesaing terberatnya yakni pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla (JK). Luka semakin terasa karena SBY kala itu mantan Menko Polhukam Megawati. SBY mundur jelang pilpres, karena berseteru dengan Megawati dan sang suami Taufiq Kiemas.

Hingga 13 tahun berselang, Megawati masih mengenang kekalahan tersebut. Megawati mengungkap hal tersebut saat berkunjung ke markas pemenangan Ahok-Djarot di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, Rabu (15/3) kemarin.

Megawati merasa Ahok-Djarot layak kembali memimpin Jakarta demi menuntaskan sejumlah persoalan ibu kota yang belum selesai. Jangan sampai, program Ahok-Djarot berhenti di tengah jalan, dan diganti oleh pemimpin yang baru.

Ketua umum PDIP ini sempat berandai-andai, jika rakyat Indonesia memberikan kepercayaan kepada dirinya sekali lagi dulu saat Pilpres 2004, maka keadaan warga Indonesia akan lebih baik saat ini. Sekarang, menurut dia, rakyat sendiri yang menangis dan menyesalinya.

"Coba saya dikasih waktu satu kali lagi, nah sudah lebih baik deh ibu-ibu. Tukar orang baru deh waktu itu, nih akhirnya nangis sendiri deh. Nah sekarang jangan begitu, insafkan ibu-ibu yang belum sadar (untuk memilih Ahok-Djarot)," kata Megawati.

Berkaca pada pengalaman itu, Megawati mengharapkan, kejadian serupa tidak menimpa pasangan Basuki-Djarot. Dia meminta kepada warga ibu kota untuk memberikan kepercayaan kembali memimpin Jakarta hingga lima tahun mendatang.

Ibu dari Puan Maharani itu mengungkapkan, keputusan untuk memberikan kepercayaan kepada Basuki-Djarot bukan tanpa alasan. Karena banyak bukti kerja yang sudah dilakukan, salah satunya masalah banjir yang telah berkurang.

"Sekarang kalau dipikir, waktu kemarin hujan banjir tidak seperti dulu loh. Kenapa sih tidak diberikan kesempatan dua kali daripada (memilih) orang baru. Lah orang baru, bukannya apa, ya memang begitu biasanya mesti bikin janji dulu dong. Itu makanya ada kampanye," tutup Megawati.

Pada Pilpres 2004, Megawati dan Hasyim Muzadi hanya sukses mengumpulkan suara sebanyak 44.990.704 atau 39,38 persen. Megawati pun harus lengser dari singgasana istana karena kalah dari SBY-JK yang saat itu memperoleh 69.266.350 suara atau 60,62 persen.

Di Pilgub DKI 2017, pasangan yang didukung Megawati yakni Ahok-Djarot menang di putaran pertama dengan perolehan 2.364.577 suara dan pesaing terberatnya yakni Anies-Sandi nemempel ketat dengan perolehan suara 2.197.333.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Tajam! Yusril Ke Ahli, Singgung Megawati Soal Pemilu 2004 Vs SBY
VIDEO: Tajam! Yusril Ke Ahli, Singgung Megawati Soal Pemilu 2004 Vs SBY

Yusril Ihza Mahendra menyinggung kondisi pemilu 2004, ketika Megawati Soekarnoputri dikalahkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca Selengkapnya
Video Lawas Megawati Soekarnoputri di Kampanye PDIP Tahun 2004, Lincah & Sumringah Joget Bareng Kader
Video Lawas Megawati Soekarnoputri di Kampanye PDIP Tahun 2004, Lincah & Sumringah Joget Bareng Kader

Video Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri joget saat kampanye tahun 2004.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Megawati Keras! Perintahkan PDIP Terus Melawan, Pemilu Diduga Curang Sudah di Luar Batas
VIDEO: Megawati Keras! Perintahkan PDIP Terus Melawan, Pemilu Diduga Curang Sudah di Luar Batas

Megawati curiga, telah terjadi mobilisasi kekuasaan sehingga warga Jateng bungkam

Baca Selengkapnya
Megawati Sebut Risma Menteri Cengeng: Belum Apa-Apa Sudah Mewek
Megawati Sebut Risma Menteri Cengeng: Belum Apa-Apa Sudah Mewek

Megawati mengingatkan sejatinya amanat dari rakyat adalah tugas berat.

Baca Selengkapnya
Kalah di Kandang Banteng, Megawati Singgung Mobilisasi Kekuasaan Bikin Rakyat Jateng Bungkam
Kalah di Kandang Banteng, Megawati Singgung Mobilisasi Kekuasaan Bikin Rakyat Jateng Bungkam

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bereaksi keras atas kekalahan partainya di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pidato Emosional Megawati di Rakernas V PDIP, Teteskan Air Mata hingga Tegas Siap Jadi Provokator
FOTO: Pidato Emosional Megawati di Rakernas V PDIP, Teteskan Air Mata hingga Tegas Siap Jadi Provokator

Megawati terlihat emosional saat menyampaikan pidato politiknya di Rakernas V PDIP. Dia tampak meneteskan air mata hingga siap jadi provokator demi kebenaran.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pidato Emosional Megawati Nangis Gebrak Meja
VIDEO: Pidato Emosional Megawati Nangis Gebrak Meja "Karena Manusianya Lupa Diri!"

Ketua Umum Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya di Rakernas PDI Perjuangan menggelar V pada Jumat 24 Mei 2024.

Baca Selengkapnya
Megawati: Saya Sudah Jengkel, Kenapa Kalian yang Baru berkuasa Bertindak Seperti Zaman Orde Baru?
Megawati: Saya Sudah Jengkel, Kenapa Kalian yang Baru berkuasa Bertindak Seperti Zaman Orde Baru?

Megawati merasa jengkel dengan para penguasa yang bertindak seperti zaman orde baru.

Baca Selengkapnya
Sindiran Megawati: Sudahalah, Sudah Mau Selesai Ya Selesai Saja
Sindiran Megawati: Sudahalah, Sudah Mau Selesai Ya Selesai Saja

Dia mencontohkan dirinya saat kalah pada Pilpres 2004 silam, memilih tak mau menggugat.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Cerita Awal Mula Bertemu Megawati
Said Abdullah Cerita Awal Mula Bertemu Megawati

Menjadi elit PDIP dan langganan sebagai Anggota DPR RI tidak diperoleh dengan mudah begitu saja oleh MH Said Abdullah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ketum PDIP Megawati Bicara Sakit Hati Ke Cak Lontong Sampai Blak blakan Soal Ahok
VIDEO: Ketum PDIP Megawati Bicara Sakit Hati Ke Cak Lontong Sampai Blak blakan Soal Ahok

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menjawab sejumlah pertanyaan dari komedian Cak Lontong.

Baca Selengkapnya