Saat PA 212 dan Amien Rais Komentari Pertemuan Prabowo dan Jokowi
Merdeka.com - Setelah penantian panjang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto akhirnya bertemu. Kedua tokoh yang bersaing di Pilpres 2019 itu bertemu di moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT), Sabtu (13/7) lalu.
Pertemuan itu menunjukkan bahwa keduanya rukun dan damai karena pertarungan Pilpres telah usai. Namun di balik pertemuan itu ada sebagian pendukung Prabowo kecewa, di antaranya Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan politikus senior Amien Rais. Berikut komentarnya:
PA 212 Tinggalkan Prabowo
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Apa keyakinan Prabowo soal PKB? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
-
Apa kesepakatan Prabowo dengan KWI? 'Intinya semuanya adalah kesatuan dan di situ di bawah judul kesatuan itu ada sekian banyak hal, yaitu pemilu yang jujur, dikatakan oleh Bapak Prabowo sendiri, damai, adil, dan sebagainya,' kata Uskup Agung Jakarta Kardinal Suharyo dikutip Antara.
-
Kenapa PDIP baru pecat Jokowi setelah Pilpres? Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memutuskan untuk menunda pengumuman terkait pemecatan. Langkah ini diambil demi menjaga kehormatan Jokowi sebagai Presiden dan untuk menghindari munculnya spekulasi negatif yang bisa berpengaruh selama masa kontestasi politik.
-
Siapa yang minta Prabowo batalkan PPN? Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Rieke Diah Pitaloka, mengajukan permohonan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk membatalkan rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang dijadwalkan berlaku pada tahun baru 2025.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
Persaudaraan Alumni (PA) 212 kecewa mengetahui Prabowo Subianto bertemu dengan Jokowi di MRT. Setelah pertemuan itu, PA 212 langsung menentukan sikap. Mereka tak akan berada di sisi Prabowo Subianto lagi.
"PA 212 sudah kembali kepada khittah semula yaitu sudah tidak lagi bersama partai manapun juga Prabowo/BPN," kata Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin.
Novel beralasan, tak lagi bergabung bersama Prabowo-Sandi karena tidak bisa menoleransi kecurangan dalam Pemilu 2019 yang telah menimbulkan korban nyawa baik tragedi berdarah 21-22 Mei 2019 atau petugas KPPS yang wafat tidak wajar.
PA 212 Ungkit Adab Prabowo
Persaudaraan Alumni (PA) 212 angkat kaki sebagai pendukung Prabowo Subianto setelah mantan Danjen Kopassus itu bertemu dengan Presiden Jokowi. PA 212 kecewa terhadap langkah Prabowo itu.
Setelah tak lagi jadi pendukung, PA 212 mengungkit adab Prabowo. Kadiv Hukum PA 212 Damai Hari Lubis menyebut Prabowo kurang beradab. Hal itu sudah terlihat sejak ijtima ulama ketika memilih cawapres.
"PS sudah menampakkan kekurangberadabannya sejak pasca-Ijtimak Ulama pertama kepada para ulama yang melakukan Ijtimak Ulama pertama atau yang ke-1, lalu ada Ijtimak Ulama ke-2. Ijtimak Ulama kedua intinya adalah untuk mengajarkan PS bagaimana cara beradab terhadap ulama dengan memilih cawapresnya, Sandi, tanpa melalui konsultasi kepada para ulama pendukungnya. Nyatanya pada akhirnya PS lagi-lagi membuat putusan yang tanpa konsultasi atau tabayun mengambil keputusan," katanya.
Sebelum Bertemu Jokowi, Prabowo Kirim Surat Ke Amien Rais
Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais mengaku tidak mengetahui rencana pertemuan antara Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto akhir pekan lalu. Menurutnya sebelum pertemuan itu tidak ada obrolan atau pemberitahuan dari Prabowo kepada dirinya.
Namun Prabowo sempat mengirim surat kepada mantan ketua MPR itu dikirimkan ke kantornya. Isi surat itu Prabowo memberi tahu Amien akan bertemu dengan Jokowi. Pertemuan itu bertujuan demi keutuhan NKRI.
"Isinya Pak Amien, kemungkinan 13 Juli, jadi esok harinya akan ada pertemuan dengan Pak Jokowi. Bagi saya Pak Amien kepentingan lebih besar yaitu keutuhan bangsa, NKRI, dan lainnya. Itu lebih saya pentingkan," kata Amien membeberkan isi surat Prabowo di DPP PAN, Jakarta, Senin (15/7/2019).
Meski begitu, Amien belum komentar lebih jauh terkait pertemuan itu. Dia memilih bertemu Prabowo lebih dulu untuk mengetahui lebih jelas.
"Singkatnya begini. Jadi saya tentu tidak bisa jelaskan secara detail, mengapa Pak Prabowo sudah ketemu Jokowi, tapi yang jelas, saya sebentar lagi atau besok pagi atau lusa akan bertemu," ucap Amien.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra sempat ditanya soal peluang Jokowi bergabung dengan partainya
Baca SelengkapnyaPadahal bukan kader, bukti bahwa Partai Demokrat memang sangat berpengaruh di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPKB, khususnya Ketum Cak Imin merupakan orang pertama yang dikunjungi Prabowo usai penetapan sebagai Presiden terpilih di Markas PKB.
Baca SelengkapnyaLuka yang ditinggalkan Anies cukup membekas di Demokrat. Bagaimana nasib wacana Sandi-AHY?
Baca SelengkapnyaDewan Kehormatan Tegaskan Presiden Jokowi dan Gibran Bukan Lagi Kader PDIP
Baca SelengkapnyaJokowi, Komarudin juga menegaskan bahwa Gibran Rakabuming Raka juga bukan lagi kader PDIP
Baca SelengkapnyaNamun belum dapat diketahui kapan pertemuan antara Prabowo dan Cak Imin dilakukan.
Baca SelengkapnyaGerindra sebelumnya tidak diberi tahu PKB terkait pertemuan Cak Imin dengan Ketum NasDem Surya Paloh pada 29 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaBudi Arie Setiadi mengatakan, banyak partai yang mau menampung mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah resmi dipecat oleh PDIP.
Baca SelengkapnyaJokowi akhirnya merespons pernyataan PDIP bahwa dirinya bukan lagi kader partai berlambang banteng hitam moncong putih itu.
Baca SelengkapnyaBudi Arie enggan menyebutkan partai politik (parpol) mana yang akan dipilih Jokowi sebagai tempat berlabuhnya, setelah dinyatakan bukan kader PDIP.
Baca SelengkapnyaPDIP mengaku terus menjalin komunikasi dengan Demokrat untuk kerja sama di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya