Saat Nusron Wahid beberkan 3 kriteria ulama dan ditanggapi Haikal Hassan
Merdeka.com - Pada acara Indonesia Lawyers Club di TvOne Politisi Partai Golkar, Nusron Wahid menyinggung soal definisi ulama yang sesungguhnya. Hal ini terkait dengan Ijtima Ulama GNPF jilid kedua yang mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga pada Pilpres 2019.
Dia menyebut Ijtima ulama 1 dan 2 tidak terlahir dari potret ulama Indonesia karena di Indonesia ulama lebih banyak berhimpun di NU, Muhammadiyah dan ormas lainnya. Oleh sebab itu dia menyebut Ijtima yang mendukung Prabowo-Sandiaga adalah Ijtima GNPF Ulama.
Pernyataan Nusron kemudian dijawab oleh Penasihat Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Haikal Hassan. Berikut petikan komentar Nusron dan Haikal:
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Apa gimik Prabowo menurut Nusron? Nusron menekankan, gimik dilakukan Prabowo justru hanya joged. Namun menurut Nusron, gimik tersebut mendapat respons positif dari masyarakat ketimbang pasangan calon lainnya.
-
Siapa yang mendukung Prabowo-Gibran? Gibran juga mendapat dukungan dari Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI). Dia menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan APPSI untuk Prabowo-Gibran.'Terima kasih sekali,' ucap Gibran.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Siapa yang dukung Prabowo? Konferda Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jokowi (Projo) Sumatera Barat (Sumbar) memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
Ulama harus sangat tahu agama
Politisi Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan orang disebut ulama harus benar-benar paham menguasai ilmu agama. Dan tidak hanya sekadar tahu namun sangat memahami dengan dalam soal agama. Di dalam Alquran ulama tersebut ialah aalim.
"Ulama berati harus aalim. Aalim adalah orang yang sangat betul-betul tahu soal agama tidak sekadar tahu," katanya.
Takut sama Allah
Selain memahami secara dalam tentang agama, seorang dikatakan ulama harus takut dengan Allah SWT. Artinya segala ucapan, hati, pikiran dan tindakan harus selaras sejalan.
Politisi Partai Golkar Nusron Wahid menambahkan definisi ketiga mengenai ulama yaitu harus dekat dengan umat. Di mana seorang ulama mesti mengajarkan umat ke jalan Allah. "Selain dia betul-betul tahu, dia harus takut sama Allah. Banyak orang alim tapi dia tidak takut dia sebut pakar," katanya dalam acara Indonesia Lawyers Club di TvOne, Selasa (18/9).
Nusron Wahid dinilai ragukan ulama pendukung Prabowo-Sandiaga
Definisi tentang ulama yang dibeberkan politisi Partai Golkar Nusron Wahid, membuat Penasihat Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Haikal Hassan menanggapinya. Menurutnya Nusron meragukan kredibilitas ulama yang mendukung Prabowo-Sandiaga. Padahal ulama yang mendukung sudah terbukti kredibilitasnya di mata masyarakat.
"Bang Nusron jadi meragukan, jadi yang hadir tidak mendukung Pak Jokowi kurang keulamaannya gitu? Yang hadir dan mendukung ada ustaz Bahctiar Nasir, ustaz Arifin Ilham, KH Sobri Lubis, dan lain-lain. Kalau ini diragukan kredibilitasnya yang kemudian dicocok-cocokan dengan definisi tadi saya melihat itu menjurus ke fitnah," katanya dalam acara Indonesia Lawyers Club di TvOne, Selasa (18/9).
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nusron menegaskan saat ini sudah banyak para tokoh sentral NU merapatkan barisan untuk pemenangan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaKetua DPP Golkar Nusron Wahid meyakini Prabowo-Gibran juga bakal mendapatkan suara dari kelompok Nahdlatul Ulama (NU).
Baca SelengkapnyaHashim mengatakan tokoh yang ideal berpasangan dengan Prabowo berasal dari Nahdlatul Ulama (NU).
Baca SelengkapnyaPosisi Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar diakui Nusron bakal memecah suara NU.
Baca SelengkapnyaDeretan ulama dan kiai menempati berbagai posisi dalam struktur TKN Prabowo-Gibran seperti Dewan Pembina, Pengarah dan Penasihat.
Baca SelengkapnyaNusron menyebut isu standar moral ini muncul karena perbedaan kepentingan politik saja.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran kembali unggul dengan basis bukan Ormas Islam manapun yakni 38,2 persen.
Baca SelengkapnyaFuad menjelaskan, Nusron Wahid telah menarasikan secara ekstrem Kiai Munif sebagai Ketua Dewan Syuro bertemu dengan kandidat dari paslon lain untuk Pilpres.
Baca SelengkapnyaCak Imin enggan memikirkan pernyataan Nusron Wahid.
Baca SelengkapnyaPara ulama Jabar menyatakan optimis Prabowo-Gibran mampu membantu umat Islam di Indonesia menjadi lebih maju dari saat ini.
Baca SelengkapnyaAda pun 7 poin penting yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut adalah untuk kemaslahatan bangsa.
Baca SelengkapnyaGus Nadir secara blak - blakan menyampaikan bahwa struktural PBNU mendapatkan arahan untuk memberikan dukungan kepada Prabowo - Gibran.
Baca Selengkapnya